21. Berubah

143 27 3
                                    

Rara mengigit kuku-kuku jarinya, kakinya gemetar, jantung nya berdegup kencang, tak henti-hentinya dirinya memikirkan Afisan yang masih ada di dalam ruang IGD. Sudah berulang-kali Rara menelfon satu persatu temannya, tapi nihil, tak ada jawaban dari mereka. Baru saja ia ingin berdiri tapi dirinya kaget seketika melihat siapa yang ada disampingnya.

Rara langsung berucap begitu mengenal siapa orang yang ada disampingnya itu. "Tante.."

Orang itu hanya tersenyum ke Rara sambil menatapi wajah Rara.

"Tante Natalia? Mama nya Afisan kan?" Rara memastikan

Natalia hanya mengangguk. Rara mengenal Natalia karena Afisan yang memberitahunya.

"Rara, mending kamu pulang aja! Ganti baju kamu! Lihat udah basah! Entar kamu dicariin kakak kamu!" Ujar Natalia

"Kok tante tau Rara punya kakak?" Tanya Rara penasaran

Natalia tidak menjawab hanya tersenyum simpul.

"Udah, biar tante yang jagain Afisan disini ya! Kamu pulang! Besok harus kuliah kan?" Natalia semakin memaksa Rara.

Rara hanya mengangguk meskipun ia tidak mau pulang, "Iya tante! Saya pamit!" Rara berdiri lalu berjalan meninggalkan Natalia yang masih duduk menatapi nya.

*****

Rara berjalan menyusuri lorong rumah sakit dengan perasaan berbunga-bunga, sebab ia sudah mendapat kabar bahwa Afisan sudah baik kan. Begitu masuk ke ruangan Afisan Rara terdiam bak sebuah patung. Ada Clara disana, sedang tidur menemani Afisan. Ya, perempuan yang beberapa waktu lalu menumpahkan minuman nya ke dirinya, perempuan yang membuat hubungannya dan Afisan kandas.

Afisan yang mengetahui ada Rara didepan pintu menyapa nya, "Rara.."

Rara tidak menjawab ia pergi menutup pintu dengan kuat, dibelakang pintu ia merenungkan dirinya, air mata membanjiri pipinya. Hatinya hancur berkeping-keping, ketahuilah, walaupun mereka tidak ada lagi hubungan apa-apa perasaan masih ada diantara mereka.

'Apa ini yang dinamakan sakit tapi tak berdarah?,' batinnya getir

Natalia yang mengetahui Rara yang sedang ada diluar ruangan menghampirinya.

"Rara, kamu ngapain diluar? Masuk!" Ucap Natalia

Rara menghapus jejak air matanya, lalu tersenyum palsu, "Enggak tante, Rara mau pulang aja!" Ucapnya lalu pergi

Natalia bingung dengan Rara, nangis lalu pergi, ada apa dengannya?.

*****

"Pagi-pagi minum jamu
Siangnya minum es kelapa
Eh, kamu senyum melulu
Miliknya siapa?" Ucap Randa menggoda Selfi. Sebuah pantun yang gak pernah nyambung tapi disukai banyak orang

Orang-orang seisi kelas sibuk dengan pantun Randa, sementara Rara masih diam, air matanya terus mengalir tak henti, dari semalam sampai sekarang. Entahlah dirinya merasakan sebuah sensasi sakit tapi tidak bisa dikatakan sakit apa, sakitnya karena karena melihat mantan pacarnya berdua dengan perusak hubungan mereka. Cemburu namanya.

Afisan menyapa Rara, "Pagi, Ra!" Sapa Afisan

Rara hanya diam, dengan kedua tangannya yang menopang wajahnya, raut wajah Rara seperti orang yang tidak ada semangat hidup.

Clara ikut-ikutan menyapa Rara, lebih tepatnya meledek gak ada habis-habisnya. "Morning, Rara!"

Rara berusaha mengontrol emosinya, entah kenapa kalau Clara yang berbicara kepadanya bawaannya mau nampar mulu. Clara Adelin, yang kerap disapa Cla, atau Clara ini emang perempuan urutan kedua setelah Rara, jika diukur untuk mendapatkan hati seorang pria, terlebih Afisan. Banyak orang mengatakan nya mirip dengan Jennie Blackpink.

Musuhku ternyata jodohkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang