Sekretaris

2.2K 144 4
                                    

Silla berjalan memasuki lobby tempat nya bekerja. Sedari tadi tidak hentinya tersenyum dan mengucapkan terima kasih saat semua rekan kerja yang mengucapkan selamat pada dirinya.

Pasalnya, kemarin baru saja Silla di rekrut untuk menjadi sekretaris pribadi oleh CEO atau bisa di bilang pendiri gedung bertingkat MD GROUP.

Silla mengingat ucapan Risma kemarin, bahwa sekretaris pribadi Bigg boss yang baru bekerja kurang lebih tiga bulan, sama seperti dirinya--mengundurkan diri yang Silla tau alasan nya karena--

Dan ucapan Risma saat dirinya meninggalkan kumpulan gosip itu, menjadi kenyataan. Dirinya di rekrut oleh Bigg Boss. Live. Tanpa embel-embel ketua HRD yang merekrute nya. Dan itu tentu saja membuat Silla tercengang kaget. Pasalnya dirinya hanya gadis lulusan SMK jurusan keperawatan yang tidak meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dan melenceng menjadi karyawan kantor biasa. Eh, sekarang udah ganti jadi sekretaris ya?

Silla memasuki lift lalu ditekan nya tombol 11 yang akan membawa nya pada ruangan Divisi lamanya.

Bibir nya merekahkan senyuman nya saat pertama ia memasuki ruangan tempat nya bekerja dulu sudah di penuhi oleh sohib-sohib seperjuangan nya yang sudah menunggu kedatangan dirinya.

Silla memang sudah mengirim mereka pesan lewat grup WhatsApp bahwa sebelum Silla mulai berkeja, ia akan mampir keruangan dulunya untuk bertemu dengan patner kerja nya dulu sambil membawa barang-barang yang belum sempat Silla bawa.
"Weh keren si mbanya, baru aja kerja 3 bulan udah direkrut sama big boss nih" Silla terkekeh saat melihat Amel berjalan kearahnya dan langsung memeluk dirinya.

"Selamat ya, betah-betah deh kerja sama big boss" Silla mengangguk sambil tersenyum.

"Thanks "

Silla beralih merangkul Rendi, dua dari salah satu patner cowok di divisi ini.

"Inget! Kalo disuruh loncat dari atap gedung jangan mau! " Rendi menepuk bahu Silla tanda persahabatan.

"Gila! Ya kali gue direkrut jadi sekretaris disuruh jadi percobaan bunuh diri" Silla beralih menatap Risma yang sudah merentangkan tangan nya.

"Bener kan gue bilang" Silla mengangguk melepaskan pelukan nya.

"Kok bisa gitu ya? " Silla tertawa bersama Risma

"Ade gue, baik-baik ya disana" Salsa menghambur ke pelukan Silla dengan gaya yang dramatis.

"Aduh bumil, gue cuman pindah ruangan bukan pindah negara apalagi pindah dunia" Silla terkekeh melihat Salsa yang sensitif , bukan karena sengaja tapi bawaan dede utun.

"Baik-baik ya ponakan aunty... Ntar kalo cewek jadi di jodohin kan? "

"Liat si Zio besar dulu deh. Takutnya petakilan kaya bapak nya" Salsa mengusap perut nya yang sudah mulai membuncit.

Silla dan yang lain nya tak kuasa untuk tidak tertawa mendengar ucapan bumil muda itu.

"Udah ya, gue mau ke atas dulu " Silla pamit setelah acara alay-alayan itu selesai.

"Kalo gaji lo naik teraktir ya! " Itu bobi yang ngomong, dia satu lagi cowok yang ada di divisi ini.

"Ogah " Setelah itu Silla benar benar melangkahkan kaki nya ke arah lift untuk membawanya ke lantai 13, ruang kerja barunya.

RESILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang