Selama tiga hari Hendra dan Mira di hotel, berlibur sambil bulan madu. Ayah dan ibu Mira hanya dua hari saja di hotel dan sudah balik ke Lombok.
Hari keempat di Bali Hendra mengunjungi saudara, paman dan bibi Hendra juga sepupu-sepupu nya. Mereka berdua begitu disambut hangat.
Mereka sengaja membuat pesta lagi untuk para keluarga saja. Alhasil semua datang bahkan dari luar Jembrana. Sebab ada yang tinggal di luar Jembrana seperti di Buleleng pun turut hadir.
Mereka bahagia Hendra sudah mendapatkan jodoh yang sangat cantik dan baik hati. Semua yang belum sempat hadir di pesta malam itu pun datang mengucapkan selamat.
Diam-diam Hendra sudah merapikan semua pakaiannya dan sudah mengirim ke alamat temannya di Lombok. Jadi Mira tidak curiga kalau mereka akan terus di Lombok. Pak bos pun sudah mendapatkan surat pemindahan yang harus ditanda tangani Hendra.
Teman-teman Hendra tidak ada yang tahu kalau dia pindah hanya pak bos saja yang tahu. Ia takut mereka jadi sedih. Semua sudah disiapkan pak bos sebagai pengganti Hendra dan akan diumumkan nanti setelah Hendra di Lombok.
Ada tiga hari Hendra di keluarganya dan akan berlibur di lombok selama seminggu lagi untuk berbulan madu.
Mira senang sekali karena akan ke Lombok. Dia bisa bertemu orang tuanya dan keluarganya. Hendra menyadari itu semua sehingga dia senang bisa kerja juga di Lombok.
- - -
Malam ini bulan bersinar indah, seakan kita ingin selalu memandangnya. Ia ingin mengajak Mira jalan-jalan dulu sebelum besok ia meninggalkan Bali untuk waktu yang tidak bisa ia tentukan karena ia sudah menandatangani surat pemindahannya ke Lombok.
Ada juga perasaan sedih di hati Hendra karena akan meninggalkan kakaknya Sinta yang selama ini selalu mengasihinya.
Untuk ini dia sudah membicarakannya dengan mas Sastro, dia mengerti kalau Hendra mendapat tugas untuk pekerjaannya di Mataram.
Awalnya dia sempat marah tapi ia mengerti juga, tapi untuk bilang dengan mbak Sinta ia tak sanggup. Mbak Sinta selalu memberikan kebahagiaan pada Hendra. Jadi biar saja mas Sastro yang memberi penjelasan, Hendra takut mbak Sinta sedih dan marah.
Padahal tanpa Hendra meminta pindah pada pak bos nya, Hendra pasti akan dipindah ke Lombok. Mira tidak tahu kalau Hendra sedang galau banget. Untuk itu ia ingin menghibur diri dengan istrinya walau sederhana saja.
Tiba-tiba Hendra mengajaknya jalan-jalan makan angin. Alias jalan-jalan manja.
"Mir kita jalan-jalan kemana?" Hendra mengambil tangan Mira dan menggandengnya.
"Kita jalan saja ke taman yang terdekat disini. "
"Ada sih taman komplek, mau?" Mira mengangguk sambil senyum.
Maka jadilah mereka berjalan ke taman milik komplek perumahan itu. Sampai disana banyak juga pasangan lain yang memanfaatkan taman itu untuk berkasih-kasihan. Mira tersenyum melihat itu."Kenapa senyum sayang?" bisik Hendra.
"Kita kan belum pernah seperti itu?" kata Mira sambil menunjuk dengan mengangkat dagunya.
"Ayo sayang kita cari tempat, kebetulan malam ini bulan purnama."
"Iya mas, ayo itu ada kursi kosong."
Setelah duduk di kursi taman, Mira dan Hendra saling mendekatkan kepala satu sama lain. Bersama mereka memandang bulan yang sama.
"Mir aku cinta sama kamu." Hendra menggenggam tangan Mira. Mira juga membalas genggaman tangan Hendra. Sehingga mereka berdua nyaris akan berciuman kalau saja tidak ada seekor kucing berwarna coklat datang mengelus kaki Mira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Di Hatimu
General FictionKegundahan hati Mira karena kehilangan kekasihnya mengantarkannya menemukan cinta sejatinya dan mengisi hatinya kembali. Perjumpaannya dengan cinta sejatinya adalah tidak disangka-sangkanya hanya karena kenakalan Alin, anak gadis kecil si pengh...