Rara duduk di depan ruang ICU dengan perasaan khawatir dengan cemas, karena sang ayah menjadi korban penembakan. Sekarang ayahnya dalam keadaan kritis. Di pikirannya orang mana yang tega membuat ayah nya seperti. Salah apa ayahnya. Ayahnya adalah orang baik-baik, mana mungkin membuat orang sakit hati atau berbuat jahat kepada orang-orang.
Rara adalah anak bungsu, anak kedua dari dua bersaudara. Setelah kakak nya yang bernama Tasya. Rara dikenal sangat dekat dengan sang ayah dari pada kakak nya sendiri. Dari dulu Rara sangat dimanja oleh ayah nya sampai sekarang.
"Ayah, jangan tinggalin Rara!" Ucap Rara dengan suara agak parau
"Rara sayang, kamu sabar ya. Kita doakan saya semoga ayah gak kenapa-napa!" Ucap sang ibu Tapyati
"Iya, Ra. Ayah pasti bakal baik-baik saja!" Sambung Tasya
Rara hanya mengangguk pelan, aliran air mata terus membasahi pipinya tak henti-henti. Tak lama kemudian keluar seorang wanita dengan paruh baya dengan seragam serba putih.
"Keluarga pak Abdul Rohim?" Kata dokter
"Kami dok"
"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, namun Tuhan berkehendak lain. Pak Abdul Rohim telah meninggal dunia". Ujar dokter
Duar. Hati Rara hancur. Ayahnya telah meninggal dunia. Orang yang selama ini menyayangi nya dan ia sayangi telah pergi meninggalkan nya untuk selama-lamanya.
"Gak, dok! Gak mungkin!" Ucap Rara tak percaya lalu masuk ke ruangan
Ia terdiam, ia sudah melihat ayahnya yang sudah ditutupi kain putih terbaring kaku dengan kedua mata tertutup dan tangan dilipat.
"Ayah.." Rara mendekati ayahnya
"Ayah, bangun! Ayah jangan tinggalin Rara!" Tangis Rara semakin menjadi saat ia memeluk ayahnya
"Rara, kamu yang tegar, dek!" Ujar Tasya
"Tegar? Kakak bilang tegar? Gimana Rara bisa tegar? Ayah pergi ninggalin kita kak!" Kata Rara
"Iya dek, tapi ini bukan berarti kamu harus nyerah! Inget, kamu masih umur enam belas tahun! Perjalanan kamu masih panjang!" Tegas Tasya
"Hikssss, Ayah. Maafin Rara ya! Rara belum bisa banggain ayah!" Lirih Rara
"Rara bakal balas dendam ke orang yang membuat ayah seperti ini! Rara gak akan maafin orang itu! Sekalipun itu!" Ucap Rara dengan penuh amarah dan emosi
Sekarang Rara yang dulunya baik dan pemaaf dan murah hati, sekarang tak ada lagi. Yang ada hanyalah Rara yang jahat, tak pernah memaafkan orang yang membuat nya terluka.
Apalagi orang yang membuat ayahnya tiada. Sampai kapan pun dirinya tak akan memaafkan orang itu.
TO BE COUNTINE
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuhku ternyata jodohku
Teen FictionCover nya ganti guys, cerita tetap sama;) Ceritanya di stop untuk beberapa waktu dulu ya.. Cerita seorang musuh yang berujung jodoh. Ia membenci pria itu, ia sangat tak suka kepada pria itu. Tapi Tuhan mempersatukan mereka. Sebuah cerita yang sangat...