Beyond Fate [𝓗𝓲𝓼𝓽𝓸𝓻𝓲𝓬𝓪𝓵 𝓡𝓸𝓶𝓪𝓷𝓬𝓮]

{6} Help me 1

Wajah Rose memucat saat melihat calon suaminya yang sibuk memperhatikan perabotan rumah di ruang tamu. Greg O'Brien datang bersama 3 bawahannya. Ia mengenakan setelah mewah berwarna hitam dengan cravat putih di lehernya. Tidak ada yang istimewa di wajahnya kecuali tatapan konyolnya yang jelas memuja Rose.

Greg O'Brien meminta maaf kepada Camilla dan pasangan Ferrars atas kedatangannya yang mendadak. Ia berkata, "Aku terburu-buru untuk melihat calon istriku karena mencemaskannya. Saat Lady Norbury mengirim surat kepada ayahku tentang putrinya yang berada di Hamsphire, tanpa pikir panjang aku mempersiapkan diri lalu menuju Hamsphire." Mereka berbasa-basi di ruang tamu, sementara Rose hanya menundukkan kepalanya dan memainkan ibu jarinya dengan gugup.

Lord Brackley menawarkan tempat menginap di rumahnya kepada Greg namun dengan sopan ditolak. Greg telah menyewa kamar yang disewakan oleh seorang Baron*. Greg lalu meminta izin kepada mereka untuk berbicara dengan Rose. Camilla tanpa pikir panjang langsung menyetujui permintaan yang disambut oleh seruan Marianne. "Kau tidak bisa meninggalkan putrimu begitu saja dengan seorang laki-laki tanpa seorang pegawas."

_________________________
*Baron merupakan salah satu gelar kebangsawanan Inggris.

"Aku akan mengawasinya dari luar," jawab Camilla, berusaha menyembunyikan kejengkelannya lalu menambahkan, "Lagi pula kita tidak sedang berada di kota dimana gosip akan menyebar secepat petir menyambar dan Mr. O'Brien adalah pria terhormat. Ia akan memperlakukan putriku dengan hormat layaknya seorang lady. Benar bukan, Sir?"

Greg menyetujui pernyataan Camilla. Marianne merasa frustasi seakan-akan apa yang dirasakan keponakannya itu menulari dirinya. Rose hanya duduk dengan kikuk di kursi bergaya Victoria, tidak tahu harus berkata apa. Seluruh keluarga meninggalkan mereka berdua dan menunggu di ruang sebelah. Greg memulai percakapan diantara mereka. "Seingatku rambutmu berwarna merah atau mungkin ingatanku yang salah?"

Rose berpikir sejenak lalu ia pun berkata, "Kau benar, Sir. Aku mewarnai rambutku menjadi coklat saat ibuku memutuskan untuk memindahkanku ke sekolah kalangan atas." Greg melayangkan pertanyaan lainnya yang membuat Rose semakin tidak nyaman. Setelah sekitar 15 menit kemudian percakapan itu berakhir.

Marianne memperhatikan wajah keponakannya yang semakin lesu lalu meminta pelayannya membuatkan secangkir teh untuk Rose. Hanya Camilla dan Greg yang masih tersisa di ruangan itu disaat yang lainnya memutuskan untuk memberikan ruang privasi kepada mereka.

"Saya sungguh terkejut saat mengetahui keluarga Anda melamar putri saya," kata Camilla.

"Sebenarnya sudah lama saya mengangumi putri Anda. Namun menurut ayah saya, saya masih terlalu muda untuk menikah. Baru sekarang ini ia mengizinkan saya untuk menikahi putri Anda," jawab Greg.

Camilla pun memuji kebijaksanaan Mr. O'Brien. Setelah memastikan keluarga O'Brien tidak keberatan mengenai masalah skandal yang diakibatkan putrinya itu, Camilla pun mendesah lega. Mereka terus bercakap-cakap dan membahas rencana pernikahan yang akan di laksanakan setelah Rose menyelesaikan sekolahnya. Tidak lama kemudian Greg mengundurkan diri. Camilla mengundang Greg untuk makan malam bersama mereka malam ini yang disambut dengan semangat oleh Greg.

♔♔♔

Makan malam kali ini sama sekali tidak menyenangkan bagi Rose, begitu pula bibinya. Hanya Greg, Camilla, dan Edward yang membuat aura yang menyenangkan sedangkan Lord Brackley sibuk menceramahi kedua putrinya yang selalu mempertanyakan segala perkataan ayah mereka. Setelah selesai makan, mereka memutuskan untuk pergi ke ruang tamu kecuali Rose yang memilih untuk beristirahat sedangkan Marianne mengantar kedua putrinya ke kamar mereka.

Rose menganti gaunnya dengan gaun tidur berwarna putih yang dihiasi renda berlikuk sederhana di bagian lehernya yang berbentuk U dan di bagian ujung lengan panjangnya. Selama beberapa menit ia sibuk dengan pikirannya sendiri hingga suara ketukan pintu mengalihkan pikirannya.