2. Alin Kembali Berulah

98 6 0
                                    

"Mbak ayo bangun dong, katanya kita mau ke pasar?" Alin mencoba membangunkan Mira.

Akhirnya mata Mira terbuka juga... Lalu katanya, "cantik sudah jam berapa sekarang?"

"Sekarang sudah jam 8 mbak, pasarnya kan sudah ramai."
Dengan kagetnya, Mira bergegas bangun. 'Kok alarmnya gak bunyi sih?' tanyanya dalam hati. Diambilnya HP nya untuk memeriksa. Oh memang mati alarmnya.

Mira lupa kalau semalam HP nya dipinjam Alin. Mungkin saja format yang dibuat Mira ikut berubah tidak sengaja. "Lin jam berapa pasarnya tutup?"

"Jam 4 sore, kenapa mbak?"

"Ya mbak Mira bisa mandi dulu dong, kamu dah mandi?"

"Udah, udah sarapan juga."

"Kok mbak gak dibangunin sih cantik?"

"Udah tadi malah mama yang bangunin mbak, eh mbak masih ngorok...he he heee." Alin cepat lari sebelum Mira mengejarnya.

Dan benar saja Mira mengejar Alin,"apa kamu bilang?" Mira berhasil mengejarnya dan mencubit-cubit manja si Alin.

Alin malah tertawa-tawa cekikikan."maaf...maaf... Mbak Mira?" Alin memelas manja. Mira pun menghentikan dan segera pergi mandi.

Selesai mandi Mira bingung ke pasar mau naik apa, itu di depan motor siapa? Dia mencoba bertanya pada Alin. "Lin itu motor papa ya?" Alin pun menengok.

"Nggak, itu motor om Hendra, kenapa mau pinjam ya. Sebentar Alin bilangin ya?" Belum sempat Mira bilang iya atau tidak, Alin sudah ngeloyor pergi.

"Om Hendra mbak Mira mau pinjam motor, boleh ya om?"

"Mau kemana, Lin?"

"Mau ke pasar."

"Boleh, mana mbak Mira nya?"

"Mbak Mira dipanggil sama om Hendra!" Alin berteriak memanggil Mira.

Bergegas Mira ke depan ke hadapan Hendra. "Maaf mas saya boleh pinjam motor nya? "

"Boleh, mau diantar atau mau naik sendiri?" Sepertinya Hendra dengan leluasa memandang Mira kali ini.

"Mau naik sendiri sama Alin."

"Iya udah ini kuncinya." Hendra memberikan kuncinya kembali lagi menatap Mira.

"Terimakasih mas," Mira hanya senyum kecil.

Mira dan Alin berlalu tapi Alin berbalik sambil mengedipkan mata dari belakang Mira. Dibalas Hendra dengan menunjukkan jempol.
Tadi waktu Mira sedang mandi, Alin menghubungi Hendra agar datang ke rumahnya, lewat telpon dari HP kecil miliknya. "Hallo om?"

"Ada apa Lin?"

"Om ke rumah dong."

"Ada apa Lin, om masih di jalan."

"Kita mau ke pasar tapi gak ada motor. Om bisa pinjamin motornya, papa juga gak ada di rumah."

"Iya deh Alin, om akan ke rumah..."
Itu semua kerjaan Alin...makanya Hendra bisa di rumah kakaknya.

Di pasar, Mira dengan asik memilih oleh-oleh untuk kawan-kawannya. Sebentar-sebentar ia videocall. "Hai guys sekarang aku ada di Bali kalian mau oleh-oleh kan?"

Lalu salah satu kawannya yang bernama Santi menyahut, "iya yang lagi di Bali, belikan aku oleh-oleh dong."

"Boleh asal ongkos kirimnya kamu yang bayar."

"Ya aku kira gratis."

"Iya cuma ongkos kirimnya saja aku minta dibayarin, gitu lah."

"O gitu baiklah. "

Pelangi Di HatimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang