Oh iya gaes! Bagi yang nanya kemana Appa-nya Chaerin, jadi Appa-nya Chaerin lagi di Indonesian ngurus kerjaan. Jadi Appa-nya Chaerin gabisa langsung nengok Chaerin.
(Aku-Kamu mode on)
Cahaya putih masuk kedalam Indra pengelihatan ku. Ruangan yang didominasi oleh warna putih, bau obat-obatan, dan selang infus yang ada di tangan kiri ku cukup menjelaskan dimana aku sekarang. Rumah sakit.
Kepalaku masih terasa pusing. Ku erjap²kan kedua mataku.
Dan Indra pengelihatan ku menangkap sebuah objek. Ia terlihat tenang dalam tidurnya sambil menggenggam tanganku.
'Sudah beberapa lama aku pingsan?'
"Eoh? Kau sudah bangun ternyata?" Ucapnya dengan tersenyum. Aku hanya membalasnya dengan anggukan.
"Sudah berapa lama aku pingsan?"tanyaku.
"Sudah lama sekali, bahkan ini sudah hampir malam"jawabnya.
Aku terkejut karena aku pingsan selama itu.
"Masih pusing?"-Seungcheol.
"Sedikit"-Aku.
"Mau makan dulu?"-Seungcheol.
"Ngga mau, ntar aja"-Aku.
"Hmm, yaudah deh"-Seungcheol.
"Eum.. Aku kenapa?"-Aku.
Saat aku menanyakan hal ini kepada Seungcheol, raut wajah Seungcheol berubah seperti gelisah.
"E-eumm... Kamu.."-Seungcheol.
"Aku kenapa?"tanyaku lagi.
"Kanker kamu sudah stadium dua"-Seungcheol.
Deg!
'K-kanker ku udah stadium d-dua'
Air mataku berhasil lolos. Aku sangat terkejut karena kanker ku sudah mencapai stadium dua.
"Udah dong... Jangan nangis... Nanti aku ikut nangis nih"Seungcheol menghapus air mataku.
"Huwaaaa!!"tangisku semakin pecah.
Seungcheol langsung memelukku. Aku menangis di pelukannya. Tanpa sadar.....
"Ekhem! Chaerin kenapa kok nangis sayang?"
'Suara ini...'
'EOMMA!?!?'
Aku langsung cepat² melepas pelukan Seungcheol. Sementara Seungcheol cuman cengar-cengir gajelas.
Malu aku tuhಥ_ಥ.
"Huwaaaa!!! Eommaaaa!! Eomma sejak kapan disini!"aku semakin merengek.
"Barusan"-Eomma.
Setelah eomma mengatakan itu, ada 5 kecebong masuk. Mereka adalah Raemi, Mingyu, Wonwoo, Seungkwan, dan Jeonghan.
"Huwaaa!! Cayang ku udah banguuunn!!"Raemi langsung lari ke arahku.