Hai ini adalah FF kedua aku setelah Young Blood.
Semoga dapat mengisi waktu kosong kalian.hehew and
Happy reading cingudeul ❤
.
.
.
***
Hai, perkenalkan namaku Park Nara. Aku adalah seorang gadis yang hidup sendirian dikota besar, Seoul. Tapi walaupun aku hidup sendiri,aku tetap harus mandiri. Buktinya aku memiliki sebuah cafe bernama Slow Cafe didaerah Gangnam. Ya walaupun cafe itu adalah warisan dari alm kedua orang tuaku,tapi tetap saja cafe itu adalah milikku.Slow cafe berada tak jauh dari apartemenku. Memang sengaja,agar aku tak terlalu repot mengurus cafe itu. Sebenarnya tak diuruspun bukan lah masalah besar. Aku tak akan kekurangan uang hanya karena Slow Cafe bangkrut. Uang yang appa dan eomma tinggalkan padaku bukan dalam jumlah sedikit. Kurasa cukup untuk 3 generasiku mendatang.
Tapi yang paling penting dari itu semua adalah kenangan yang telah kami rangkai disana. Kenangan itu akan tetap ada selama Slow Cafe masih berjalan. ❤
___
Hujan yang tak terlalu lebat tapi cukup untuk membuat orang yang sengaja menerobos bisa basah kuyup menemani sore ku di Slow Cafe. Sore ini tak banyak yang mengunjungi cafe ku. Masih banyak kursi kosong yang menanti disinggahi oleh para pelanggan.
"kurasa tak akan ada lagi yang datang. Haruskah aku tutup saja? " aku berbicara sendiri sambil memandangi sekeliling cafe.
"Sajangnim,pekerjaan dapur sudah selesai semua, apa yang harus kami kerjakan lagi? " suara Baek Seung Jo menghentikan aktifitasku. Seung Jo adalah 1 dari 4 karyawan yang bekerja di Slow Cafe. Dia termasuk karyawan kepercayaanku. Sering kali aku membuatnya mengurus cafe saat aku sedang berlibur.
"apa sudah tidak ada yang tertinggal? Kalau tidak, kalian boleh pulang lebih awal hari ini. Kurasa tak akan ada pelanggan lain dicuaca seperti ini. Akan aku tutup cafenya."
"baik Sajangnim." Seung Jo pergi ke dapur untuk memberi tahu yang lainnya.
Mereka berpamitan padaku dan meninggalkan cafe bersama-sama.
Cafe semakin sepi. Hanya tinggal aku dan sepasang kekasih yang sedang asyik mengobrol dengan ditemani minuman hangat serta kue dihadapan mereka. Terlihat sangat romantis.
"hmm, seorang kekasih?kurasa Aku menginginkannya. Aku pun ingin seperti mereka,memadu kasih, menciptakan kenangan indah bersama. Suatu saat pasti terjadi. " kutatap dua sejoli itu dengan tatapan iri. Mereka terlihat sangat bahagia. Wah.
Disela-sela lamunanku terdengar suara lonceng bergerincing memenuhi ruangan. Ada pelanggan lain yang datang. Dia lelaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession
FanfictionKetika 2 sahabat menyukai 1 gadis yang sama. Manakah yang akan mereka pertahankan? Pertemanan yang sudah terjalin selama bertahun-tahun, atau cinta yang selama ini mereka dambakan, atau bahkan keduanya?