Rasanya Rose tidak bisa tidur malam ini. Sejak 2 jam yang lalu Vincent mengantarnya pulang, debaran di dadanya tak kunjung hilang. Dia sangat bahagia, sungguh.
Rose tahu mungkin nanti akan terasa sulit membuat Vincent mencintainya tapi pria itu sudah berjanji lalu apa yang harus ia cemaskan? Memendam perasaannya bertahun-tahun Rose sanggup, dia hanya butuh sedikit bersabar lagi agar Vincent menjadi miliknya. Penantian yang berbuah manis.
Ia menggerakkan kakinya senang, memikirkan bagaimana ia harus bersikap pada Vincent besok saat mengantarnya. Oh ya, sekarang pria itu akan mengantar Rose setiap pagi dan jika tidak sibuk ia akan menjemputnya juga. Katanya itu salah satu cara agar dia bisa lebih dekat dengannya.
Saat bangun pagi Rose membuka handphone dan langsung menemukan fotonya dan Vincent di taman bermain kemarin. Ia bingung kenapa informasi di negara ini sangat cepat. Media sungguh tidak bisa menganggur sepertinya.
Rose meletakkan kembali handphonenya tak mau ambil pusing dengan berita itu. Waktunya terasa sia-sia jika harus memikirkan hal-hal seperti itu. Dia nemilih bersiap-siap untuk berangkat ke kantor dan membuat sarapan untuknya sendiri juga untuk Vincent dan Aeri. Ia harus belajar mulai dari sekarang.
Sepanjang perjalanan Vincent terus melirik ke arahnya dan Aeri sesekali. Pria itu nampak terus tersenyum sepanjang perjalanan hingga sampai di kantor Rose.
Vincent juga memberitahu Rose bahwa foto-foto mereka ada di internet. Wanita itu berkata tidak masalah karena dia juga tidak perduli dengan hal itu.
Di lobby sebelum turun Rose memberikan bekal untuk Vincent. "Aku buat bekal ini untukmu. Aku yakin kau sering melewatkan makan siang, kan?"
"Wah wah sushi buatan Chipmunk" Vincent mengambil kotak bekal itu bahagia. "Terimakasih. Aku akan menghabiskannya" tambah pria itu kembali tersenyum.
"Baiklah. Aku akan ke rumahmu untuk mengajari Aeri bermain piano"
"Kalau begitu aku akan usahakan pulang lebih cepat"
"Oke. Aku pergi sekarang" ucap Rose lalu turun dari mobil. Belum sampai pintu Vincent sudah memanggilnya lagi.
"Rose" Vincent mencondongkan sedikit kepalanya. Saat wanita itu berbalik ia melambaikan tangannya "Dadahhh"
Rose terkekeh geli melihat senyum Vincent yang sangat lebar. Pipinya kembali memerah sepertinya. Setelah membalas lambaian tangan pria itu ia bergegas masuk ke dalam kantor.
----------
Vincent memutuskan untuk ke ruangan Jennie saat jam makan siang. Dia ingin memamerkan sushi lezat buatan Rose. Vincent awalnya ingin memanggil Jennie ke ruangannya tapi daritadi ia tidak menjawab teleponnya. Mungkin adiknya itu sibuk dan hal yang tepat jika dia bisa berbagi makanannya.
Sekretaris Jennie berdiri dari kursinya saat melihat Vincent.
"Apa dia ada di dalam?"
"Ya, tuan. Nona Jennie ada di dalam dan --"
"Oke. Jangan beritahu aku akan menjetukannya" ucap Vincent melanjutkan langkahnya ke dalam ruangan adiknya itu.
"Jennie aku membawa sushi buatan ---" Vincent menggantung kalimatnya saat melihat dua sosok wanita yang kini sudah menatapnya bingung.
"Yak, kau gila? Kenapa tidak mengetuk dulu sebelum masuk?" protes Jennie pada Vincent yang tak bisa mengalihkan tatapannya dari Irene.
"Aku ingin makan siang bersamamu tapi maaf aku jadi mengganggu. Aku akan kembali ke ruanganku sekarang"
"Tidak perlu" Irene membuka suara. "Kemarilah, kau bisa bergabung jika mau"
Irene datang ke kantor Jennie memang karena sudah membuat janji dengan wanita itu. Mereka kemarin rencama ingin makan siang di luar bersama tapi karena sibuk Jennie menyarankan agar makan di kantornya saja. Mereka sahabat dan hubungannya dengan Vincent tidak memengaruhi hal itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/220382882-288-k808696.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Vice Versa (COMPLETE) ✅✅
RomanceTakdir membawa Vincent harus berurusan dengan Irene, penyanyi sekaligus aktris paling populer yang hidup dalam kepalsuan. Irene tidak bahagia dengan pernikahannya, ayahnya menukar dirinya dengan uang dan semua orang mengira hidupnya sangat sempurna...