Bibit fucek

1.6K 112 1
                                    

Serlin berlari kearah Nabila yang sedang berbincang bersama Silla dan Salsa di kursi teras depan rumah Silla.
"Mami, celin pinjem hape dong" Serlin mengulurkan tangan kanan nya untuk menerima ponsel sang ibu.
"Buat? "

"Toktok"

"Toktok? "

"Tiktok" ralat Nabila

Salsa membelabakan matanya menatap Serlin tidak percaya, bocil berumur 5 tahun ini sudah mengerti tiktok? Benarkah?.

"Nih, heran deh masih kecil tiktokan mulu kerjaan nya." Nabila menyerahkan ponsel mya pada Serlin sambil menggerutu. Pasal nya ia bukan hanya kesal, ia juga heran kenapa anak sekecil Serlin sangat menggilai Tiktok.

"Emang suka gitu? " Tanya Salsa Sambil menatap Nabila.

"iya, aneh banget gue punya anak kaya dia. Perasaan gue gak gitu amat nya dulu"

"Zioo ayo ikut celin main toktok abang gendang"

Silla tertawa melihat Serlin yang berusaha membuat Zio agar ikut denganya.

"Lihat, gak temen tk, temen ngaji, tetangga sebelah sampe tetangga jauh juga di paksa buat ikut bikin tiktok"

Mendengar itu Silla tidak tahan untuk tertawa. "Lo juga gitu dulu bil"

"Hush, dulu gue gak gitu ya! " Nabila mendelik pada Silla dan di balas oleh suara tawa dari Silla dan Salsa.

"Iya gak gitu, lo kan nakal nya kabur mulu dari pesantren "

"Zio, celin pinjem dong mobilan nya"

"Buat apa? Kan celin mau main toktok"

"Iya, halus pake mobil buat mic nya "

Raga yang baru saja keluar dari kamar dam beralih duduk di sofa ruang tengah sambil melihat Zio yang sedang bermain mobil dan Serlin yang sedang meminjam Mobil mobilan pada Zio.

"Rimbil banget sih masih kecil" ucapan Raga sontak membuat Serlin menatap kearah nya.

"Siapa? "

"Serlin. Rimbil kaya ibu arisan " Serlin melototkan matanya, tangan nya yang sedang memegang mobil mainan Zio sudah siap melayang kearah Raga.

"Apa ngomong lagi? Mau celin baledog? "

Raga tertawa mendengar penuturan kata Serlin yang menurut nya sangat kelewat bar-bar.

****

Pagi ini, Silla sudah sibuk menyiapkan segala peralatan sekolah untuk Zio.

Hari ini, hari pertama Zio dan Serlin masuk sekolah. Sudah terhitung satu minggu pula Nabila menetap di ibu kota.

"Nanti nurut sama tantee Bila ya."
Kata Silla sambil memaburkan bedak bayi pada Wajah Zio.

"Mama, di sekolah banyak cewe?" Alih-alih menjawab, Zio malah mengalihkan pembicaraan.

"Banyak, Serlin sama ibu guru kan cewe"

"Bukan itu mah, cewe cantik"

"Serlin juga cantik" Silla menjawab dengan santai sambil memakaikan Zio sepatu.

"Enggak cantik. Zio mau mau main pacal-pacalan"

Silla melotot menatap tajam ke arah sang anak yang kini balas menatap nya dengan bibir yang menyengir tak berdosa.

"Masih kecil ya! Gak boleh main pacar pacaran. Bilang er aja belum bisa "

"Bisa mama, nanti Zio belajal bilang el lagi"

RESILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang