Ta'aruf (?)

1.9K 126 5
                                    

*Kalo ada typo di tandai ya

Happy leading aunty-aunty - dali Zio, Bocah telcakep kata mama

....

"Gimana? "

Silla terlebih dahulu duduk di atas kursi yang tersedia di kantin kantor khusus karyawan menatap Risma yang sudah duduk di depan nya.

"Nanya gue? "

"Nanya bu eti " Sambar Amel, rekan kerja nya di divisi lama yang baru saja menepati kursi sebelah risma.

"Ya lo lah Sill..."

"Kenapa? "

"Gimana? " Risma mengulang kembali pertanyaan nya dengan halis yang terangkat.

"Gim--"

"Gimana perkembangan lo sama si bos" Amel menyelonong saat Silla akan bertanya.

"Lo kalo ngomong gak usah seperempat seperempat. Buang waktu" Gerutu amel pada risma sontak mengundang tawa Salsa.

"Gak salah pertanyaan?

"Gimana? Udah timbul benih-benih cinta belom? " Kata Risma sambil mencondongkan tubuhnya pada Silla.
"Lo mau gue di pecat dari perusahaan ini? "

Risma menggeleng " Tidak mungkin..."
"Tidak mungkin kalo lo gak di pecat " Suara tawa Risma menggundang tatapan dari para karyawan yang sedang menyantap makan siang nya, maupun karyawan yang sedang mengantri, menukarkan tiket makan yang mereka bawa saat sebelum masuk ke kantin.

....

Usai menghabiskan makan Siang nya, dan melanjutkan dengan solat dzuhur, Silla langsung melangkahkan kaki nya keluar perusahaan.

Jam kerja sudah di mulai kembali, beberapa menit yang lalu. Tapi, saat hendak memasuki lift untuk membawanya ke ruangan kerja nya, Silla mendapat pesan dari Reivan yang meminta Silla untuk membelikan makanam Khusus untuk peliharaan nya.

Pevi.

Seekor monyet betina peliharaan boss nya itu. Monyet yang menurutnya sangat mirip squitword. Karena, hidung nya sangat mirip dengan tetangga menyebalkan sponsbob.

Dengan malas nya Silla harus melangkah keluar gedung untuk mencari apa yang Reivan suruh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan malas nya Silla harus melangkah keluar gedung untuk mencari apa yang Reivan suruh.

....

"Ziooo lihat! " Zio yang sedang bermain sepeda di halaman depan rumah nya sontak menatap ke arah pagar, dimana seorang bocah laki-laki sedang berdiri di sana sambil menggoyangkan tangan kanan nya.

"Itu apa? "

"penyaling kecebong Zio, Abe balu beli sama kakak abe balusan"

"Zio mau ikut ngambil kecebong?" lanjut Abre dan dibalas dengan anggukan antusias dari Zio.

RESILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang