3. Permulaan

234 30 0
                                    

"Kamu kenapa tadi pas di kelas liat aku gitu banget?" Ujar Afisan

Glek. Rara menelan ludah nya. Apa yang harus ia katakan. Apa langsung the point saja. Tidak, jangan, belum waktunya ia mengatakan itu. Biarkan saja, kita jalanin aja dulu dan ikuti alurnya.

"Enggak kenapa-napa kok! Emang kenapa? Kan aku punya mata". Kata Rara

'Kenapa kalo ada didekat Rara aku ngerasa lain ya? Ahk, mungkin cuman perasaan ku saja,' batin Afisan

"Ya, udah kalo begitu aku pergi dulu!" Rara semakin salting di dekat Afisan

Baru saja Rara ingin pergi dari Afisan, Afisan langsung memegang tangan nya.

"Tolong, cantik kamu jangan kelewatan!" Afisan ngawur

Rara tak menghiraukan perkataan Afisan. Orang mengatakan nya cantik sudah biasa. Ia pun menepis tangan Afisan lalu pergi. Afisan hanya tersenyum melihatnya.

Rara POV

Jantung nya berdebar kencang saat dirinya merasakan pegangan Afisan tadi. Entahlah, jantung nya terasa mau copot. Tapi ingat, dirinya tak mempunyai perasaan lain selain benci dan rasa dendam.

"Aku kenapa sih? Inget, Ra, dia musuh kamu, kamu benci dia. Jangan sampai kamu menyukai nya apalagi mencintai nya". Ucap Rara kepada diri dia sendiri
****

Jam istirahat pun berakhir mahasiswa/i pun masuk ke kelas mereka masing-masing. Entahlah menurut Rara, hari pertamanya di kampus itu tidak lah ada yang memuaskan baginya. Justru, dirinya mempunyai perasaan aneh ke Afisan. Duh, jangan sampai suka apalagi cinta ya, Ra. Inget, dia udah bunuh ayah kamu, dan kamu mau balas dendam. Ingat itu, Ra.

******

Setelah lama melakukan pembelajaran. Akhirnya kelas pun selesai. Para mahasiswa/i pun keluar dari kelas nya. Terutama Afisan dan Rara.

Saat di tangga, Rara mempunyai sebuah rencana untuk mengerjai Afisan. Ia berpura-pura menumpahkan air minum nya di lantai tangga, dan kebetulan Afisan lewat dan kondisi tangga ramai.

'brukkkk'.   Afisan terjatuh

'Sukurin lo, ini permulaan permainan gue. Ini belum seberapa, Afisan. Aku ingin kamu juga merasakan apa yang aku rasakan dulu,' batin Rara sinis

Seketika banyak orang menolong Afisan. Tapi Rara tak perduli, ia hanya menjadi penonton tak memperdulikan sekitarnya. Tiba-tiba seseorang menarik Rara dan mengajak Rara ke suatu tempat yang jauh dari orang-orang, meskipun Rara berusaha pergi dari orang itu.

"Heh, maksud kamu apa,?" Ucap orang itu

"Maksudnya gimana?" Tanya Rara bingung

"Kamu bilang kenapa? Eh, jelas-jelas kamu mencelakai Afisan tadi, kalo Afisan kenapa-napa gimana? Kamu mau tanggung jawab? Dasar, cantik-cantik tapi gak ada hati". Kata orang itu

Emosi Rara meluap amarah nya berkecamuk. Apa, gak punya hati. Kalo gak punya hati berarti gak hidup dong. Gak jelas banget

TO BE CONTINUED

Musuhku ternyata jodohkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang