"Zio. "
"Om!"
Zio berlari meninggalkan kerumunan anak anak dan menyambut rentangan tangan dari Reivan.
"Kok muka nya di tekuk?" Reivan mengusap pesan puncak kepala Zio.
"Mama mana?"
"Ada, kita kerumah Oma ya? "
"Ketemu Azka?" Reivan mengangguk.
"Mau?" Sekarang giliran Zio yang mengangguk.
"Zio main apa sama temen temen?"
Zio menggeleng "enggak ada. Meleka jahat!"
"Jahat?" Reivan menatap Zio yang duduk di sebelahnya.
"Om tau papa Zio gak?" Reivan kembali menatap Zio sebentar, lalu kembali fokus kejalanan.
"Om!" Zio memanggil kembali Reivan yang hanya diam.
Bagaimana ini, apa yang harus Reivan katakan?. Dan, kenapa Zio harus menanyakan ini?.
"Om telpon papa Zio dong. Zio mau ketemu papa, bilang juga sama Papa Zio kalau lusa ada acala hali Papa di sekolah. "
Posisi duduk Zio sudah duduk menghadap ke samping, menatap Reivan yang sedang fokus kedepan.
"Om. Nanti telpon papa Zio ya, mamah jangan tau. "
Reivan menatap Zio, "kenapa mamah gak boleh tau?"
Mata Zio bergerak kesamping seolah sedang berpikir. "Jangan deh, nanti mamah sedih"
Reivan kembali melajukann mobil nya. Diam-diam tangan nya terkepal di balik stir mobil tanpa Zio ketahui.
"Lusa, papa halus pulang! " Zio sudah duduk dengan benar. Menghadap ke depan.
"Papa lama kelja nya!"
"Zio sama mama kangen papa" racau Zio. Wajah nya masih tertekuk antara kesal dan sedih.
Reivan menepikan mobilnya. Setelah itu, ia beralih menatap Zio.
"Sini duduk sama om"
"Emang bisa om?"
Reivan mengangguk tersenyum "bisa, Zio mau pegang stir gak?"
Mata Zio berbinar lalu mengangguk "MAU!" serunya.
Reivan mengangkat tubuh Zio untuk duduk di atas pangkuan nya lalu memeluk Zio dari belakang.
"Zio." Panggil Reivan.
"Om gak tau siapa Papa Zio. Maaf om gak bisa telpon papa Zio. Sebagai gantinya, lusa om bakal Dateng ke acara sekolah Zio. "
"Benelan om?"
Cup
Reivan mengecup pipi gembul Zio sambil mengangguk. "Bener dong.
"Mulai sekarang Zio harus panggil om papi. "
"Papi?" Beo Zio.
"Iya, mulai sekarang papa Zio ini " Reivan membawa tangan mungil Zio untuk menunjuk dirinya.
"Benelan om?" Zio menggeleng "eh papi"
Reivan terkekeh. "Iya beneran. Jadi sekarang panggil nya apa? "
"Papi"
Reivan mencium kembali pipi gembul Zio sambil menekan nya gemas. "Gemes banget sih anak siapa?"
"Anak mamah Silla. " Jawab Zio.
"Papi juga dong." Wajah Reivan tertekuk pura-pura Sedih.
"Anak mamah Silla sama Papi Leivan"
KAMU SEDANG MEMBACA
RESILLA
Teen Fiction"Kamu pacar saya" "PAK?! " " Kamu pacar saya, kurang jelas? " "Apaan sih pak, Gak lucu ya pak ngarang cerita beginian! " Si sekretaris melotin matanya, persetan dengan jabatan dia jabat sekarang. " KA-MU-PA-CAR-SA-YA! " "APAAN SIH?!" "syutt dia...