Hai hai hai..
Obsession kembali update..
Lebih suka mana sihh, Nara-Yoongi apa Nara-Tae ??
Aku mahhh dua dua nya aja kalo boleh..
Hahaha..
Jangan lupa vote dan komen yaa teman kesayangankuu..
Biar aku selalu semangat update..
.
.
.
Happy Reading Chingudeul
🌼
.
.
.Aku merasakan sakit luar biasa dibagian leherku, hanya untuk menelan ludahku sendiri saja rasanya menyakitkan. Kepalaku juga sedikit pusing. Pipiku, perutku, tanganku, semuanya sakit.
“Aduh...” ringisku pelan ketika mataku mulai terbuka. Terlihat gorden dan dinding yang tidak biasa kulihat. Sudah pasti ini bukan kamar apartementku.“Nara, kamu sudah bangun? Apa yang kamu rasakan? Sakit?” tanya Taehyung dengan wajah khawatirnya.
“Aku haus.” Kataku pelan setelah menganggukan kepalaku lemah.
“Baiklah. Tunggu sebentar ku ambilkan minum untukmu.” Taehyung berdiri dan ketika sampai diambang pintu langkahnya terhenti karena seorang wanita sudah berdiri disana dengan membawa nampan dan gelas berisi air putih diatasnya.
Terlihat kalau Taehyung merebut nampan itu dengan sedikit kasar, tapi entahlah mungkin hanya perasaanku saja.
“Ini minum dulu.” Katanya sambil membantuku duduk.
“Tapi sedikit sakit.” Rengekku. Tanganku mulai meraba bagian leher yang tadinya terasa sakit namun kini sudah terbungkus rapi oleh perban.
“Tahan sebentar saja. “ perintah Taehyung dan menyodorkan gelas itu padaku.
Setelah meneguk beberapa kali, rasanya tenggorokanku mulai lega. Memang sedikit sakit pada awalnya tapi lama-lama hal itu bukanlah masalah besar.
“Aku dimana?” tanyaku pada Taehyung yang sedang meletakkan kembali gelas itu kemeja samping tempat ku berbaring.
“Dirumahku. Kau ingat dengan kejadian kemarin?” Taehyung menatapku dengan tatapan sendu. Matanya terlihat lelah.
“Iya. Kamu tidak tidur semalam? Kenapa tatapanmu seperti itu? Kamu lelah ya?” tanyaku sambil menyentuh kantung matanya yang agak menggelap. Kurasa Taehyung begadang semalam.
“Aku tidak bisa tidur karena khawatir padamu. Bagaimana kamu bisa bertemu dengan lelaki-lelaki brengsek itu? Lihatlah bahkan Dia berani berbuat seperti ini padamu.” Kata Taehyung dengan sesekali mengusap leherku. Mungkin kissmark yang terpampang disana masih terlihat jelas. Tapi aku yakin bekas yang lainnya sudah mulai memudar.
“Berbuat apa?” tanyaku seolah tidak tahu apa-apa. Padahal aku hanya berpura-pura bodoh karena Yoongilah yang membuat itu dileherku. Mana mungkin aku menceritakan padanya dengan kondisi seperti ini.
“Sudahlah. Jangan difikirkan.” Katanya lalu mengusap wajahnya yang terlihat sangat kelelahan.
“Tidurlah dulu. Kita bicara lagi nanti.” Jawabku.
Seketika Taehyung langsung beranjak kekasur dan berbaring disebelahku.
“Kau tidur disini?” tanyaku spontan.
“Tentu, ini kamar dan tempat tidurku. Aku harus tidur dimana lagi.” Katanya dengan mata terpejam.
Sebenarnya aku ingin berpindah dari sana karena sedikit tidak nyaman tidur seranjang dengan Taehyung, tapi terasa sangat sakit dibagian perutku. Akhirnya aku hanya ikut berbaring dan mencoba menutup mataku. Namun tanpa sengaja aku melihat sepasang mata yang sedang memperhatikan kami sedari tadi dari balik pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession
FanfictionKetika 2 sahabat menyukai 1 gadis yang sama. Manakah yang akan mereka pertahankan? Pertemanan yang sudah terjalin selama bertahun-tahun, atau cinta yang selama ini mereka dambakan, atau bahkan keduanya?