11. Cemburu buta

185 33 1
                                    

"RANDAAAAAA GUE GAK MAU TAU! BAJU GUE ROBEK!" teriak Selfi

"Lebay lu! Robek dikit aja heboh bener!" Ucap Randa seperti tak berdosa

"Mau dikit mau banyak mau sedang, tetep aja!" Kata Selfi

Baju nya robek di bagian lengan, ya memang sedikit sih. Tapi kan keterlaluan.

"Wih, nanggung banget lu, Ran! Sekalian aja semua biar wow!" Sahut Rizki mesum

"Apa? Dasar jantan gak ada akhlak!"

Baru saja Selfi ingin menghajar Randa tapi ia mengurungkan niatnya karna melihat Afisan.

"Buset, ngapa lu lemes, Fi?" Tanya Selfi

Afisan tersenyum kecut sambil menggeleng pelan lalu duduk di kursinya.

"Kenapa, Fi? Cerita aja kali!" Ucap Rizki

"Gak. Gue gak papa kok!" Jawab Afisan

"Mana mungkin gak papa, orang lu lemes kaya ayam gak dikasih makan" ngawur Randa

"Woi!" Ridho masuk ke kelas ngos-ngosan seperti lari maraton

"Lah nih lagi! Ngapa lu?" Heran Rizki

"Itu..." Ridho berhenti sejenak lalu kembali berbicara "Rara! Buruan!"

"Rara? Kenapa, Rara?" Afisan seketika panik. Yang tadinya ia lemah, lesu, loyo, kini berubah menjadi panik

Mahasiswa berkumpul, menyaksikan Rara dan Alif bertengkar.

"Heh, bocil. Jangan sok-sokan lu mau lawan gue!" Ucap Rara

"Jangan bawa fisik dong! Cara lu gak lucu!" Balas Alif

"Oh jadi gak terima? Iya? Ayo! Lu ngajak maen sama gue!" Rara mengambil posisi

"Oh ayo! Siapa takut!" Ucap Alif

Mereka sama-sama terbawa emosi. Jadi ceritanya disini, Alif yang duluan melabrak Rara padahal Rara tak mengetahui apa-apa.

"AYO! AYO! AYO!"

"LABRAK, Ra! JANGAN KASIH KENDOR!"

Yang menonton sebagian besar menyemangati Rara dari pada Alif.

Baru saja Alif ingin menarik rambut Rara, tiba-tiba ada orang yang menepis tangan nya.

"Jangan pernah Lo nyakitin Rara!"

Ya, itu lah Afisan. Padahal ia tidak diakui oleh Rara semalam tapi mengapa hari ini ia membela Rara?

Alif menatap Afisan bingung. Mengapa pria itu lebih memilih membela Rara?

"Fi, lo belain cewek murahan ini?"

"Heh bagus-bagus lo ngomong pelacur!"

"Jaga mulut lo!"

Mereka saling adu mulut, namanya juga perempuan ngebacod dulu baru hantam.

"Heh, udah deh! Sekarang kalian maaf-maafan! Oke! Jangan sampe dosen-dosen tau apalagi aunty Yana!" Ujar Afisan

"Minta maaf aja sama dia!" Tunjuk Rara ke Alif

"Lo kali! Jadi cewek jangan murahan!" Alif tak terima

"Siapa yang lo bilang murahan? Lo kali!"

"Lo!" Balas Alif

"Heh! Ra, ayo!" Ucap Afisan ke Rara

"Kok gue?"

"Udah, Ra! Kali ini aja!"

"Gak! Gue gak mau!" Ucap Rara pergi

'Maaf, Ra. Aku gak bermaksud seperti itu,' batin Afisan getir

Kelas selesai para mahasiswa pulang ke rumahnya masing-masing.
Tapi, tidak dengan Afisan, ia masih menunggu Rara di parkiran, ingin menjelaskan soal tadi pagi.

Ia pun melihat gadis itu keluar dari kampus, gadis itu tau jika Afisan menatap nya tapi ia membuang muka.

"Ra! Gue mau bicara sama lo!" Ucap Afisan

"Ya udah, bicara aja!" Ucap Rara jauh dari Afisan

"Sini!" Ujar Afisan

Rara menghela nafasnya lalu mendekat Afisan yang diatas motornya.

"Mau ngomong apa?" Rara bersikap acuh tak acuh

"Gue mau minta maaf soal tadi pagi. Gue gak bermaksud yang lain kok, tapi gue cuman___"

Rara memutus ucapannya Afisan. "Nye nye nye. Terserah lo mau bilang apa!" Rara meledek

'Asal lo tau aja ya, Afisan. Gue gak pernah maafin lo setelah apa yang lo lakuin ke gue dulu! Sakit rasanya, sampai sekarang itu masih berbekas dan tak akan hilang,' batin Rara mengungkit

"Terserah lo. Gue anterin pulang?" Tawar Afisan

Rara menaikkan satu alisnya. "Kerasukan apa, lo? Tiba-tiba baik sama gue?" Ucap Rara

"Emang kenapa? Dah mau hujan loh"

Rara menerima ajakan Afisan. Jujur Rara orangnya iya saja jika diantar pulang oleh siapapun yang sudah ia kenal.

Rara naik di bangku belakang Afisan, tapi entah kenapa ia risih dengan Afisan mendekati nya.

"Bisa ke depan lagi gak?" Ucap Rara

Afisan menuruti perkataan Rara. Tapi Rara terus menerus menyuruh Afisan maju.

"Ih, maju lagi! Gue gak mau deket-deket lo!" Ucap Rara

'Ra, kenapa dengan cowok semalam kamu gak protes? Kenapa sama aku protes? Ra, asal kamu tau hari ini aku gak niat kuliah, karna semalam aku cemburu lihat kamu sama cowok itu! Ra, aku sayang kamu. Tapi itu gak mungkin. Karena aku bukan siapa-siapa kamu. Cemburu ku cemburu buta,' batin Afisan getir

Melihat Afisan yang tak kunjung bicara, Rara pun turun dari motor Afisan.

"Gak jadi!"






📍TO BE COUNTINED📍

Musuhku ternyata jodohkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang