Cover nya ganti guys, cerita tetap sama;)
Ceritanya di stop untuk beberapa waktu dulu ya..
Cerita seorang musuh yang berujung jodoh. Ia membenci pria itu, ia sangat tak suka kepada pria itu. Tapi Tuhan mempersatukan mereka.
Sebuah cerita yang sangat...
Suara perempuan itu terus meninggi sehingga orang-orang yang melihat semakin heran. Bagaimana tidak, masa iya cewek cantik tapi sikapnya kaya begitu. Ya, dia adalah Rusnia atau kerap yang dipanggil Nia.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"HEH, JAUH-JAUH YA DARI PACAR GUE, ASAL LO TAU AJA, LO ITU GAK ADA APA-APA NYA DIBANDING GUE! JADI JANGAN HARAP BISA DEKET SAMA IRWAN!" Tunjuk Nia kepada Rara yang melipat kedua tangannya di depan dadanya
"Masalah lo sekarang apa? Gue gak ada hubungan apa-apa kok sama Irwan. Lo tanya aja sendiri sama orangnya" jawab Rara santai
Irwan yang ada di sebelah Nia dari tadi hanya diam saja. Menyaksikan kedua perempuan itu saling bertengkar.
"Irwan, apa bener kalian gak ada hubungan apa-apa?" Tanya Nia curiga
"Kamu denger sendiri kan? Udahlah, Nia. Kau terlalu berlebihan!" Ucap Irwan santai
"HEH KAMU HARUS HATI-HATI SAMA PELACUR INI!" sahut Alif yang tiba-tiba datang entah dari mana
'Nih keong ngapa tiba-tiba muncul coba? Udah cukup si Nia cari ribut, kenapa dia malah ikut-ikut?,' batin Rara sinis
"Lo siapa?" Tanya Nia ke Alif
"Gue sama kaya lo, korban dari si pelacur ini" ucap Alif
"Pelacur? Maksud lo si Rara ini?"
"Iya. Siapa lagi? Satu-satunya cewek pelacur di kampus ini"
"OW, PARAH BANGET TUH! AYO DONG, RA BALES! JANGAN DIEM AJA!" Sahut seorang mahasiswa cowok di kerumunan
"Sekarang mau kalian apa?" Tanya Rara santai
"Jauhi cowok aku! Atau kamu tanggung akibatnya nanti!" Ucap Nia
"Oke. Jangan salah kan gue jika cowok lu deketin gue! Paham!"
"Dan buat lo keong, emang lo dianggap sama Afisan sebagai pacar nya? Enggak kan? Ya udah, ini sama aja memperlakukan diri lo!" Rara menekan kata terakhir
Alif terdiam, nyali nya menciut seketika seperti ayam sakit. Memang Rara tak mengatakan apa-apa, tapi ucapan nya itu sangat menusuk di hati nya.
Afisan dan teman lainnya memasuki kerumunan itu, melihat mereka yang masih belum bubar.
"Udah? Udah selesai hina gue?" Rara berhenti berkata lalu melanjutkan omongan nya lagi. "Ingat ya, gak usah sok jadi pahlawan demi membela pacar kalian kalo pada akhirnya gak dianggap!"
"Oh jadi kamu berfikir aku gak dianggap gitu?" Nia tersinggung
"Keterlaluan lo!" Alif hendak menampar Rara
Tapi hal itu di dihentikan oleh Afisan. Afisan menatap dingin Alif.
"Jangan sampai tangan aku yang mendarat di pipi mu balik, Alif! Jagalah sikap mu!" Ucap Afisan dingin