After us (24)

828 128 41
                                    

"Apa sebaiknya kita panggil dokter saja?" tanya ibu Vincent pada Rose yang sedang memeras kain untuk diletakkan pada kening pria itu.

"Aku rasa tidak perlu. Demamnya sudah lebih mendingan sekarang" balasnya tanpa melihat wajah nyonya Kim yang berdiri di belakangnya.

"Baiklah. Aku sudah menyuruh sopir untuk mengantarmu saat kau ingin pulang nanti"

Rose berbalik kemudian tersenyum "Terimakasih. Aku akan pulang saat keadaan Taehyung sudah membaik"

Saat nyonya Kim sudah tak ada di kamar Vincent, Rose kembali menatap wajah terlelap pria itu sangat lekat.

"Kau tidak berubah daridulu. Kau selalu menyakiti dirimu sendiri demi wanita yang kau cintai. Dasar" omelnya sendiri masih menatap wajah Vincent.

Jari lentiknya mengusap satu sisi wajah Vincent lalu mulai tersenyum. "Aku akan menunggu lagi. Tidak masalah"

Niat awal Rose yang ingin pulang terpaksa tidak jadi lantaran ia malah ketiduran di samping tubuh Vincent semalaman.

Paginya ketika Vincent bangun lebih dulu ia kaget melihat Rose yang menemaninya semalaman.

Vincent berinisiatif untuk menyelimuti tubuh kecil Rose lalu mengamati wajahnya untuk sesaat.

"Kau selalu datang di sata yang tepat" Vincent mengusap pucuk kepala Rose lembut. "Kau terlalu baik untuk pria mana pun" tambahnya lagi sambil mengingat saat-saat Rose membantunya saat dalam masalah dulu. Wanita ini sangat berjasa bagi Vincent dan jika bisa ia berharap di kehidupan berikutnya Rose menjadi adiknya sama seperti Jennie.

"Ayah!!!!" Suara teriakan Aeri yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar membuat Vincent tersadar dari lamunannya dan Rose terbangun darit tidurnya. Suaranya memang seajaib itu.

"Kata nenek ayah sakita ya?" Aeri mulai bergeliat manja di gendongan Vincent yang masih duduk di kasur.

"Iya, Aeri tidak mau memeluk ayah lagi setiap pagi makanya ayah sakit" balasnya sambil memanyunkan bibirnya.

Rose yang setengah sadar tiba-tiba terkekeh melihat wajah Vincent itu. "Berhenti memasang wajah seperti itu. Aku geli" ucap Rose dengan mata yang belum terbuka sepenuhnya.

"Benar. Aku juga geli melihat wajah ayah itu. Ketampanan ayah berkurang" ucap Aeri ikut-ikutan.

"Padahal ayah ini sangat menggemaskan"

"Kata siapa?" tanya Aeri lagi

"Joo--" Vincent menghentikan ucapannya. "Kata ayah sendiri" ralat Vincent berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Terserah ayah. Ayo sarapan, nenek sudah memanggil"

Rose untuk kedua kalinya ikut sarapan bersama keluarga Kim yang juga selalu menyambutnya seperti keluarga sendiri.

"Taehyung, kau tahu pak Seungwoo?" tanya Jennie saat di meja makan.

"Manajer pemasaran di agensi?"

"Benar. Dia terkena stroke dan terpaksa harus berhenti bekerja" jelas Jennie.

"Jadi posisi itu kosong?" nyona Kim mulai bersuara.

"Hm. David meminta bantuan dari kantor pusat tapi aku belum menemukan orangnya"

"Bagaimana kalau Rose saja?"

Yang punya nama menoleh tiba-tiba karena mendengar namanya di sebut. "Aku?"

"Ya. Bukankah kau masih mencari pekerjaan juga, kan? Lagipula aku rasa itu sesuai dengan bidangmu" tawar nyonya Kim membuat semua orang di meja makan ikut menatap Rose.

Vice Versa (COMPLETE) ✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang