{1} You'll never know

25K 1.9K 83
                                    

Warning🚫 :
🚫DILARANG MEMPOSTING ULANG BAIK SEBAGIAN MAUPUN KESELURUHAN MESKIPUN TELAH MENCANTUMKAN NAMA PENULIS!

🚫DILARANG PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!

Note: Part awal ini banyak flashbacknya ya... Semoga kalian gak bingung😂. Untuk part selanjutnya gak banyak lagi kok flashbacknya.

Happy Reading guys♡

Hamsphire, 1876

Manusia tidak pernah tahu apa yang disiapkan takdir. Kata-kata itu adalah khas almarhum ayahnya, Lord Norbury. Sekarang, Rose semakin percaya dengan keyakinan ayahnya itu. Ia tidak menduga bahwa ia akan bertemu dengan takdir yang seperti ini. Ia berusaha menahan rasa sakit di pergelangan tangannya. Pria di hadapannya ini bagaikan beruang buas yang kelaparan. Tidak ada kelembutan. Tidak ada kebaikan pada raut wajahnya. Matanya berkorbar layaknya api yang mungkin tidak bisa dipadamkan oleh siapapun.

"Hentikan!" seru Rose. Namun pria di hadapannya hanya menyeringai kejam. Ia tampak puas telah menyudutkannya di pojok lorong yang suram. Jarak kamar paman dan bibinya cukup jauh. Begitu pula kamar sepupunya. Kamar para pelayan terletak di bagian rumah yang berbeda. Mereka tidak akan dapat mendengar teriakannya.

"Bukankah kau sama sepertinya?" ujarnya dingin. Suara geramannya mengggema di telinga Rose, "Berhenti melawan!" Punggung Rose terasa sakit saat pria itu menekannya lebih kuat ke arah dinding. Rose tidak ingin menyerah. Ia tidak ingin memberikan bagian dirinya yang hanya akan ia serahkan kepada suaminya kelak.

Namun pria di hadapannya ini terlalu kuat. Aroma alkohol yang menyengat membuatnya mual dan pening. Ia menjerit kesakitan saat pria itu menggigit bagian kiri lehernya yang cukup sensitif. Jeritannya terdengar lebih keras saat pria itu memperdalam gigitannya. Cengkraman di kedua pergelangan tangannya semakin kuat.

Oh, kenapa ia harus mengalami hal ini? Ia tidak pernah menggoda pria di hadapannya ini. Bagaimana ia meloloskan diri? "Berteriak lagi maka aku akan langsung merebut keperawananmu!" ancamnya. Suara Rose tenggelam saat melihat mata hazel itu.

Yang Rose inginkan hanyalah pernikahan yang berlandaskan cinta. Namun dengan hilangnya bagian dirinya yang paling berharga, pria mana yang bersedia menikahinya? Mereka hanya akan memandangnya jijik. Ia hanya akan menjadi beban.

______________________

6 tahun sebelumnya...

Bath, 1870

Dear Simon,

Kakakku tersayang, setelah sekian lama aku tidak berkunjung ke kediamanmu, pada musim panas ini aku akan menginap di sana untuk menikmati udara segar di Hamphire yang segar dibandingkan Bath dan London yang dipenuhi polusi. Kau tahu bahwa kematian suamiku sangatlah berat bagiku dan putriku. Namun pada kunjungan kali ini, aku hanya membawa sekretarisku beserta asistenku. Rose telah kupindahkan ke sekolah terbaik di London.

Gadis keras kepala itu akhirnya menurutiku untuk menempuh pendidikan yang jauh lebih baik. Dengan kepergian John, tidak ada lagi yang akan membela anak itu. Meskipun aku bersyukur karena akhirnya tidak ada yang berdebat denganku lagi, namun kesulitan ekonomi akibat bangkrutnya bisnis yang ditinggalkan suamiku membuat hidupku begitu berat.

Aku berterima kasih padamu karena bersedia membantu mengurus investasi dan lain-lainnya. Aku akan tiba sekitar 1 minggu lagi. Aku juga akan membawa cravat yang kuyakini akan menjadi salah satu cravat favoritmu

Beyond Fate [𝓗𝓲𝓼𝓽𝓸𝓻𝓲𝓬𝓪𝓵 𝓡𝓸𝓶𝓪𝓷𝓬𝓮]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang