Dua orang tua itu asik sekali dalam sebuah obrolan kesana kemari. Tak terasa rasa kantuk mulai menyerang Hendra, sedangkan Mira hanya diam saja.
Dalam hati ia merasa kasihan dengan Mira, Hendra harus punya cara agar pertemuannya dengan Mira tidak sia-sia.
Diambilnya HP nya lalu dia mencari nada dering dari HP nya dan menekannya seolah ada telpon dari seseorang. Hendra bertingkah laku seolah ia tak mendengar ada telpon masuk. Hingga ayah Mira memperingatinya untuk segera mengangkatnya.
"Hen, angkat dulu telponnya!" Hendra mengangguk dan pamit untuk menerimanya di luar.
"Silahkan nak," si tuan rumah pun menyuruh Hendra untuk segera menerima telpon. Dengan melebarkan tangan mempersilahkan Hendra.
Kesempatan itu Hendra manfaatkan untuk mematikan HP kembali stand by, seolah menerima telpon tapi berpura-pura menelpon.
Setelah itu dia malah mengirim WA ke Mira. "Mir aku ngantuk, kamu ngantuk gak?"
"Ya iyalah mas, maafkan ayah ya mas?"
"Gak apa, biarkan saja ayah ngobrol kita WA an saja."
"Kalau ketahuan gimana?"
"Silence aja, seolah Mira lagi baca wattpad," Mira menuruti perintah Hendra karena dia sendiri juga mengantuk. Mira heran kok ayahnya gak merasa ngantuk ya, apa mungkin ketemu dengan orang yang pas dan bisa diajak ngobrol?
"Eh mas ayah kok lama ya ngobrolnya, gimana kalau Mira WA ibu saja agar menelpon ayah biar cepat pulang?"
"Bagus kalau bisa begitu Mir, lakukan saja," Mira segera malaksanakan niatnya. Selain Mira malu sama Hendra karena ayah terkesan menyiksanya. Juga karena ayah sudah tua harus segera istirahat.
"Ibu tolong telpon ayah, Mira sudah mengantuk."
"Gek dimana ini?"
"Ayah ngajak ini di rumah pak Mangku."
"Iya sudah, ibu telpon ayah." Sebentar kemudian ibu menelpon ayah dan menyuruh segera pulang, sudah malam... .
Sesampainya di hotel Hendra tidak segera tidur namun menghubungi Mira lewat WA dan bertanya, "sudah tidur Mir?" Mira pun membalasnya.
"Belum mas, kenapa?"
"Besok kita jalan-jalan yuk, kemana gitu?"
"Ayo, kita ke taman Narmada mau gak?"
"Bagus disana Mir?"
"Bagus dong coba saja besok lihat sendiri!"
"Eh Mir tadi ayah ada tanyain aku gak?"
"Iya, katanya mas Hendra sabar nunggu ayah ngobrol."
"Cuma itu aja?"
"Iya, cuma itu yang Mira ingat. Mira mau bobo mas!" tanpa persetujuan Hendra, Mira mematikan langsung HP nya.
"Mir besok jam berapa...?" Hendra sadar sudah terputus telponnya... .
Hendra membuka galeri di HP nya untuk melihat foto Mira dan kawan-kawannya. Tadi mbak Vania yang foto pakai HP milik Hendra. Lucu juga mereka kalah saing sama Mira sampai Hendra dipaksa menikahi Mira. Hendra geleng-geleng kepala, mereka memaksa orang demi kepentingan mereka. Hendra asik dengan pikirannya sendiri tentang kawan-kawan Mira...tanpa sadar Hendra sudah terlelap dengan HP yang menyala.
- - -
Hari Minggu yang cerah, Mira bangun pagi. Dia sudah berjanji mau mengajak Hendra ke Taman Narmada.
Mira segera membuat sarapan, nasi goreng telur ceplok. Aroma masakannya membangunkan adik sepupunya, Ayudiah.
"Mbak Mira rajin sekali masak, kan sekarang hari Minggu?" Ayudiah selesai mencuci muka langsung duduk di meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Di Hatimu
Fiksi UmumKegundahan hati Mira karena kehilangan kekasihnya mengantarkannya menemukan cinta sejatinya dan mengisi hatinya kembali. Perjumpaannya dengan cinta sejatinya adalah tidak disangka-sangkanya hanya karena kenakalan Alin, anak gadis kecil si pengh...