Kalo menu tipo langsung di coment ya! Thankyuo
Happy reading!
...
Silla menutup pintu mobil Reivan dengan sedikit keras. Dia berlari kedepan kap mobil sambil merentangkan kedua tangan nya.
"Sejuk banget" setelah itu dia membekap tubuhnya dengan tangannya sendiri.
"Tapi dingin "
Reivan hanya diam melihat Silla, dia menutup pintu penumpang belakang, lalu berjalan untuk berdiri di samping Silla.
Tangan Reivan terulur memberikan Hoodie nya pada Silla.
"Masih mau minta di turunin di tengah jalan atau sekalian saya buang kamu disini " Reivan mengerlikan matanya malas, dia menurunkan tangan nya yang sejak tadi terurur ke arah Silla tapi tidak kunjung di sambut.
"Enak nya gimana ya?" Reivan menatap Silla Balik.
"Hehehe saya kira bapak mau apa-apain saya. " Silla hanya nyengir tak berdosa.
"Gak nafsu saya sama kamu " Reivan berjalan lebih dulu meninggal Silla.
"Mulut nya bujang kadaluarsa lembek banget sih!" Silla menggerutu, lalu ikut berjalan mengikuti Reivan yang sudah duduk anteng di warung.
"Saya juga ya Bu, susu coklat" kata Silla dia duduk di bangku yang sama dengan Reivan.
"Siap neng "
"Di sini, kalo sore gini emang rame sama yang mau camp, ya Bu?" Tanya Silla.
Sedari tadi dia terus melihat orang yang berlalu lalang dengan membawa peralatan untuk camping.
Ibu warung itu menyimpan gelas susu yang Silla pesan di samping wanita itu.
"Lumayan neng, tapi segini mah sepi, apalagi musim dingin kaya gini gak terlalu banyak yang camp" Jelas ibu warung itu.
"Paling dingin berapa derajat Bu, suhunya ?" Tanya lagi Silla dan membuat Reivan berdecak dalam hati.
Ck, kepo , malu-maluin aja.
"Sampe 0° juga pernah neng"
Silla tebelabak, baru mengetahui jika suhu di daerah ini hampir menyerupai negara lain jika sedang masuk pada musim dingin.
...
"Laga, Zio mau jus " Raga menatap Zio malas. Anak ini selalu saja menganggu dirinya sedang ngapel sama pacar nya.
"Tante Amel?" Zio menunjuk ke arah hp Raga.
Raga melotot, menjaukan hp, tak lupa menutup spikernya.
"Berisik ah, sana-sana gue lagi ngapel ini " Raga mengibaskan tangan nya, meminta Zio agar pergi.
"Mau jus stobelly!" Zio mencebik sambil berkacak pinggang.
"Iye ntar, abis ngapel "
Raga tersenyum saat melihat pacar nya ada di depan layar ponsel nya.
"Jadi--"
"TANTE AMELLL"
Tut--
Zio berlari kearah luar, untuk menghampiri Amel yang baru saja turun dari motor.
"Miss you aunty"
Amel terkekeh lalu membawa Zio ke gendongan nya.
"Really? "
Zio mengangguk mantap "leally "
"Miss you too " Balas Amel sambil mencium pipi kiri Zio.
"Om Raga mana?"

KAMU SEDANG MEMBACA
RESILLA
Fiksi Remaja"Kamu pacar saya" "PAK?! " " Kamu pacar saya, kurang jelas? " "Apaan sih pak, Gak lucu ya pak ngarang cerita beginian! " Si sekretaris melotin matanya, persetan dengan jabatan dia jabat sekarang. " KA-MU-PA-CAR-SA-YA! " "APAAN SIH?!" "syutt dia...