RUMAH SAKIT (2)

2.1K 152 1
                                    

《《 HAPPY READING 》》💕 AUTHOR POV 💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

《《 HAPPY READING 》》

💕 AUTHOR POV 💕

Bel sekolah berbunyi menandakan waktunya pulang murid TK Islam Al-ikhlas.

10 menitan setelah bel berbunyi,satu persatu anak menggemaskan keluar dari kelasnya masing-masing dan menghampiri orang tua maupun pengasuhnya yang menjemput.

Hafizah dan 3 anak muridnya yang belum dijemput duduk dibangku panjang di halaman sekolah sedang menanti jemputan.

"Sabar ya sholehah-sholehahnya bu Fizah, sedikit lagi pasti mamah kalian sampai ko."ujarnya.

Tak lama ada 3 motor datang bersamaan.Yang tak lain mereka adalah mamah² dari tiga anak muridnya itu.Mereka pun menghampiri anak²nya.

"Maaf ya bu Fizah kami telat jemput."ujar salah satu mamah.

"Iya bu maaf ya,tadi kita ngebaso dulu sampai lupa jam pulang anak,hehe."sahut mamah yang disebelahnya.

"Iya mah gak apa-apa,yang penting gak lupa sampai besok mah.Bisa-bisa mereka nginep disekolahan."ujar Hafizah dengan gurauannya.

"Haha..bisa aja bu Fizah."ujar ibu berbaju merah.

Mereka pun pamit pulang dan mengucap terima kasih telah menemani anak-anaknya.

Mata Hafizah pun melihat arah jam tangannya yang menunjukkan pukul 11.00,ia pun melangkah arah kantor untuk meminta izin kepala sekolah pulang lebih awal.Hafizah pun menjelaskan alasan pada kepala sekolah.

"Iya silahkan bu Fizah,hari ini kita gak ada rapat ko."ujar kepala sekolah.

"Jazakillah ya umi."balasnya pada kepala sekolah yang biasa di panggil umi.

Dia pun keluar dari kantor melangkah ke kelas untuk mengambil tasnya.

"Boleh Zah?"tanya salah satu teman gurunya yang seumuran dengannya bernama Rara sedang duduk ditangga depan kelas Umar.

"Alhamdulilah boleh Ra."jawabnya dengan senyum ceria sambil jalan kedalam kelasnya.

"Aku duluan ya.Assalamu'alaikum"lanjutnya kini tengah di samping Rara.

"Wa'alaikum salam,fii amanillah Zah"ujar Rara sambil melambaikan tangannya pada Hafizah yang mulai melajukan motornya.

⚘⚘⚘⚘⚘


Seseorang mengetuk pintu kamar anggrek sambil mengucapkan salam.Orang didalam kamar anggrek mempersilahkan masuk.

Gadis berjilbab berwarna abu,melangkah masuk menghampiri perempuan yang berusia 40 tahunan sedang berbaring diranjang dan disamping ranjang ada dokter yang sepertinya ingin memeriksa keadaan perempuan itu.

"Maaf kamu siapa ya?"tanya perempuan yang sedang berbaring dengan infusan ditangannya merasa tak mengenali gadis yang baru saja masuk kamar inapnya.

"Kenalkan bu saya Hafizah temannya kak Ayra yang akan menemani ibu sampai Zahra dan kak Ayra datang kesini."jelasnya yang ternyata Hafizah,ia izin pulang cepat ingin menemani perempuan itu yang tak lain uminya Zahra sesuai sarannya semalam.

"Ya allah,ibu jadi merepotkan banyak orang."ujar umi Zahra merasa tidak enak dengan orang-orang yang menolongnya.

"Gak ngerepotin ko bu,aku malah senang bisa temenin ibu disini."ujar Hafizah dengan senyum ceria khasnya sambil menyimpan parsel buah di atas lemari kecil disamping ranjang.

"Maaf saya potong pembicaraannya,boleh saya mengecek keadaan ibunya sebentar?."sahut dokter itu merasa mereka lupa dengan kehadiran dokter muda itu.

"Oh iya dok silahkan,maaf sampai lupa kalau ada dokter."ujar umi Zahra.

Hafizah hanya memberi senyum tak enak dengan dokter yang diabaikan kehadirannya.

"Alhamdulilah keadaan ibu mulai membaik ,ibu bisa pulang lebih awal dari perkiraan sebelumnya asalkan ibu banyak minum,makan teratur dan yang penting harus happy ya bu."jelas dokter itu.

"Alhamdulilah baik dok,Terima kasih."ucap umi Zahra senang dengan kabar baiknya.

"Sama-sama bu."jawabnya.

"Tenang bu selama Fizah menemani ibu,ibu akan Fizah buat happy dengan cerita anak-anak Fizah."timpal Hafizah dengan percaya diri.

"Fizah semuda ini udah punya anak?"tanya umi Zahra menyangka Hafizah punya anak.

"Bukan anak kandung bu,maksud Fizah anak murid Fizah.Fizah masih singlelilah bu,hehe"jelas Hafizah malu.

"Oh,kirain ibu sudah menikah.Nak Fizah mengajar juga,dimana?"tanya umi Zahra.

"Di TK bu."

"Kamu ngajar anak TK?"sahut dokter yang dari tadi tidak pamit keluar tapi mengamati mereka berbicara.

"Iya dok,kenapa ya?"jawab sekaligus bertanya karena ia bingung melihat dokter yang terkejut dengan pernyataannya bahwa dia mengajar TK.

"Apa dia pas jadi...?"gumam dokter itu dalam hati.

"Dok..dokter."sahut Hafizah membuyarkan lamunannya.

"Hah,iya.Apa nanti saya bisa berbicara setelah kamu menemani uminya Zahra?"tanyanya membuat semakin bingung Hafizah.

"Bicara tentang apa ya dok?"tanya Hafizah,ia bingung karena dokter itu tiba-tiba mengajak berbicara berdua padahal mereka belum saling kenal.

"Nanti saya jelaskan semuanya,ruangan saya di lantai 2 belok kiri ya.Kalau begitu saya permisi mau memeriksa pasien lainnya."jawab dokter itu tanpa menjelaskan pembahasan yang akan dibicarakannya nanti.

"Dok,dokteeer" Panggil Hafizah pada dokter yang melangkah keluar menghirau panggilannya.

"Iiish,dokter bukannya jawab mau bahas apa malah suruh ke ruangannya.Belum juga Fizah jawab bisa atau gak."batinnya.

Membuat hatinya dag..dig..dug karena dia selalu menghindari untuk berinteraksi dengan laki-laki.Untuk komunikasi via chatan saja tidak pernah apalagi berbicara langsung.

Kini perasaannya,ia takut tidak nyambung apa yang bicarakan bahkan bisa-bisa terbata saat bicara dengan dokter muda itu.

Kini perasaannya,ia takut tidak nyambung apa yang bicarakan bahkan bisa-bisa terbata saat bicara dengan dokter muda itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayo Vote and Coment guys 😉

Cinta Surga (TERSEDIA E-BOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang