RUMAH PELANGI

1.7K 129 0
                                    

                 

                 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌱 FARHAN POV 🌱

Setelah mendapatkan mainan yang dicari shohib ane,Hafiz mengajak ane dan perempuan bercadar marun itu makan di resto korea.

Peka sekali shohib ane,dia tahu saja kalau cacing kesayangan di perut ane sudah demo.Kami pun memesan makanan kurang lebih lima belas menit pesenan kami datang dan siap dimakan.

Saat pandangan ane kedepan,terlihat bulu mata lentik kelopak mata yang terbuka tutup membuat mataku rasanya ingin memandanginya terus.

Tiba-tiba mata indah itu mengarah pada ane,ane terkejut dan sepertinya perempuan bernama Ayra itu pun terkejut juga.Dia pun menundukan kembali pandangannya.

Dan sepertinya dimata ane ada setan yang menempel karena mata ini tak ingin berkedip melihatnyaHingga terdengar suatu bisikan di telingaku.

"Hati-hati zina mata"bisik shohib ane Hafiz menyadarkan ane.

"Astagfirullahal azim"ucap ane lumayan keras membuat Ayra melihat ke arah ane dan Hafiz tertawa kecil.

"Ya allah maafkan kekhilafan mata hamba"batin ane sambil mengusap wajah dan dada.

Akhirnya kami selesai makan dan waktunya pulang.Hafiz menawarkan Ayra itu pulang bersama tapi dia menolak,dia memilih memesan taxi online.

Ternyata rumahnya searah dengan ane tapi ane takut dia masih tidak nyaman karena kejadian tadi ditambah tanpa sadar dari tadi ane banyak ngegombalin dia.Sepertinya setan sudah dari tadi menempelin pikiran,mulut dan mata ane.

"Ya allah ampuni hambamu ini."batin ane lagi.

                      🌱 Revan POV 🌱

Hafizah memulai pembelajarannya mulai dari bernyanyi,tepuk-tepuk dan mengenalkan huruf menggunakan papan yang tadi dia bawa dan semacam kartu yang terdapat huruf.

Terlihat sekali wajah anak-anak sangat senang dan antusias dalam mengikuti pembelajaran perempuan berjilbab pink dusty itu.Seperti tak ada lagi rasa takut dikemo,rasa lelah terus berobat dan rasa menyerah pada hidup diwajah mereka.Saat ini menghilang dan semoga hari-hari selanjutnya pun begitu.

"Tidak salah gue meminta bantuannya."batin gue.

"Periang,humoris dan keibuan,sepertinya masuk nih kategori calon isteri nak Revan"sahut Mbok Sumi yang mengurusi semua keperluan anak-anak rumah pelangi membuyarkan lamunanku.

"Mbok sejak kapan ada disini?"tanyaku pada mbok Sumi yang tak henti senyum-senyum padaku.

"Sejak nak Revan senyum-senyum melihat mbak Hafizah."jawabnya meledek gue.

"Iish,siapa yang senyum-senyum sih mbok."bantahku tidak terima dengan pernyataan mbok Sumi.

"Oh iya mbok baru ingat namanya juga nak Revan gengsinya guede buangeut"ledeknya lagi dengan nada medok jawa sambil berjalan ke arah dapur.

Cinta Surga (TERSEDIA E-BOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang