Disarankan membaca part ini sambil dengar lagu di mulmed 👆
-----------
Jennie menghadiri rapat bersama dewan direksi sebagai kegiatan rutin setiap bulan. Karena sejak awal ia tahu bahwa tidak mungkin masalah Vincent tak di bahas, Jennie melarang kakaknya itu untuk ikut. Lagipula wajah sombong David hari ini sangat memancing emosi.
Rapat hari itu hampir berjalan sesuai agenda yang telah di tentukan namun bukan David namanya jika tidak menguji iman juga kesabaran.
"Aku dengar harga saham kita mengalami penurunan akibat skandal Taehyung. Apa benar?" tanya Pria itu kepada Jennie.
"Benar" jawab Jennie dingin sambil menatap David. Mata tajamnya mempu membuat David seketika merasa terintimidasi.
"Bukankah sebaiknya dia diberi peringatan? Agensi yang aku pimpin ikut terkena imbas. Kami bahkan kehilangan beberapa iklan"
Jennie tersenyum sinis. "Peringatan untuk apa? Keduanya mengatakan tidak memiliki hubungan apa-apa. Aku tidak mungkin memaksa mereka mengakui hal yang tidak mereka lakukan"
"Apa kau berpikir mereka hanya teman?"
"Aku tidak suka mencampuri kehidupan pribadi orang lain, mohon maaf. Kenapa juga kau bertanya padaku, bukankah Irene itu istrimu? Kau suamianya tapi tidak tahu siapa saja teman istrimu. Kau juga tampak tidak percaya pada pernyataan istrimu. Seharusnya kau percaya padanya"
Sepertinya David salah mencari mangsa hari ini.
"Aku percaya padanya walau sungguh menyakitkan tapi bukan berarti aku akan diam saja"
"Kau juga pernah membuat skandal tapi aku tidak mempermasalahkan itu saat rapat karena Irene sudah mengklarifikasi bahwa itu tidak benar" ucap Jennie lalu berdiri dari kursinya. "Lebih baik kau pikirkan agensimu itu daripada memikirkan hidup orang lain" sambung wanita itu lalu berjalan keluar diikuti sekretarisnya.
David sedikit menundukkan kepalanya lantaran malu menjadi pusat perhatian para dewan direksi.
Hari-hari berikutnya Irene lalui dengan perasaan yang mulai membaik dari sebelumnya. Dia tak lagi terlalu memikirkan komentar kebencian tentang dirinya yang seakan-akan tak ada habisnya.
Dia mulai mencari kesibukan untuk mengisi waktu luangnya. Salah satunya merajut syal untuk Aeri juga Vincent dengan bermodalkan video tutorial yang ia tonton.
Hubungannya dan Vincent tetap berjalan seperti biasa. Mereka terus saling mengabari dan saling menceritakan kegiatan apa yang telah ia lakukan seharian.
Seperti sekarang Irene sedang berbaring di kasurnya sambil menceritakan dongeng untuk Aeri lewat telepon. Betapa sulitnya membuat Aeri mengerti situasi sekarang yang membuat ia tak bisa bertemu dengan Irene.
"Dan pada akhirnya tuan putri dan pangeran hidup bahagia selamanya" ucap Irene mengakhiri dongengnya.
"Tante Irene seperti tuan putri dan ayah juga tampan seperti pangeran" ucap Aeri yang mulai terlelap di pelukan ayahnya.
"Aeri juga cantik seperti tuan putri. Aku bahkan terpesona saat melihat kau berdansa dengan ayahmu" ucap Irene.
"Aku masih kecil jadi tidak cocok berdansa dengan ayah yang sudah tua" canda Aeri yang mengundang tawa Irene dan Vincent.
"Apakah ayah tampak tua sekarang? Bukankah tadi pagi kau bilang ayah lebih tampan dari boy grup kesukaanmu?"
"Iya tapi itu hanya berlaku tadi pagi. Sekarang tidak lagi"
Irene terus tersenyum mendengar percakapan anak dan ayah itu. Pasti seru jika dia bisa bersama mereka sekarang.
Vincent kembali ke kamarnya setelah Aeri tidur dan memastikan anaknya itu memakai selimut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vice Versa (COMPLETE) ✅✅
RomanceTakdir membawa Vincent harus berurusan dengan Irene, penyanyi sekaligus aktris paling populer yang hidup dalam kepalsuan. Irene tidak bahagia dengan pernikahannya, ayahnya menukar dirinya dengan uang dan semua orang mengira hidupnya sangat sempurna...