🐞Bab Tiga Puluh |Romantis|🐞

30 7 2
                                    

Angel melihat di pemberitaan televisi rumah sakit bahwa, Nyonya Hani di putuskan hakim menjalani hukuman seumur hidup atas kasus penipuan dan pembunuhan.

"Tidak! Mama nggak mungkin melalukan
itu!" teriak Angel mengacak-acak ruangan rumah sakit.

"Sabar nak. Sabar! Ini semua sudah menjadi pilihannya!" kata Bu Tami menenangkannya.

"Tidak! Aku takkan maafkan dia. Dia selalu menyakitiku. Dia bahkan membuangku! Hahaha!" teriak Angel sambil tertawa seperti orang gila.

Perawat rumah sakit pun datang dan menenangkan Angel dengan menyuntik obat penenang. Akhirnya, Angel tertidur kembali.

***
Anna di rawat selama dua hari, karena kondisinya sangat lemah. Setelah di rawat dua hari tanpa menemui Haziq sama sekali, akhirnya Anna kembali sehat. Saat ia mengetahui bahwa Haziq sudah sadar, Anna langsung berlari menemui Haziq di ruangannya.

"Pelan-pelan An!" pinta Mam Ji. Mam Ji menggelengkan kepalanya. "Memang anak muda kalau baru saja menikah, selalu di landa rindu. Ya Allah! Aku kan masih muda, kapan aku bisa menikah lagi?" keluh Mam Ji meminta pada Allah untuk mengirimnya jodoh. Hehe. Lucu sekali Mam Ji ini.

Anna membuka pintu ruangan Haziq dengan tergesa-gesa, karena ia tak sabar untuk melihat kondisi Haziq.

"Anna?" sapa Zaki yang menjaga Haziq.

"Zak, apa benar Haziq sudah sadar?" tanya Anna sambil berjalan ke arah Haziq dan Zaki.

Haziq terlihat masih tertidur.

"Iya. Kemarin dia sudah ssmpat sadar sih. Tapi ... tadi malam ... dokter bilang Haziq ..."

"Kenapa Zak? Haziq kenapa!?" tanya Anna penuh emosi yang mengkhawatirkan kondisi Haziq.

Zaki terlihat sangat sedih. "Aku nggak sanggup mengatakannya An. Kamu tanya sendiri sama Dokter Davit. Aku mau keluar dulu." pungkas Zaki tanpa menjelaskan apapun pada Anna.

"Zak, maksud kamu apa?"

Zaki langsung pergi tanpa menjawab pertanyaan Anna.

Setelah Zaki pergi, Anna mendekati Haziq dan duduk di atas kursi dekat dengan ranjang Haziq. Anna menggenggam tangan Haziq lembut dan meneteskam air mata.

"Maafkan aku Haz ... aku selalu menyusahkan kamu," kata Anna merasa bersalah. "Aku nggak akan tinggalkan kamu lagi! Aku mohon kamu bangun!" pinta Anna mencium tangan Haziq. Lalu ia meletakkan dahinya di tangan Haziq.

"Kamu janji untuk tidak tinggalkan aku?" ujar Haziq yang ternyata dari sebelum Anna masuk ia sudah terbangun.

Anna membangunkan kepalanya karena terkejut memdengar suara Haziq.
"Sayang!?" panggal Anna dengan suara tinggi.

"Sshhttt." Haziq meletakkan telunjuk di bibirnya sendiri agar Anna mengecilkan suaranya.

***

"Mi, sebenarnya Abang Haz masuk rumah sakit," ungkap Zizi merasa bersalah.

"Apa!? Masuk rumah sakit. Kenapa Haziq bisa masuk rumah sakit?" tanya Mami Maria panik.

"Abang Haz terkena tembakan saat menyelamatkan kak Anna," jelas Zizi agak ketakutan menjelaskannya.

"Ya Allah Zi, kenapa kamu nggak ngomong Mami!" marah Mami Maria sambil menangis.

Air Mata Cinta (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang