Musim Semi, Hamsphire
"Kau sudah memastikan tidak ada yang tertinggal, dear?" tanya Marianne lembut. Rose berpikir sejenak, berusaha mengingat barang-barang yang akan ia perlukan di Prancis. "Aku ingin mengecek koper buku," gumamnya lalu membuka koper yang lumayan besar. Aroma khas buku merebak di udara. Rose mengangkat buku-buku yang tersusun rapi itu. "Novel Charles Dickens tidak ada disini," serunya.
Marianne berpikir sejenak sebelum bergumam, "Mungkin tertinggal di atas meja perpustakaan. Aku akan segera kembali. Cek kembali barang-barangmu." Rose pun memasukan kembali buku-buku yang ia keluarkan dari koper tadi. Tidak lama kemudian, bibinya kembali dengan 3 buku karya Charles Dickens di kedua tangannya. Posisi matahari yang sebelumnya berada di balik pohon ek menghilang, membuat kamar Rose berubah muram.
Marianne meninggalkan kamarnya. Ia ingin membungkus obat yang mungkin diperlukan oleh keponakannya itu. Rose melirik jendela kamarnya. Ia pun mendekati jendela itu lalu menariknya ke atas. Udara musim semi menyentuh lembut wajahnya yang sudah lebih berisi dibandingkan sebelumnya. Hamsphire jauh lebih indah saat musim semi. Pohon-pohon yang sebelumnya hanya berupa batang, berubah menjadi hijau lebat. Bunga-bunga yang sebelumnya layu sudah bermekaran di pekarangan mansion.
Sangat disayangkan ia harus meninggalkan tempat seindah ini setelah makan siang dan menuju London. Besok pagi, kapal menuju Prancis akan berangkat.
Rose ingin tinggal sedikit lebih lama lagi. Namun pasangan Anderson harus segera kembali ke Prancis. Dengan berat hati sekaligus bahagia, Rose pun menerima nasib baru yang diterimanya. Bibinya itu berharap mereka bisa merayakan ulang tahunnya yang ke 17 di Hamsphire. Namun mengingat ada tugas yang menunggu Mr. Anderson di Paris, mereka pun memutuskan untuk tidak mendesak pasangan Anderson untuk tinggal lebih lama.
Rose penasaran dengan pria bernama Peter—putra tunggal pasangan Anderson. Pria itu diberi nama seperti pria Inggris. Rose gugup setengah mati. Bagaimana jika pria itu tidak menyukainya? Ia juga khawatir saat pertemuan pertama mereka nanti, ia justru memberi kesan buruk. Mrs. Anderson berusaha meyakinkan Rose, bahwa putranya itu memiliki tempramen lembut walaupun dari luar, ia terkesan seperti pria nakal. Namun itu hanya mengurangi sedikit kekhawatiran Rose.
Makan siang hari ini tidak seperti biasanya. Seluruh keluarga Ferrars dihantui perasaan sedih sekaligus bahagia—termasuk Rose. Mereka menyantap hidangan daging ayam yang di goreng dengan tepung roti, daging domba panggang, pai unggas, dan salad.
Selesai makan siang, mereka pun berpisah. Perpisahan yang paling menyakitkan bagi Rose dan juga keluarga Ferrars.Pasangan Ferrars meninggalkan beberapa pesan kepada Rose. Marianne lah yang memiliki pesan paling banyak hingga memakan waktu hampir 10 menit. Marianne pun memberikan pelukkan terakhirnya kepada keponakannya itu. Tatapannya masih tertuju kepada Rose hingga sosok mungil itu memasuki kereta kuda milik keluarga Ferrars. Pasangan Anderson sudah berada di dalamnya sekitar 3 menit yang lalu.
Kereta kuda mewah yang ditarik 2 kuda cokelat kehitaman itu bergerak menuju gerbang yang terbuka lebar. "Ia akan segera kembali, Sayang," ujar Lord Brackley sambil menghapus butiran air mata istrinya dengan lembut.
"Lima tahun bukanlah waktu yang sebentar," jawab Marianne di tengah kesedihan serta kebahagiannya.
"Percayalah, Mary. Lima tahun akan terasa sebentar jika kau menyibukkan diri," sahut Lord Brackley sambil mendekap istrinya. Perut buncit Marianne menyentuh perut berotot Lord Brackley. Tidak lama setelah Edward pergi, Marianne muntah hebat saat sarapan. Setelah Dokter King memeriksanya, Marianne baru menyadari bahwa dirinya sudah terlambat datang bulan selama hampir 1 bulan.
Lord Brackley menghembuskan tawa kecil di dekat pelipis Marianne. "Kalian para wanita sangat emosional saat hamil."
Marianne menatap suaminya itu dengan galak. "Jangan macam-macam dengan wanita hamil."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beyond Fate [𝓗𝓲𝓼𝓽𝓸𝓻𝓲𝓬𝓪𝓵 𝓡𝓸𝓶𝓪𝓷𝓬𝓮]
Narrativa Storica🏅2020 Watty Award Winner (Indonesia), Historical Fiction Sempat menduduki Rank : 🥉#3 fiksi sejarah dari 2,02 k cerita. 🏅#1 historical romance dari 352 cerita. 🏅#1 victoria dari 328 cerita 🏅#1 lord dari 483 cerita. 🏅#3 lady dari 444 cerita. ==...