"Selamat ya Haz, perusahaan kamu mendapat prestasi begitu besar. Kamu bisa buka perusahaan seluruh negara tu," ucap kawan bisnisnya yang terus memuji Haziq sembari berjabat tangan.
Haziq tersenyum, "Bisa aja kamu. Tapi, ucapanmu semoga kesampaian," ucap Haziq.
Lelaki itu melihat Anna yang berdiri disamping Haziq. "Ini siapa Haz? Cantik," puji lelaki itu.
"Ini ... calon istri aku," jawab Haziq tersenyum.
"Serius kamu?" tanya lelaki itu lagi.
Anna tersenyum malu sambil mencubit Haziq. "Aduh," ucap Haziq sembari memegang tangan Anna.
Anna terlihat sangat cantik, mengenakan dress berwarna abu-abu yang lengkap dengan riasan makeup-nya ala-ala korea. Anna terlihat begitu mempesona.
"Kamu cantik," puji Haziq.
Anna tersipu malu mendengar pujian Haziq.
Tamu terus berdatangan menghadiri syukuran keluarga Malandre atas kejayaan mereka yang ke-20 tahun setelah mendirikan perusahaan. Syukuran itu diadakan di salah satu kafe termewah dikota mereka.
"Anna!" teriak Sean yang memanggil Anna dari pintu masuk. Sean terlihat begitu mencolok dengan memakai busana versi perempuannya.
Anna menyuruhnya dia dari kejauhan. Sean menutup mulutnya dan menghampiri Anna.
"An, aku cantik nggak?" tanya Sean tanpa malu.
"E, jangan berisik boleh nggak?!" pinta Anna menegur Sean.
"Sorry. Aku lupa kalau ini syukuran calon mertua kamu," sindir Sean.
"Sean, kamu diam boleh nggak. Kalau sampe orang tau, mulut kamu yang pertama ku sambelin!" ancam Anna.
"Hauh! Jangan dong An." Memajukan bibirnya.
***
"Sri?!" teriak Mam Ji dari luar rumah memanggil Ibu Sri yang masih bersiap.
"Kamu nggak ngajak Edward?" tanya Mam Ji pada Sasha.
"Sasha udah ngajak dia. Tapi, dia nggak bisa datang. Katanya, dia masih kerja," jawab Sasha kesal. Edward adalah tunangan Sasha yang selalu sibuk kerja.
Ibu Sri membuka pesan di ponselnya dengan tangan gemetar. Ia membaca pesan dari nomor yang tak dikenalnya. Pesan itu sepertinya berasal dari seorang perempuan. Katanya, "Jangan berani kau ganggu keluargaku lagi. Aku sudah peringatkan kau berkali-kali Sri, aku nggak akan biarkan suamiku jatuh ke pelukanmu lagi, ingat itu!" tulis perempuan itu.
Ibu Sri berkeringat dingin mendapatkan pesan ancaman itu. Dia mematikan ponselnya dan berusaha untuk tenang. Lalu Ibu Sri menyusul Mam Ji dan Sasha yang sudah menunggu diluar.
"Ayo Mba," ajak Ibu Sri.
Mam Ji berdiri dari tempat duduknya. "Kok lama banget sih kamu keluar? Udah ayo, Sasha sampe berantem sama Edward tu," tunjuk Mam Ji ke arah Sasha yang sedang menerima telfon dari tunangannya.
Lalu Ibu Sri dan Mam Ji menyusul Sasha yang sudah berada didalam mobil.
***
"Kok mama kamu belum sampai An?" tanya Nenek Aini pada Anna sambil duduk disalah satu meja.
"Mungkin macet nek, kalau jam segini udah macet parah sih," jawab Anna.
"Ya udah, kita tunggu aja dulu nek," ujar Zizi.
"Nenek nggak sabar ingin sekali bertemu dengan mamanya Anna," ujar Nenek Aini.
"Mami juga," sahut Mami Maria.
![](https://img.wattpad.com/cover/219083103-288-k94517.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Air Mata Cinta (Complete)
Mystery / ThrillerMenjadi sosok anak yang menyimpan dendam terhadap sang ayah, karena telah meninggalkannya sejak dari kecil. Anna juga harus bekerja keras demi merawat Ibunya yang sedang sakit. **** Saat ia menjalin hubungan asrama dengan Haziq, seorang pria kaya ra...