29. Dimana dirimu?

274 29 4
                                    

Perempuan itu berjalan mendekat ke arah Clara, membuat Clara memundurkan langkahnya sedikit.

"Wah, wah, ada yang berbuat jahat. Tapi, ketahuan!"ucap perempuan itu sinis

"Mau apa kau kesini? Aku tidak mengenalmu! Tidak usah ikut campur! Minggir aku mau pergi!" Clara hendak pergi, tapi perempuan itu mencegahnya

Perempuan itu menatap lekat Clara, "Alif! Gue pernah jahat kaya lo! Tapi gue sadar, yang gue lakuin itu salah. Dan kamu tau apa? Afisan tidak menyukai orang yang telah membuat orang yang ia sayangi kenapa-napa! Seperti halnya kamu! Clara!"

"Apa? Apa yang akan lo lakuin?"tantang Clara

"Kalian! Pegang dia!"ucap Alif. Dua orang perempuan, pengawalnya Alif datang lalu memegang Clara agar ia tidak berusaha kabur.

Alif meninggalkan mereka, ia menatap jurang yang tadi dimana Rara jatuh. "Gue yakin, Rara masih hidup!"gumam Afisan

****

"Ck, kata kak Tasya, Rara gak ada dirumah! Gak tau kemana!"ucap Selfi, ia baru saja mengubungi Tasya

"Afisan, lo gak mikirin dia?"ucap Rizki

"Selalu, tapi gue berusaha untuk tidak menunjukkan nya."

Mereka sedang berkumpul di rumah Randa. Terasa ada yang kurang dari mereka, yaitu ketiadaan nya Rara diantara mereka. Andai mereka tau Rara kenapa sekarang. Tak lama kemudian, seseorang mengetuk pintu rumah Randa. Orang itu seperti tidak sabaran.

"Ada tamu itu, Ran! Gak sabar banget kaya nya! Bukain gih!"ujar Selfi

Randa pun membukakan pintu untuk orang yang tidak sabaran itu. Ternyata Alif.

"Alif? Ngapain? Terus kenapa bawa Clara?"tanya Randa bingung

"Afisan ada disini kan? Mana dia? Biar kita buat si Clara ini ngaku!"ucap Alif

"Ngaku? Kenapa sih?" Randa semakin bingung

Afisan dan yang lainnya yang mendengar itu pun menghampiri mereka.

"Ada apa?"

"Afisan, lo tau apa yang diperbuat si celurit ini?"

"Apa?"

"Katakan! Atau lo tau akibatnya!"ancam Alif ke Clara

Clara diam, tangannya digenggam erat oleh Alif agar dia tidak bisa lepas. Haruskah ia mengaku. Jika ia mengaku pasti dia akan kena sanksi, jika tidak ancaman Alif terpikir olehnya.

"Sebenarnya..,"

****
Polisi dan tim SAR terus mencari informasi keberadaan Rara di lokasi TKP. Belum ada kabar soal Rara ditemukan, semuanya masih berusaha. Tapi dipastikan Rara tidak selamat karena jurang itu sangat curam.

Afisan dan teman-teman lainnya juga membantu.

"Coba saja ada aku yang selalu bersama Rara, pasti ini gak mungkin terjadi!"ucap Afisan. Ia merasa sangat-sangat bersalah kepada Rara.

"Afisan, udah jangan salahkan diri kamu! Kita yakin, Rara itu masih hidup!"ucap Ridho

"Tapi apa? Belum ada kabar kalau Rara ditemukan kan? Apalagi masih selamat!"

"Udah, Fi! Sekarang kita pulang! Besok kita lanjutin pencarian nya lagi!"ujar Selfi

Mereka pun pulang, mereka sangat yakin jika Rara itu pasti ditemukan dan masih selamat. Masih ada hari esok.

****
Arus sungai itu sangat deras, bahkan tidak terlalu jernih. Tidak banyak orang yang lewat didekat sungai itu karena berada di bawah sebuah jembatan.
Seorang anak kecil yang sedang bermain di sungai itu tiba-tiba terkejut ketika melihat sebuah benda mengapung.

"Eh, itu apaan ya?"ucap salah satu anak laki-laki itu

"Iya. Coba kita lihat!"sambung seorang teman dari anak laki-laki itu

Mereka yang terdiri atas tiga orang itu pun langsung menghampiri sesuatu yang mengapung dipinggir sungai itu. Begitu mereka lihat ternyata orang.

"Ya ampun, kaya nya orang!"

Salah satu dari mereka membalikkan badan orang itu, dan ternyata seorang perempuan.

"Eh, kalian cari pertolongan aku biar bangunin kakak ini!"ucap anak itu

Dua temannya pun pergi mencari bantuan dari warga sekitar. Sementara yang satunya membangun kan orang yang seluruh tubuhnya kaku dan basah kuyup.

"Kak! Bangun!"anak itu menepuk pelan pipi perempuan itu

Tak lama kedua anak yang pergi tadi kembali membawa beberapa orang.

"Kak, itu orangnya! Kaya udah mati!"ucap seorang anak ke seorang pria dan wanita

"Eh, gak boleh ngomong gitu!"sahut temannya

Mereka pun membawa perempuan itu, memeriksa apa dia masih hidup atau tidak. Semoga saja masih.

"Bagaimana keadaan dia, dok?"ucap Hari. Pria yang menolong perempuan itu

"Kepalanya mengalami luka ringan, tapi tidak serius. Dan lainnya bagian lainnya dia tidak kenapa-napa, hanya membutuhkan beberapa waktu untuk pulih. Untuk sementara waktu biar dia dirawat inap di sini!"jelas dokter itu

"Baiklah. Terimakasih, dok!"

Dokter itu pun pergi, meninggalkan Hari yang bersama Meli. Pacarnya.

"Kaya nya dia kecelakaan deh, makanya dia hanyut di sungai!"ucap Meli

"Mungkin. Dan pasti keluarga nya nyariin dia!"

"Semoga dia cepet sadar dan bisa bertemu sama keluarga nya lagi!"

"Aminn.."

****

•dua hari kemudian•

"Afisan..,"lirih perempuan itu

"Mel, dia bangun!"ucap Hari

Meli pun melihatnya, perempuan itu berbicara, jemari nya bergerak. Ia sadar. Kedua matanya terbuka.

"Aku dimana?"

"Kamu ada dirumah sakit! Dua hari yang lalu ada anak-anak yang nemuin kamu di sungai."ucap Meli

"Kalian siapa?"

"Aku, Meli! Dia Hari!"ucap Meli memperkenalkan dirinya dan Hari

Air mata menetes dari mata perempuan itu. Ia tidak berbicara lagi, membuat Meli dan Hari bingung.

"Nama kamu siapa?"

"Aku, Rara."

"Rara, kenapa kamu bisa hanyut di sungai?"tanya Hari

"Ada orang yang coba mencelakai ku, dan aku disuruh lompat dari tebing." Isak Rara

"Terus Afisan siapa?"

"Suami aku."

****
"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi korban tidak ditemukan. Korban pasti sudah tiada. Kami turut berdukacita."ucap salah satu tim SAR

"Enggak! Gak mungkin! Rara belum meninggal! Dia pasti masih hidup!" Afisan tidak terima dengan kenyataan

"Afisan! Tenang! Sudahlah, kita sudah berusaha tapi kita tidak menemukan Rara! Ikhlaskan dia!"ucap Selfi

"Kalian salah! Rara masih hidup! Gue harus lompat juga!"Isak Afisan

Plakkkk

Sebuah tamparan keras mendarat ke pipi Afisan dari Rizki.

"Afisan! Kita tau lo sayang sama Rara, tapi Tuhan lebih sayang sama dia! Ikhlaskan dia, Fi! Dia sudah tenang!"ucap Rizki

' Terserah kalian mau bilang apa, tapi gue yakin, Rara masih hidup!,' batin Afisan getir

'Ra, bagaimana pun juga aku akan menemukan mu! Sendiri! Apapun caranya!,'



📍TO BE COUNTINED📍





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Musuhku ternyata jodohkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang