25. Hal yang tak terduga

160 24 3
                                    

Afisan menatapi wajah Rara yang ada dihadapannya itu, sudah hampir lima belas menit lagi.

"Kamu kenapa lihatin aku mulu? Udah sana pulang!"Rara angkat bicara

"Emang gak boleh?"

"Oh, tentu saja gak boleh!"

"Memang kenapa?"

"Tidak kenapa sih, ya udah sana pulang!"

"Ngusir?"

"Afisan, ini udah mau malem! Entar kamu dicariin mama kamu!"

"Iya. Cieee, yang perhatian!"

"Bagus diperhatiin"gumam Rara

"Ya udah, aku pulang dulu!" Ucap Afisan mencium kening Rara lalu lanjut bicara setelahnya. "I love you, baby"

Afisan pun masuk ke mobilnya lalu pergi. Rara juga masuk kerumahnya. Saat ia menginjak kan kakinya, ia melihat Tasya, kakaknya sedang berbaring di sofa. Rara berjalan mengendap-endap sambil membawa beberapa plastik di belakang badannya.

Tasya yang mengetahui Rara yang seperti maling berbicara, "Hello, baby, dari mana aja?"

Rara langsung tersenyum ke Tasya. ' Ih, ngapa harus bangun sih dia?,' batin Rara kesal

Tasya mendekati Rara, melihat apa yang dibawa Rara di belakang badannya, "Kamu bawa apa?"tanya Tasya

Rara langsung salah tingkah, "Oh, bukan apa-apa kok!"bohongnya

"Beneran?" Tasya memastikan

Rara mengangguk, kalau dirinya jujur pasti Tasya akan memarahinya karena tau dirinya manja ke orang lain. Tasya itu tau bagaimana sikap Rara salah satunya manja. Sikap Rara yang tidak bisa diubah dari kecil.

"Ya udah aku masuk ke kamar dulu!"ucap Rara masuk ke kamarnya

Tasya hanya geleng-geleng, sikap Rara sedikit aneh. Tapi ya udahlah.

*****

Waktu menunjukkan pukul sepuluh pagi, dan Rara masih tidur pulas di atas tempat tidurnya, entah tidur jam berapa tadi malam.

"Rara! Bangun! Udah jam berapa ini? Mau sampe siang?"teriak Tasya

"Lima menit lagi kak!"jawab Rara masih menutup matanya

"Limi minit ligi, kik! Lima jam yang bener!"gerutu Tasya pergi dari depan pintu kamar Rara

Ponsel Rara berdering, membangunkan dirinya dari tidurnya. Rara meraih ponselnya.

"Halo?"ucap Rara setengah tidur

"Pasti belum bangun." Ucap Selfi menebak

Rara langsung duduk, dirinya berusaha menghilangkan kantuknya. "Eh, enggak kok!" Rara lanjut bicara setelahnya. "Ada apa?"

"Jangan lupa, hari ini Aulia ulang tahun! Entar malem lu dateng ke rumahnya kan?"ujar Selfi

"Iya. Terus?"

"Lo ngasih apa ke dia?"tanya Selfi

"Gak tau. Udah ya!" Rara memutus panggilan, ia kembali tidur

Tetapi ponsel Rara kembali berbunyi, membuat Rara bangun dan harus mengangkat telfon nya tanpa melihat panggilan dari siapa.

"Gue kan udah bilang! Gak tau! Gue mau tidur!"bentak Rara

"Kamu udah berani bentak aku?"

Rara kaget, bukan suara Selfi yang ia dengar, tetapi suara Afisan. Kan ini jadinya kalo saking emosinya sampai-sampai gak lihat dulu siapa penelpon nya, jadi salah paham.

Musuhku ternyata jodohkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang