{5} Fate

8.1K 1.1K 22
                                    

Menjelang malam, kereta kuda keluarga Middleton menyusuri jalanan Hamsphire yang dikelilingi pohon ek dan rumput liar. Rose duduk murung di dalam kereta, sibuk dengan pikirannya sendiri. Ia yakin ibunya akan memarahinya panjang lebar.

Selama perjalanan, Rose berusaha menyusun kata-kata untuk membela dirinya sendiri. Meskipun ia berusaha mempersiapkannya dengan sebaik mungkin, ia ragu apakah kata-kata itu dapat keluar begitu saja dari mulutnya. Selama ini, ia selalu gagal dalam usaha membela dirinya sendiri.

Rose merasa semakin gugup saat kereta berbelok menuju sebuah rumah besar bergaya Georgian dengan cat beige lembut. Pekarangan rumah itu dipenuhi berbagai macam bunga dengan aneka warna yang indah, lalu pohon-pohon akasia dan ek yang lebat serta tanaman lainnya. Rumah itu lebih besar dari dugaan Rose. Ia mengagumi keindahan rumah itu. Sejenak ia melupakan ketakutannya.

Namun setelah turun dari kereta, ketakutan itu kembali merayapinya. Ia berjalan dengan bahu yang lemas. Meskipun rumah itu memancarkan kehangatan, Rose sama sekali tidak merasakannya. Ibunya dan keluarga bibinya menyambutnya di ambang pintu. Ekspresi ibunya tampak tenang namun Rose dapat merasakan kobaran amarah ibunya itu. Saat melihat paman dan bibinya, kepala Rose seperti biasa menunduk. Ia hanya fokus menatap lantai kayu mengkilap di bawah kakinya. Bibinya menyadari bahwa keponakannya itu tampak sangat terintimidasi.

Setelah pasangan Ferrars menyambut keponakannya dan menanyakan kabarnya yang hanya dijawab berupa lirihan, Lord Brackley lalu meminta pelayan untuk mengantar Rose dan barangnya ke kamarnya. Camilla pergi bersama putrinya. Marianne memperhatikan keponakannya itu dengan iba. Rose tampak seperti penjahat yang siap untuk dikurung ke penjara.

Setelah pelayan meninggalkan mereka berdua di kamar, seperti duagaan Rose, ibunya marah besar. "Beraninya kau melawanku Rose! Kau tahu bencana apa yang telah kau timbulkan?! Kepala sekolah ingin mengeluarkanmu, skandal tentang kita memanas di London. Tidakkah kau memikirkan bagaimana nasib kita ke depannya?! Bagaimana pandangan keluarga calon tunanganmu nanti?! Jika mereka sampai membatalkan lamaran mereka, aku tidak akan segan menghukummu seberat-beratnya!"

Rose hanya bisa diam dan menunduk sambil mendengarkan ocehan amarah ibunya. "Kau kira sebodoh apa aku ini hingga tidak bisa menemukanmu di rumah sahabatmu yang kampungan itu!" Lanjut Camilla masih dengan emosi yang menguap-nguap.

Mendengar sahabatnya dihina, tiba-tiba muncullah keberanian Rose untuk menjawab. "Aku tidak berniat kabur selamanya," lirih Rose sambil menatap ibunya dengan tatapan terluka. "Jika aku berniat kabur selamanya, aku tidak akan pergi ke rumah Prudace."

Camilla tertawa meremehkan upaya Rose dalam membela dirinya. "Dimana lagi kau dapat menemukan tempat yang aman untuk kabur Rose? Tidak ada tempat yang aman untukmu di dunia ini selain bersamaku. Inilah nasibmu sebagai seorang wanita. Kau tidak dapat lari darinya." Camilla pun lalu berkata dengan tegas, "Ikuti permintaanku, Rose. Menikahlah dengan Greg O'Brien maka kesejahteraanmu akan terjamin hingga masa tuamu nanti." Camilla lalu meninggalkan putrinya yang sibuk meratapi nasibnya.

Tidak lama setelah ibunya meninggalkannya sendirian, terdengar suara ketukan pintu. "Boleh aku masuk?" Mendengar suara bibinya, Rose langsung membersihkan air matanya lalu tergesa-gesa menuju pintu. Ia menatap bibinya yang sedang berdiri di ambang pintu dengan gaun biru tua sederhana. Rose mengagumi bibinya yang selalu berpenampilan sederhana meskipun ia kaya raya. Awalnya bibinya itu hanya berbasa-basi sejenak lalu menanyai Rose tentang lingkungan sekolahnya lalu apa yang membuatnya kabur.

"Apakah kau tidak betah disana, Sayang?" Tanya bibinya dengan lembut. Rose hanya menjawab dengan anggukan kepala.

Marianne lalu mengajukan pertanyaan lagi, "Aku yakin lingkungan barumu sangat membuatmu tidak nyaman pada awalnya. Namun jika kau tidak ingin melanjutkan sekolah disana, aku bisa mencarikan sekolah baru untukmu ataupun jika kau tidak menyukai sekolah, aku bisa mencarikan guru pribadi yang berpengalaman dalam mengajar."

Beyond Fate [𝓗𝓲𝓼𝓽𝓸𝓻𝓲𝓬𝓪𝓵 𝓡𝓸𝓶𝓪𝓷𝓬𝓮]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang