4. I Hate you

232 28 4
                                    

"Heh, masalah lu apa? Kok lu yang sewot coba?" Kata Rara menaikkan satu alisnya

Orang itu terdiam mendengar ucapan Rara. Kenapa, tiba-tiba diam tadi dia yang sok jagoan sekarang diam kaya ayam yang sakit.

Rara menunggu jawaban orang. Itu tetapi dia masih saja diam. Akhirnya Rara lanjut bicara. "Sekarang lo mau apa?"

"Em, anu..." Orang itu jawab dengan ragu

"Siapa lu?" Tanya Rara

"Kenalin, aku Alif Aulia. Calon pacarnya Afisan." Gaya Alif mengulurkan tangannya sok jago

Rara tersenyum sinis. Ia tak membalas uluran tangan Alif. "Cuih, calon pacar sama anak nya pembunuh. Gila lu ya?"

"Apa? Anak pembunuh? Maksud lo apaan?" Alif curiga

"Entar kamu tau sendiri." Ucap Rara lalu pergi

'Anak pembunuh? Apa maksud dia?' batin Alif

*****

Di kamarnya, Afisan coba memikirkan bagaimana dia bisa jatuh. Perasaan dia jalan dengan benar. Tapi ia merasakan lantai licin, tapi tidak mungkin pekerja kampus tidak mengepel dengan benar, dan kalau lantai nya basah pasti diberi tau.

"Kenapa gue bisa jatuh ya?" Tanya Afisan kepada dirinya sendiri

"Sudahlah, hanya jatuh bukan apa-apa." Tiba-tiba Afisan memikirkan Rara

"Kenapa kalau didekat Rara aku merasa ada yang aneh? Terus kenapa pas dikelas dia menatap aku seperti itu?" Afisan bingung

Apa dia menyukai Rara. Mungkin saja. Lantas bagaimana dengan Rara, apakah dia menyukai Afisan. Tak mungkin, tapi lama-kelamaan pasti.

*****

Rara terus memikirkan apa rencana yang harus ia lakukan untuk membalas dendam kepada Afisan. Sekian lama ia mencari informasi tentang Afisan, akhirnya ia menemukan orang yang ia cari. Sekarang tinggal rencananya saja.

Tiba-tiba Rara memikirkan untuk menakut-nakuti Afisan terlebih dahulu atau menerornya.

"Lihat saja kamu, Afisan. Kamu bakal ngerasain bagaimana rasa sakit yang aku rasakan dulu". Rara tersenyum miring
****

Keesokan harinya....

Afisan menghampiri Rara yang sedang duduk sambil  membaca buku di pelataran kelas.

"Hai, Ra!" Sapa Afisan

Rara tersenyum sekilas lalu kembali membawa buku.

"Hm, kamu sendirian aja?" Tanya Afisan

"Ck, kan kamu udah liat kan? Aku sendiri aja! Ditanya lagi sendirian aja". Ucap Rara kesal

"Jangan marah juga kali!" Ujar Afisan

Rara mendengus kesal. Tidak menghiraukan perkataan Afisan.

"Ra.." kata Afisan

"Apaan sih? Kamu bisa diem gak? Aku lagi baca nih!" Rara mulai kesal

"Ra..."

Rara melempar buku ke Afisan dengan perasaan emosi. Sudah, sudah cukup dia menahan dendam nya. Jangan menakut-nakuti nya. Langsung the point saja.

"Afisan, sini kamu!" Rara menarik tangan Afisan ke suatu tempat yang sepi dari orang-orang

"Kenapa, Ra?".

"Kamu kenapa buat aku kesel? Kenapa? Kenapa? Sudah cukup penderitaan yang aku rasakan sekarang ini". Ujar Rara

"Maksud kamu, Ra?" Afisan bingung

"Maksud aku. Bokap lo, pembunuh!" Ucap Rara





TO BE CONTINUED

Musuhku ternyata jodohkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang