Hai....
Apa kabar?
Sapa aku dong....
Tau kan nama aku?
Siapa hayo....
....
Silla yang sedang fokus pada pekerjaannya, kini harus teralihkan saat melihat sekotak susu mendarat di atas meja kerjanya.
Sebenarnya, tanpa harus melihat siapa pelakunya Silla sudah tau bahwa yang memberi nya susu kotak rasa Vanilla itu adalah Reivan.
"Thankyou " Ucap Reivan, dan membuat Silla mengangguk sambil tertawa kecil.
"Urwell bapak" terbalik bukan?.
Setelah itu, Reivan membalikan badan dan pergi dari ruangan divisi manajemen. Divisi lama yang pernah Silla tempati dan sekarang Silla tempati lagi.
Silla menatap sekeliling nya dimana teman-teman sedivisi sedang makan siang di cafetaria kantor dan bernapas lega. Reivan selalu menemui nya disaat yang tepat. Seperti saat ini.
Sudah terbilang 3 bulan Silla turun jabatan. Lebih tepat nya kontrak dia sebagai Sekretaris sudah habis dan meminta untuk kembali ke divisi lamanya.
Awalnya Reivan tidak setuju dan meminta Galang untuk tidak menerima siapapun yang melamar menjadi sekretaris untuk menggantikan Silla. Tapi, karena ini sudah rencana Silla dari awal, jadi sebisa mungkin Silla membujuk Reivan agar menyetujui dirinya untuk kembali ke divisi lama dan menerima sekretaris baru.
Kalau ditanya alasan dirinya mengapa tidak melanjutkan kerja nya sebagai sekretaris, Silla akan bilang. "Saya merasa tidak pantas " .
Kenapa? Selama ini Silla merasa tidak total dalam mengerjakan pekerjaan nya. Selama ini dia gagal menjadi sekretaris. Sekretaris itu kerja tidak seperti yang ia lakukan. Pekerjaan Silla termasuk ringan untuk seorang sekretaris CEO.
Tok... Tok... Tok...
Silla terkesiap saat mendengar pintu kaya diketuk. Saat menoleh, Silla mendapati Reivan yang sedang berdiri di depan pintu divisi.
"Lupa anak nya masih di sekolah?"
...
"Beneran gapapa, aku jadi seneng. "
Abis jemput Zio terus balik ke kantor, Silla malah harus pergi ke ruangan Reivan.
Ini masih jam istirahat, dan Silla belum makan apa-apa taunya malah di panggil keruangan si bos.
"Gak bisa pak. Nanti di katain plin-plan sama orang. "
"Gapapa aku kan pacar kamu. "
Nah loh pacar. Tau kenapa Reivan sama Silla bisa pacaran?. Ya itu simbiosis mutualisme.
Hubungan saling menguntungkan. Keinginan Reivan buat jadi pacar boong Silla tercapai dan keinginan Silla buat balik ke divisi lamanya terkabul.
Mohon di ingatkan kembali. pacar boongan.
Alesan kedua Silla turun jabatan, karena kalo dia balik ke divisi lama di lantai 7, otomatis Silla sama Reivan bakal jarang ketemu.
Angan belaka doang sih itu. Nyatanya Reivan masih suka Dateng ke ke lantai tujuh dengan berbagai alasan. Mau ketemu manajer divisi lah, mau liat ruangan divisi ini takutnya ada yang perlu di renop, minta di bikin kopi sama ob disinilah, sampe yang bikin Silla geleng kepalatuh, Reivan datang sambil bawa tumpukan kertas dan bilang mau ikut potocopy. Plis lah Reivan kan Bos besar, CEO dari perusahaan ini, masa potocopy sendiri?
![](https://img.wattpad.com/cover/226627242-288-k724991.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RESILLA
Teen Fiction"Kamu pacar saya" "PAK?! " " Kamu pacar saya, kurang jelas? " "Apaan sih pak, Gak lucu ya pak ngarang cerita beginian! " Si sekretaris melotin matanya, persetan dengan jabatan dia jabat sekarang. " KA-MU-PA-CAR-SA-YA! " "APAAN SIH?!" "syutt dia...