Happy reading
Sorry for typo*
*
*
*
*
Seorang gadis tengah sibuk berkutat di dapur meracik bahan-bahan yang dibutuhkan adonannya. Setelah semua bahan tercampur, gadis itu memasukkan adonan tersebut ke dalam oven dan mengatur waktu dan suhu dengan benar agar kue yang ia bikin tidak gosong.
Setelah menunggu beberapa menit dan mendengar bunyi dari oven menandakan kue tersebut sudah siap di ambil. Dengan semangat gadis itu mengeluarkan kue itu dari dalam oven namun tiba-tiba wajahnya berubah sedih melihat kue dihadapannya berwarna hitam pekat.
"Bunda hiks kuenya gosong lagi" Chacha menatap kesal kue dihadapannya, ini pertama kalinya ia membuat kue. Dan ini sudah kue kedua kalinya ia buat namun tetap saja gagal. Padahal ia sudah teliti melihat resep kue di buku masakan yang ia beli.
"Makanya kalo mau di bantuin itu jangan nolak, tadi aja bunda pengen bantuin tapi kamu nya nggak mau." Chacha menatap sang bunda yang menghampirinya sambil terus nyerocos, harusnya ia tadi menerima tawaran bundanya. Tapi ia terlalu percaya diri bahwa ia bisa membuat kue sendiri.
"Ish bunda, bukannya Chacha nggak mau di bantuin. Tapi ini kan hari spesial untuk aku, makanya aku pengen bikin sendiri tanpa ada campur tangan bunda." Karin hanya menghela napasnya mendengar ucapan anaknya.
"Terserah kamu aja Cha, yang penting kamu senang." ucap Karin sebelum meninggalkan dapur. Sedangkan Chacha kembali berkutat dengan bahan-bahan dihadapannya. Kali ini ia benar-benar fokus dan teliti memasukkan bahan-bahannya. Tangannya sibuk memasukkan bahannya sedangkan matanya fokus melihat resep di buku yang ia beli.
"Akhirnya kue yang Chacha bikin penuh perjuangan dan rintangan jadi juga" Chacha menatap kue hasil kerjanya sendiri dengan gembira, walaupun tak secantik kue di toko terkenal setidaknya bentuk kue nya tidak buruk-buruk amat dan Chacha yakin rasanya juga pasti enak.
Setelah membereskan kekacauan yang ia buat di dapur dan menyimpan kue nya dengan aman. Ia melangkahkan kakinya ke kamar untuk bersiap-siap.
********
Chacha menghampiri seseorang yang sedang berdiri memunggunginya. Ia juga membawa kuenya dengan hati-hati agar lilinnya tidak mati karena tertiup angin.
"Happy Anniversary sayang yang ke 1 tahun, semoga hubungan kita makin langgeng dan di jauhi sama yg namanya PHO terutama orang ketiga." teriak Chacha sambil memegang kue, saking senangnya sampai-sampai kue tersebut hampir jatuh jika tidak ada tangan yang membantu memegang kue tersebut.
"Hati-hati hampir saja kuenya jatuh,"
Sedangkan yang di tegur hanya cengengesan, "ya kan namanya juga orang senang"
"Cha aku nggak nyangka hubungan kita sudah satu tahun, makasih karena kamu selalu berada di samping aku." ucap seseorang sambil menatap wajah kekasihnya.
"Aku juga nggak nyangka hubungan kita sudah satu tahun. Aku nggak nyangka kamu bakal tahan sama aku. Padahal kan aku orangnya cerewet manja dan ngeselin." Davin mengelus rambut Chacha dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHANIEL (COMPLETED)
Teen FictionSUDAH DI REVISI!! "Gue nggak pernah takut ketika kematian menjemput gue, Cha." Chacha mendongak menatap Nathan. "Karena gue berfikir bahwa satu-satunya yang takut mati adalah mereka yang serakah dalam hidup." Nathan menunduk dan menatap Chacha den...