♡ Happy Reading ♡
Kini Hafizah dan Fina sudah didalam mobil Revan,seperti biasa Revan mempunyai cara sendiri unltuk Hafizah tak menolak tawarannya.
"Dokter gak seharusnya mengantarkan kami pulang,dokter harusnya mengutamakan pasien-pasien dokter."protes Hafizah kesal pada Revan selalu memaksa untuk menerima tawarannya.
"Kan kamu pasien special aku."goda Revan menahan tawanya,Hafizah memberi ekspresi tak suka.
"Ya ampun Zah tinggal duduk manis aja protes."sahut Fina dari belakang.
Hafizah memberi ekspresi muka malas pada dokter muda dan sahabatnya itu.
"Di pikir-pikir dokter bebas banget ya keluar masuk rumah sakit berasa punya sendiri.Dokter gak takut ketahuan atasan dokter gitu terus nanti di pecat gimana.aku gak tanggung jawab ya."jelas Hafizah merasa heran dengan sikap Revan sejak awal bertemu.
"Itu kamu sudah tahu kenapa bertanya lagi."jawab Revan sambil melirik Hafizah.
"Tau apa?"tanya Hafizah bingung.
"Loading dia dok kalau habis sakit mah."sahut Fina lagi kesal dengan calon adik iparnya yang tidak langsung paham,Hafizah langsung menoleh ke belakang memberi ekpresi kesal karena diejek Fina.
"Tadi kamu bilang dokter Revan bebas keluar masuk kaya yang punya sendiri.Nah jadi dokter Revan memang yang punya rumah sakit itu Hafizah Azzahra."jelas Fina perlahan agar calon adik iparnya itu memahami.
"Hah,aku gak percaya."ucap Hafizah melirik tajam Revan.
Revan mengambil sesuatu dari saku kemejanya,ia mengulurkan sebuah kartu nama dan memberikan pada Hafizah.Hafizah langsung membaca dengan teliti dan Fina ikut melihatnya.Mata Hafizah melebar tak percaya dengan apa yang dibaca.
"Dokter kenapa gak pernah bilang."tanya Hafizah kesal baru mengetahui identitas dokter muda itu.
"Kamu gak pernah tanya."jawab Revan datar sedikit kesal kenapa gadis disampingnya ini baru penasaran tentang dirinya.
"Gimana sih Zah..Zah."ledek Fina menggelengkan kepalanya.
"Ya dokter juga gak pernah cerita."ujar Hafizah tak ingin disalahkan.
"Yasudah sekarang kamu sudah tau kan,jadi jangan terlalu mikirin aku nanti rindu."goda Revan sambil tertawa kecil.
"Iih,siapa yang mikirin."ujar Hafizah dengan mata malas.
Revan tersenyum manis melihat tingkah gadis itu rasanya tangan ingin mengelus kepalanya,namun ia tau batasannya.
⚘⚘⚘⚘⚘⚘
Anak laki-laki sedang berdiri di depan gerbang sekolahnya,sudah 10 menit anak itu menunggu seseorang menjemputnya.
"Dafa."panggil seseorang dan ia menoleh ke belakang.
"Bu Fizah."ucapnya.
"Belum dijemput?"tanya gurunya itu.
"Belum bu,om Hafiz yang jemput biasa om mah suka telat."jelasnya.
Seketika membuat telinga gurunya tak ingin mendengar nama itu."Yasudah sabar ya,mungkin sebentar lagi sampai."ujar Hafizah.
Tak lama sebuah mobil hitam berhenti di depan gerbang dan keluar seseorang dari mobil itu.
Dafa langsung mengerucutkan bibirnya."Afwan ya kantor om ke sekolah Dafa kan jaraknya jauh."jelas om nya Dafa.
"Zah."sapa omnya Dafa pada Hafizah,ia balas hanya dengan senyuman.
"Kalau mau Dafa maafin om harus bantu Dafa cari kado untuk si kembar,besok mereka ulang tahun disini om."jelas Dafa pada om nya.
"Yaaah,maaf ya om gak bisa kalau cari kado-kado gitu om gak ngerti yang lain aja ya"bujuk Hafiz pada ponakannya itu.
"Gak mau."ucap Dafa dengan teguh pendirian.Mata ponakanya langsung mengarah pada Hafizah.
"Bu Fizah tolong Dafa cari kado ya."pinta Dafa dengan nada manjanya.
Hafizah dan Hafiz langsung saling pandang beberapa detik.
"Bu Fizah kan bawa motor,motornya masa ditinggal disini."ujar Hafizah.
"Yaudah bu Fizah bawa motornya dulu kerumah,aku sama om Hafiz juga ikut kerumah bu Fizah nanti bu Fizah naik mobil bareng kita deh."jelas Dafa entah dari mana ide itu muncul di otak anak kecil sepertinya.
Tidak mungkin Hafizah mengikuti ide muridnya itu,ia takut kak Ayra melihat mereka dan terjadi kesalah pahaman.Dia pun tak ingin mengecewakan muridnya kalau menolak ajakannya.
"Baiklah,bu Fizah titip motor ke bu Fina saja.Tunggu sebentar ya."ujar Hafizah menerima ajakan muridnya.
Dafa bersorak senang mendengarnya,Hafiz tersenyum sambil menggelengkan kepala takjub dengan cara mengajak gurunya itu.
"Ingat Zah calon orang."bisik Fina menjahili calon adik iparnya itu.
Hafizah tak menanggapi perkataan Fina,ia balas dengan menatapnya tajam.⚘⚘⚘⚘⚘
Kini mereka sudah ada di dalam toko mainan.Mereka mencari mainan yang cocok untuk teman kembarnya Dafa.
"Teman Dafa sukanya apa?"tanya Hafiz
"Zayn bilang dia suka mobil yang bisa berubah jadi robot om,terus Zainab suka dokter-dokteran"
Tepat dihadapannya ada mobil yang dikatakan Dafa,dua jari telunjuk menunjuk serempak ke arah mainan itu,beberapa detik Hafizah dan Hafiz dalam satu pandangan.
"Nah itu bagus om"ujar Dafa membuyarkan mereka.Hafiz langsung mengambil mainan itu.
"Berarti tinggal cari untuk Zainab."ucap Hafiz.
Mereka mencari ke tempat khusus permainan anak perempuan,tak butuh waktu lama,Dafa langsung mendapatkan mainan untuk Zainab.
Sebelum pulang mereka makan siang di salah satu resto di mall itu.
Saat masuk ke dalam,tiba-tiba badan Hafizah terdorong kencang.Deg
"Namamu dulu biasa saja,tapi entah sejak kapan namamu saat ini sudah berada di tempat yang tidak seharusnya,
Sang pemilik hati hilangkan segala harapan pada makhluk-Mu yang pada akhirnya berujung sebuah kekecewaan,
Cukup satu kali saja aku melakukan kebodohan rasa semu itu."~ Hafizah Azzahra ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Surga (TERSEDIA E-BOOK)
Spiritualité⚠️AWAS BIKIN CANDU READERS⚠️ 📌 TERSEDIA E-BOOK di PLAYSTORE DAN PLAY BOOK (Eternity Publishing) 📌 Link pembelian di bio profil Hafiz Raffa Khairy seorang Hafidz qur'an.Bekerja di salah satu cabang perusahaan ayahnya di Bogor dan sedang mencari cin...