*Bonus part buat kalian*
Rara meletakkan tas nya yang berisi laptop secara kasar di sofa kamarnya, ia melepas sepatunya dengan kakinya, lalu berbaring di tempat tidurnya secara telungkup. Ia menutup telinga nya agar suara Tasya yang dari tadi terus-menerus memanggilnya.
"Rara! Kamu kenapa? Pulang-pulang nangis?" Teriak Tasya
Rara tidak memperdulikan nya, seolah-olah roh nya udah kemana-mana bukan dirumah itu lagi.
' Bodoamat dia kecewa gak suka apa kek sama gue. Gak perduli!,' batin Rara
"Ra! Jawab! Atau kakak dobrak pintu kamu?" Teriak Tasya lagi
"Terserah! Rara gak perduli!" Rara mengambil bantal lalu menimpa nya di atas kepalanya.
*****
Afisan duduk bersama Clara di depan rumahnya, entah kenapa perempuan itu tidak mau pulang dari tadi. Sudah berkali-kali Afisan menyuruhnya pulang ia tetap saja membangkang. Kepala batu.
"Lo beneran gak suka lagi sama Rara?" Clara penasaran
"Ck, urusan mu apa? Kau tidak perlu tau apa perasaan ku ke Rara! Mending kamu pulang! Aku banyak tugas!" Ujar Afisan
Clara menatap kesal Afisan, pasalnya sikap Afisan di kampus dan diluar kampus sangat berbeda. "Ya udah aku pulang! Bye!" Clara berdiri lalu pergi
Ia berfikir Afisan akan mencegahnya untuk pulang, namun tidak, ia menjadi semakin kesal. Berbeda sekali, apa Afisan hanya memanfaatkan nya untuk membuat Rara cemburu? Gak mungkin.
' Ra, maafin aku. Aku gak bermaksud membuat mu seperti itu sampai-sampai kamu berubah seperti dulu, Ra. Aku gak mau itu sampai terjadi,' batin Afisan getir
*****
Clara mengambil ponselnya yang tergeletak di meja belajarnya, lalu beralih mencari nama Farel di kontaknya.
"Halo. Farel kita buat rencana sesuatu lagi!" Ucap Clara
Farel frustasi, apa lagi yang akan direncanakan? Belum puas dia membuat Afisan dan Rara berpisah. "Apalagi sih, Clau?" Ucap seseorang diseberang sana
"Lo ikutin apa kata gue! Paham?"
*****
Waktu menunjukkan pukul delapan malam kurang lima belas menit, Rara sibuk dengan tugasnya yang menumpuk bak gunung Krakatau itu. Kertas di sana sini, buku tebal menemani nya di kanan kiri, kepala nya terasa mau pecah."Kenapa harus besok sih dikumpul? Kalo gue jadi dosen mending gak usah ngasih tugas! Biarin aja yang gak lulus kan mahasiswa nya!" Ucap Rara
Ia pun kembali menulis di atas kertas, dan saat ia ingin mengambil kertas ternyata kertas nya sudah tidak ada.
"Arrgghhh, kenapa harus habis? Kak Tasya ada kertas gak?" Teriak Rara
"Gak ada tuh!" Sahut Tasya
Terpaksa Rara harus keluar membeli kertas di fotocopy, ya iya masa si warteg kertas nasi yang ada. Ia pun pergi keluar meskipun gerimis, udara yang dingin.
"Kalo enggak gara-gara kertas ogah gue keluar! Mau cari dimana? Ini udah malem!"
Rara terus berjalan jalanan yang sepi dan licin tak ada siapa-siapa mana mau orang-orang keluar mending tidur. Hampir tiga puluh menit ia berjalan tak ada satupun fotocopy yang buka, sekarang malam semakin larut, ia berjalan sudah sampai mau ke monas.
Tapi di sana sedikit ramai, Rara terkenal paling jago kalo soal jalan, sampe ke merauke pun dia sanggup. Matanya sudah letih ingin sekali ia memejamkan matanya untuk sebenar. Tapi suara klakson mobil terus terdengar. Tiba-tiba sebuah mobil bewarna hitam berhenti tepat di sebelahnya lalu keluar dua orang yang menghampirinya lalu menutup mulutnya dan membawanya masuk ke dalam mobil.
*****
"What? Rara hilang? Gimana bisa?" Kaget Selfi
"Iya, kakak nya Rara yang ngasih tau gue!"jawab Putri
"Lo kemana, Ra?" Selfi cemas
Afisan masuk ke kelas diikuti Clara, ia mengkerut kan dahinya melihat temannya pada menggosip. "Kalian kenapa?" Tanya Afisan
"Rara hilang!"
"Apa? Lo gak bercanda kan?"
"Ini soal orang bro! Hilang! Gak mungkin gue bercanda!"
Raut wajah Afisan berubah seketika, cemas, khawatir itu yang ia rasakan. Melihat Afisan dan teman-temannya merasa cemas dan khawatir Clara tersenyum miring.
"Em, kalian tenang aja! Pasti Rara ketemu kok!" Clara seolah tidak merasakan apa yang dirasakan teman-temannya
Selfi memukul keras meja lalu mendekati Clara dan menatapnya. "Tenang? Lo bilang tenang? Rara hilang! Coba salah satu orang yang lu sayang hilang gimana perasaan lo?" Selfi emosi
Clara hanya menatapnya, seolah-olah ucapannya hanyalah angin lewat.
' Terserah kalian mau bilang apa, gue gak peduli. Karna apa? Karena gue yang udah nyulik Rara! Kasian banget kalian!,' batin Clara
*****
Mereka duduk di kantin, bersama ya ini untuk pertama kalinya mereka bersama-sama sebelumnya tidak.
"Bagaimana pun juga kita harus cari Rara! Dia temen kita!" Ucap Selfi
"Bener, tapi gimana caranya?" Tanya Randa
Mereka pun berfikir, tidak dengan Clara yang hanya diam, tidak peduli. Tak lama kemudian telfon Afisan berdering, dari nomor tidak dikenal. Ia pun mengangkat nya.
"Halo? Ini siapa?"
"Speaker panggilannya!" Ucap seseorang diseberang sana
Ia bingung, tapi ia mengikuti apa kata orang itu.
"Halo kalian, tau Rara temen kalian? Dia gak kenapa-napa kok! Gak lecet juga! Dia baik-baik saja, namun tidak untuk waktu yang lama. Kalian ingin dia selamat? Datang kesini! Ya kalian semua, tanpa ada polisi atau kalian gak akan melihat Rara lagi!" Ucap orang itu
Mereka yang mendengar pun kaget setengah merinding, "Kamu siapa? Mana Rara? Kami mau pastiin teman kami gak kenapa-napa!" Ucap Rizki
"Oh tenang, cantik ini teman kamu!"orang itu mengalihkan panggilan ke Rara
"Kalian, tolongin gue! Secepatnya!" Ucap Rara
"Ra, kamu gak kenapa-napa?" Selfi khawatir
"Buruan!"
Panggilan terputus, mereka berusaha memanggil nomer itu tapi tidak aktif. Disuruh datang ke sana, tapi gak tau dimana, aneh.
"Oh kebetulan Abang gue alih lacak lokasi dari nomor telfon! Mending kita minta tolong sama Abang gue!" Ucap Randa
"Bagus! Sekarang kita harus susun rencana bagaimana bisa menyelamatkan Rara!"
' Bodoh kalian kalian gak tau kalo gue dalang dari semua ini,' batin Clara
Putri menatap sinis Clara, ia yang dari tadi curiga pada Clara yang santai-santai saja tidak ada usaha. ' Nih kaleng susu kental manis ngapa diem aja? Kok gue curiga ya? Apa jangan-jangan dia yang ngelakuin ini semua? Lihat aja lo, gue tandain muka lo!,' batin Putri
📍TO BE COUNTINED 📍

KAMU SEDANG MEMBACA
Musuhku ternyata jodohku
Teen FictionCover nya ganti guys, cerita tetap sama;) Ceritanya di stop untuk beberapa waktu dulu ya.. Cerita seorang musuh yang berujung jodoh. Ia membenci pria itu, ia sangat tak suka kepada pria itu. Tapi Tuhan mempersatukan mereka. Sebuah cerita yang sangat...