6. Sebatas teman

254 29 1
                                    

Mereka berdua akhirnya tersadar dari lamunannya masing-masing. Toh kan diantara mereka tidak mempunyai perasaan yang berbeda satu sama lain. Yang satu benci yang satu suka, tapi sebatas teman.

"Engh, Afisan".

"Eh, iya. Sorry, aku cuman nolong kamu kok". Afisan kikuk

"Iya, gak papa kok! Ya udah, aku balik ke kelas dulu ya!" Rara langsung pergi secepat kilat

Afisan hanya bingung melihat sikap Rara yang aneh itu. Sudahlah, mungkin dia gugup kali. Tak perlu di pikirkan.

*****

Rara berjalan setengah berlari menuju kelas. Tapi saat di tengah jalan tiba-tiba ada orang yang mengagetkan nya.

"Dor!"

"Eh, culametan met met, culametan met met, culametan!" Latah Rara

"Hahaha, sorry, Ra" ucap orang itu seolah tak merasa bersalah

"Kamu siapa sih? Tiba-tiba mengagetkan aku?". Ucap Rara sedikit kesal

"Aku Selfi, maaf deh. Aku kenal kamu! Kamu Rara kan? Tapi kamu nya aja yang gak kenal aku".

'Nih, orang ngomong kok muter-muter sih?' batin Rara bingung

"Hey, malah diem aja." Ujar Selfi

"Kamu kenapa? Kok kayak orang gugup gitu?" Tanya Selfi lagi

Rara langsung kikuk saat Selfi menanyakan itu. Gak mungkin kan dia bilang kalau dia ada janji sama Afisan nanti malam. Pasti dia bilangnya, 'cie PDKT'.

"Anu, gak kok! Gak kenapa-napa". Bohong Rara

"Oh" jawab Selfi singkat

Meskipun Selfi sedikit tak percaya dengan Rara. Toh, dia gak harus ikut campur urusan pribadi Rara juga kan. Dia kan hanya kenal sama Rara bukan dekat sama Rara. Ah, sudahlah.

*****

Jam kelas pun selesai. Hari sudah siang menjelang sore. Rasa lelah dirasakan oleh setiap mahasiswa/i. Termasuk Rara, bagaimana pun juga nanti malam dirinya ada janji bersama Afisan, kan gak mungkin harus dibatalkan, pasti Afisan marah.

"Duh, jujur aku capek banget! Tapi ya udahlah!" Ucap Rara berjalan tergopoh-gopoh

"Rara!" Sapa Afisan

Rara yang tadi L3 (Lemah, Lesu, Loyo) kembali semangat saat Afisan menyapa nya.

"Oh, Afisan"

"Kamu capek ya?" Tanya Afisan

"Oh, enggak kok!" Bohong Rara

"Oh" jawab Afisan singkat. Afisan tau jika Rara bohong, karna dirinya juga merasakan lelah itu.

"Entar malam jadi kan?" Tanya Rara

"Jadi dong. Emang kenapa?"

"Kamu bisa jemput aku? Soalnya kan, aku gak tau rumah kamu".

'Rara, tanpa kamu bilang aku akan jemput kamu kok,' batin Afisan

"Bisa dong, Ra".

"Minta nomor telfon kamu!"

Afisan memberikan nomor telfon nya ke Rara. Dan begitu juga sebaliknya. Jujur, Rara melakukan ini semua hanya bagian dari rencana nya, bukan hal lain. Jadi ini semua butuh proses.

"Oke, entar malem aku share alamat rumah aku ke kamu!" Ucap Rara

"Okey"

******

Malam hari pun tiba. Rasa letih karna kuliah masih terasa. Entahlah, kenapa harus hari ini. Gak besok atau semalam saja.

Rara berdiri tepat di depan lemari bajunya yang berukuran besar itu. Didalam lemari itu, terdapat banyak sekali baju, sampai ia bingung ingin memakai yang mana malam itu.

"Dari sekian banyak bajuku, mana yang harus ku pilih?" Bingung Rara

Rara mengambil sebuah gaun yang panjangnya hanya sampai lutut. Ia mencocok kan gaun itu ke badannya.

"Jangan ini" Rara membuang ke gaun itu ke tempat tidur

Rara mengambil sebuah piyama. Iya, banget pakai baju piyama ke bioskop.

"Ini lagi" Rara membuang piyama itu ke tempat tidur

Rara mengambil sebuah kaos hitam dengan pasangannya rok dan jaket warna merah yang panjangnya sampai lutut.

"Mau dibilang cabe-cabean gua kayak gini" Rara membuang pakaian itu ke tempat tidur

Rara kembali memilih baju. Dan pada akhirnya ia mengambil sebuah kaos berwarna putih dan celana jeans warna biru dan sebuah jaket warna hitam

"Nah, ini!" Ucap Rara

"Dan sepatunya yang cocok itu..," Rara mengambil sebuah sepatu berwarna hitam yang

Akhirnya Rara pun bersiap-siap, karna jika harus basa-basi lagi akan membuang banyak waktu, itu lah cewek.

Setelah lama bersiap-siap akhirnya Rara selesai, hampir satu jam.

"Duh, mampus gue pasti telat!" Ucap Rara buru-buru

Rara pun keluar dari kamarnya dan menuju ruang bawah, karna kamarnya berada di lantai dua rumahnya. Tapi sebelum pergi, ia pamit ke Tasya, kakaknya

"Kak, Rara pamit ya! Mau pergi!". Ucap Rara jalan terburu-buru

"Pasti bareng cowok". Tebak Tasya fokus ke laptopnya

Rara berbalik ke arah Tasya dengan ekspresi nyengir.

"Hehehe, shutt! Udah, Rara pergi dulu!". Ucap Rara pergi

"Dasar anak itu". Gerutu Tasya

Rara pun keluar dari rumahnya, ternyata Afisan sudah menunggu dari tadi, diluar rumahnya.

"Kamu udah dari tadi?". Ucap Rara

"Baru aja kok".

"Oh".

"Ra, kamu cantik malam ini". Puji Afisan

"Kamu, bisa aja". Rara malu-malu

'Ck, semua orang bilang aku cantik kok,' batin Rara

"Ya, udah, kita jalan yuk!". Ujar Rara

"Tunggu bentar!". Ucap Afisan

Rara mengerutkan dahi nya. "Ada apa, Afisan?".




📍TO BE CONTINUED📍

Musuhku ternyata jodohkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang