part 21

199 12 0
                                    

Happy reading...
***
"Jennie apa kamu sudah siap menikah dengan Kai?"tanya Hani tiba-tiba kepada Jennie karena ia pikir ini sudah waktu yang tepat untuk membicarakan tentang pernikahan anaknya karena menurutnya anaknya itu sudah cukup umur untuk menikah.

"Uhuk...uhuk..."Jennie pun tiba-tiba terbatuk-batuk karena begitu kagetnya dengan ucapan Hani yang tiba-tiba menanyakan persoalan pernikahan. Hah pernikahan? Pernikahan itu bukan untuk main-main sedangkan ia dan Kai hanya sebatas kekasih pura-pura dan nggak lama lagi Jennie bukan kekasih pura-pura Kai lagi.

Kai pun menyodorkan minum kepada Jennie. "Ni minum dulu! Kamu gapapa?"Jennie menjawab dengan gelengan kepala nya.

"Sayang kamu gapapa?"tanya Hani memastikan karena yang ia lihat wajah pucat Jennie.

Jennie pun menggeleng, "Gapapa kok tanteu"

"Ma apaan sih ngomongin tentang pernikahan Kai belum siap nikah begitu pun Jennie"akhirnya Kai pun mengangkat bicara, karena ia begitu khawatir melihat wajah Jennie yang begitu pucat.

"Lah kamu ini gimana sih, kamu dah 27 tahun dah cukup umur kan untuk menikah, jika kamu benar-benar serius sama Jennie nikahin dia bukannya kamu gantung hubungan kalian, kalau dah sah kan enak"Kai pun mendesah pelan.

"Ma Jennie belum mikirin soal pernikahan, jangan bikin Jennie bingung"ucap Kai dengan raut wajah frustasi.

"Jennie kamu mau kan nikah sama Kai, lagi pula kamu pun menurut tanteu dah cukup umur untuk menikah kalian cuman terpaut dua tahun, menurut tanteu untuk seorang perempuan dengan umur 25 tahun sudah cukup untuk menikah"ucap Hani dengan nada lembutnya.

Sedangkan Jennie hanya bisa terpaku dan terdiam karena ia benar-benar bingung harus menjawab seperti apa, apa iya ia harus menikah dengan seorang laki-laki yang tidak mencintainya dan begitu pun sebaliknya walau kadang-kadang ada perasaan beda antara Jennie dan Kai tapi belum tentu kan dia mencintai Kai laki-laki yang begitu datar dan dingin.

"Ma...maaf tanteu aku belum kepikiran untuk menikah"ucap Jennie dengan wajah yang di tekuk nya.

"Apa kamu tidak serius dengan hubungan kamu dan Kai?"

"Bukan begi-"

"Sudahlah ma untuk kali ini jangan bahas soal pernikahan dulu lagian kita belum kenal lama kan kita niatan nya ingin kenal lebih dalam dulu dan mengetahui asal usul kita dulu, untuk saat ini jangan bicarakan tentang pernikahan dulu"ucap Kai dengan memotong perkataan Jennie karena ia tahu apa yang ada di dalam benak Jennie. Dan lagi pula Kai tidak mencintai Jennie, Kai hanya mencintai satu wanita walau wanita itu telah menyakiti hatinya tapi kenapa rasa cintanya itu tidak pernah pudar.

Hani pun langsung tersenyum kecil. "Maaf ya sayang tanteu nanya kek gituh ke kamu, sekarang jangan di pikirin lagi. Tanteu cuman khawatir aja sama anak tanteu yang nggak bisa ngelupain seorang wanita yang telah menyakiti nya selama 6 tahun lamanya, dan dengan kejadian itu dia jadi menutup hatinya untuk para wanita lainnya dan masih saja mencintai wanita itu yang jelas-jelas hanya memanfaatkan anak tanteu saja. Sebenernya tanteu begitu terkejut dan senang saat mendengar kamu dan Kai itu pacaran, senang nya itu karena Kai mungkin telah melupakan wanita itu dan sekarang mencintai kamu. Oh ya Jennie boleh nggak tanteu minta satu hal sama kamu?"

Hani pun terdiam sesaat sedangkan Jennie hanya mengangguk kecil.

"Kamu jangan pernah ninggalin Kai tolong jaga Kai demi tanteu karena tanteu nggak mau liat anak tanteu satu-satunya terpuruk lagi karena hal cinta, tanteu percaya sama kamu jadi tanteu titip Kai"

Hani pun langsung menatap putranya setelah ia menatap Jennie dengan lekat.

"Kai, kamu juga harus jaga Jennie jangan pernah sakiti dia sekali pun! Ingat ya wanita itu bagaikan cermin jika sudah tergores sedikit saja mungkin itu tidak bisa di benarkan lagi begitu pun hati wanita jika sudah di sakiti sedikit saja mungkin dia tidak akan pernah melupakannya dan mungkin tidak bisa diobati dengan apapun. Kai mama cuman punya kamu, kamu adalah harta yang paling berharga buat mama setelah papa kamu ninggalin kita di situh mama bener-bener nggak mau liat kamu terpuruk dan mama hanya ingin melihat anak mama satu-satunya itu bahagia dengan wanita yang di cintai nya. Nggak mungkin kan selamanya mama bakal slalu mengurus kamu ada saatnya mama akan menyusul papa nanti"ucap Hani dengan nada gusar dengan mata yang mengeluarkan air di dalamnya.

Love JenKai||(Slow Apdet)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang