Bad Liar (5)

1.2K 195 12
                                    

Vincent sebenarnya sangat lapar tapi mengingat Aeri, ia memilih untuk tidak menyentuh potongan daging di depannya. Makanan itu pasti punya gizi yang baik untuk pertumbuhan Aeri, pikirnya.

Semua orang nampak sangat menikmati malam ini kecuali dia. Rasanya ingin pulang saja untuk bertemu Aeri.

"Permisi" Vincent memanggil seorang pelayan. "Tolong bungkuskan makanan ini"

Setelah pelayan itu membawa makannya, handphonenya tiba-tiba berdering. Pesan singkat dari nomor yang tak ia kenal.

Kau bisa pulang. Aku akan bersama manajer Karin.

Vincent menengok ke arah Irene. Benar wanita itu yang mengirim pesan. Vincent baru tahu nomor teleponnya.

Irene memberi isyarat untuk menyuruh Vincent pulang. Tanpa berpikir dua kali pria itu langsung bergegas dari tempatnya.

Irene kembali mengirimkan pesan.

Bawa pulang mobilnya. Besok jadwalku kosong. Besok sore antar aku ke mall, aku akan berbelanja.

Dari tempatnya Irene mengehela napas saat membaca balasan pesan dari Vincent. Hanya dua huruf, singkat, padat, dan jelas.

Ok

----------

"Ayah, apa benar kau akan mengantarku menggunakan mobil ini?" tanya Aeri yang terus memandang mobil hitam mengkilap di depannya.

"Tentu saja. Keren, kan?"

"Sangat keren" jawab Aeri. Anak itu lalu menatap ayahnya. "Apa ini mobil ayah?" tanyanya lagi.

"Bukan. Mobil ini milik bos ayah"

"Dia punya banyak uang. Memangnya kerjanya apa?"

"Dia artis. Namanya Irene"

"Sungguh?!"

Vincent sontak kaget saat mendengar volume suara Aeri yang tiba-tiba meninggi.

"Kau mengagetkanku"

"Aku kaget. Tapi mana mungkin dia bos ayah. Kau berbohong, kan?"

Vincent berjongkok untuk mensejajarkan tingginya dengan Aeri. Ia menatap lekat anaknya.

"Kapan aku berbohong?"

"Saat kau bilang ibu akan datang tapi sampai sekarang dia tidak datang"

Tiba-tiba semua terasa canggung. Vincent diam tak tahu mau menjawab apa. Tidak mungkin dia bilang kalau ibu Aeri kabur entah kemana.

"Ayah, apa aku membuatmu sedih?" tanya Aeri. Vincent menggelengkan kepalanya pelan sambil tersenyum. "Maafkan aku, yah. Aeri tidak akan bicara seperti itu lagi"

Vincent menggendong Aeri kemudian mencium kedua pipi tembemnya secara bergantian.

"Kenapa minta maaf? Kau tidak salah. Ayo berangkat. Kita akan sarapan di luar" ucap Vincent membuat Aeri tersenyum lebar.

"Baiklah. Tapi aku masih tidak percaya Irene adalah bosmu"

"Akan aku buktikan nanti"

Vice Versa (COMPLETE) ✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang