2. Pertemuan

303 32 1
                                    

2 tahun berlalu. Rara kini menjadi gadis dewasa yang banyak pengetahuan. Kini dia menjadi mahasiswi di universitas Gunadarma.

Hari itu adalah hari pertama iya kuliah dia universitas itu. Dia adalah anak baru yang baru saja pindah dari universitas di Palembang.

Ia memasuki bangunan universitas itu. Baru pertama kali, dirinya memasuki sebuah tempat tanpa orang yang ia kenal. Lama-kelamaan juga ada orang yang ia kenal dan akan menjadi temannya. Baru saja ia berdiri di depan pintu sudah banyak yang melihat nya ada beberapa yang berbisik-bisik.

'Dasar, baru lihat orang cantik kali mereka' batin Rara

Ia lupa mengikat tali sepatu dengan benar dan tak sengaja ia jatuh

'brukkkk'

"Awhh, dasar! Gimana bisa lepas sih talinya? Perasaan udah aku ikat bener". Kata Rara memegang kakinya yang sakit

"Mau aku bantu?". Ucap seorang pria mengulurkan tangannya ke Rara

Rara membalas uluran tangan pria itu. Tentu saja ia mau dibantu masa iya dibiarkan saja.

"Makasih ya!" Ucap Rara membersihkan bajunya

"Iya. Lain kali kamu hati-hati!". Ucap pria itu lalu pergi

'Baru kali ini aku jumpa cowok baik. Biasanya jutek,' batin Rara

****

Suasana kelas dalam keadaan riuh, ya iyalah kan dosennya belum masuk. Akhirnya tak berselang lama dosen pun masuk membawa seorang gadis, ya itu adalah Rara.

"Selamat pagi semua!" Ucap pak dosen

"Pagi pak," serentak mahasiswa/i

"Hari ini kita kedatangan mahasiswi baru sekaligus teman baru kalian juga. Nak, kenalin diri kamu!" Ujar pak dosen

"Selamat pagi semuanya! Hai, perkenalkan, nama saya Rara Ramadhani, kalian bisa panggil saya Rara. Saya pindahan dari universitas Palembang" ujar Rara ramah

"Hai, Rara" sapa mahasiswa/i

"Nah, Rara kamu duduk di sebelah sana di samping Afisan!" Ucap pak dosen

'Apa? Afisan? Itu kan nama anak dari pembunuh ayah. Awas aja kamu!' batin Rara

Rara pun menuju bangku yang disiapkan, disebelah Afisan. Orang yang tadi menolongnya.

Rara menatap sinis Afisan, sekarang emosi nya sudah meluap karna sasaran nya ada di dekat nya. Afisan menatap bingung Rara. Kenapa dia seperti itu. Tadi pagi saja tidak.

'Kenapa dia melihat ku seperti itu ya? Ada apa dengannya?' batin Afisan

*****

Jam istirahat tiba. Rara duduk sendirian di kantin. Ia masih berfikir, apa yang terlebih dahulu ia lakukan, padahal orang yang selama ia cari ada di hadapannya.

Tak lama kemudian seseorang datang menghampiri Rara. Ia menyapa Rara

"Hai," ucapnya

"Hai juga,"

"Boleh aku duduk disini kan?"

"Oh, tentu"

"Rara, kenalin, aku Putri!" Ucap Putri

"Hai, Put"

"Kamu liatin apa, Ra?" Kata Putri bingung

"Eh, enggak kok".

Jangan sampai Putri tau jika Rara mengintai Afisan. Selama ini dia mencari info tentang Afisan, dan sekarang ia menemukan nya. Dan dia tak akan biarkan Afisan lepas.

"Kamu.." ucapan Putri terputus

"Aku pamit dulu, ya! Bye!" Ucap Rara pergi meninggalkan Putri

'Rara kenapa ya? Kok mencurigakan banget?' batin Putri penasaran

Rara pergi meninggalkan Putri sendiri. Karena jika tidak ia akan mengatakan yang sebenarnya ke Putri dan hancur semua pembalasan dendam nya ke Afisan.

Tiba-tiba seseorang mengagetkan Rara.

"Hey!" Ucap orang itu

Ternyata itu adalah Afisan. Aduh, bagaimana sekarang, apa yang harus Rara lakukan.

"Eh, kamu" Rara gugup

"Kamu kenapa? Kok mukanya gugup?" Ucap Afisan

"Aku gak papa kok" jawab Rara

"Oh iya, Ra. Aku boleh ngomong sesuatu gak?" Kata Afisan

"Ngomong apa?" Tanya Rara

TO BE COUNTINE

Musuhku ternyata jodohkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang