11. This Time

49 3 5
                                    

⛔⛔⛔
Hai hai ...
Ada sedikit peringatan nih..
Buat yang masih kecil atau belum siap sama adegan dewasa..
Gapapa deh skip aja..
Tak kasih spoiler diawal nih,
Intinya Yoongi sm Nara jd lebih deket trus Namjoon makin berani deketin Soo Ah.
Dah gtu doang..
Tapi yang penasaran boleh lanjut..
Ga mau ngomongin dosa dan yang lainnya..
Dah tau sendiri-sndiri kan yaa.
Hehe..
.
.
.
Happy Reading Chingudeul..
🌼
.
.
.

Aku tertidur pulas diujung kasur. Kata-kata yang Yoongi ucapkan memang membuatku tenang. Tapi bukan berarti mimpi yang selalu menggangguku tidak bisa datang. Baru beberapa saat, aku sudah terbangun karena mimpi buruk. Keringat dingin membasahi tubuhku.

Kulihat Yoongi yang juga tertidur disampingku, lengannya sudah tak lagi menjadi bantal ataupun memelukku. Akupun berbalik agar menghadapnya dan menyembunyikan wajahku ditubuhnya untuk mencari perlindungan. Kulingkarkan lenganku memutar memeluk Yoongi erat.

“Kenapa Nara?” tanya Yoongi yang kurasa terbangun karena tindakanku.

Aku hanya menggeleng dan mempererat pelukanku. Yoongi langsung membalasnya tak kalah erat. Dia tahu betul apa yang aku inginkan.

“Kenapa, katakan saja.” Bisiknya dengan suara serak tepat ditelingaku.

“Aku hanya terbangun karena mimpi buruk.” Kataku dengan nada manja.

“Mimpi buruk?” Yoongi memperjelas. Akupun mengangguk lagi.
“Sudah. Tidak apa-apa, jangan takut. Aku disini melindungmu. Tidur lagi ya?” ucapnya.

“Kamu tidak penasaran apa yang aku mimpikan?” tanyaku sambil melepas pelukanku. Kini wajah kami sangat dekat.

“Aku tidak mau membuatmu mengingat-ingat hal yang menakutkan. Tidurlah .” kata yoongi setelah mengecup singkat keningku dan menarik tubuhku kembali kepelukannya. Akupun tertidur lagi.

-
Pagi
Sekali lagi, aku bangun dan disuguhkan wajah damai Yoongi yang masih tertidur pulas. Aku mengabsen setiap bagian wajah tampannya. Matanya, hidungnya, pipinya, bibirnya, semuanya.

“Apa aku setampan itu hingga kamu betah menatapku seperti ini?” kata-kata Yoongi mengejutkanku. Kufikir Dia belum bangun.

“Eh, kukira kamu masih tidur.” Jawabku malu-malu karena ketahuan.

“Bagaimana aku tidak bangun kalau ada wanita cantik yang terus menatapku.” Godanya dengan setengah mengantuk.

“Pagi-pagi begini sudah merayu?” kataku sambil sedikit menjauh darinya.

“Hehe. Apa salahnya merayu kekasihnya sendiri?” kekehnya pelan dan membenamkan wajahnya keleherku. Bisa kurasakan hembusan nafasnya yang menyeruak keseluruh bagian leherku. Dan hal itu mampu membuat bulu kudukku berdiri karena geli.

“Kita harus segera bangun dan turun.” Aku mencoba melepaskan pelukan Yoongi untuk bersiap turun.

“Nanti saja. Kita tidak ada jadwal apapun hari ini. Aku juga sudah mengirim pesan kepada Namjoon agar mengajak Soo Ah untuk menemaninya sarapan.” Katanya dan menarikku kembali. Beberapa kali aku memberontak tapi sudah pasti kalah kuat dengan Yoongi. Akupun hanya bisa pasrah.

“Aku ingin berdua saja denganmu hari ini.” Tambahnya.

“Lalu apa yang akan kita lakukan?” tanyaku spontan. Tapi sepertinya itu bukan pertanyaan bagus karena kini Yoongi sudah menatapku dengan wajah nakalnya.

ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang