Irene setengah sadar ketika berjalan menuju pintu apartemennya yang terus berbunyi. Rasanya dia tidak membuat janji dengan siapapun dan juga belum saatnya dia berangkat kerja.
Dari layar monitor dia melihat Vincent berdiri di depan pintunya sambil tersenyum lebar. Sontak hal itu membuat Irene terkekeh kecil.
"Kau datang sangat cepat, Taehyung" protes Irene menyeka matanya masih mengantuk.
"Aku sengaja datang lebih awal. Kau belum sarapan, kan? Aku akan masak untukmu, nyonya Joohyun" jawab Vincent sambil mengelus lembut pucuk kepala Irene.
Rasa kantuk Irene tiba-tiba menghilang digantikan oleh rasa malu yang tercetak jelas di pipinya yang memerah. Sungguh, dia tidak menyangka Vincent akan sangat semanis ini padanya.
Oh ya, mereka sudah saling memanggil nama asli masing-masing sekarang. Cieeee....
"Bagaimana dengan Aeri? Dia sudah kembali sekolah?" tanya wanita itu lagi saat Vincent mulai memasak. Dia sendiri hanya duduk di atas meja mini bar dengan tatapan yang tak pernah lepas dari Vincent.
"Ya. Masa liburnya sudah habis jadi tadi aku mengantarnya ke sekolah dulu"
"Sepertinya bus yang membawa kalian ugal-ugalan di jalan. Kau sampai lebih cepat"
"Aku baru membeli motor. Agar bisa jalan-jalan bersama Aeri"
"Sungguh? Wah sepertinya gajimu banyak sekali, yah" canda Irene yang di balas senyuman oleh Vincent.
"Aku harus bekerja lebih keras sekarang. Aku punya anak yang makannya banyak juga seorang kekasih yang belanjanya banyak"
Irene berhasil dibuat tertawa oleh ucapan Vincent. "Satu lagi, aku juga suka barang yang mahal" tambah Irene.
"Baiklah. Akan ku belikan yang mahal untukmu jadi tolong, naikkan gajiku. Sekarang buka dulu mulutmu, kau harus makan" ucap Vincent hendak menyuapi Irene.
Kupu-kupu sepertinya membuat sarang yang banyak di hati keduanya, membuat mereka tak berhenti tersenyum bahkan ketika hanya saling bertatapan.
Setelah sarapan dan bersiap-siap Irene dan Vincent berangkat bersama manajer Karin yang juga datang ke apartemennya.
Hari ini Irene akan membaca skrip drama baru yang akan ia bintangi. Penikmat drama hampir menggila tak melihat Irene di layar kaca untuk waktu yang cukup lama.
Irene membaca skripnya santai tetapi berbanding terbalik dengan Vincent yang sangat serius seperti dia yang akan memerankan drama itu.
"Apa semua drama harus ada kiss scenenya?" gumam pria itu yang masih bisa di dengar Irene. Wanita itu tersenyum kecil mendengarnya.
"Aku ingin kiss scene di drama ini di kurangi. Menurutku terlalu banyak dan berlebihan" ucap Irene pada sang sutradara yang juga hadir di sana.
Vincent menatap Irene tak percaya. Dia sangat peka.
"Baiklah. Skripnya akan kami revisi lagi sesuai permintaanmu" kata sutradara itu yang berusaha mengikuti kemauan Irene agar tidak kehilangan wanita itu.
"Hubungi manajerku untuk jadwal syuting perdananya. Terimakasih." Irene tersenyum ramah pada semua orang yang hadir.
Setelah itu mereka kembali ke gedung agensi untuk membicarakan lagu baru Irene bersama timnya. Dia tampak sangat antusias tapi tampak aneh di mata manajernya.
Karin sampai heran kenapa Irene hari ini sangat semangat dan sangat sering tersenyum. Biasanya wanita itu akan mulai mengeluh saat pekerjaannya banyak seperti sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vice Versa (COMPLETE) ✅✅
RomanceTakdir membawa Vincent harus berurusan dengan Irene, penyanyi sekaligus aktris paling populer yang hidup dalam kepalsuan. Irene tidak bahagia dengan pernikahannya, ayahnya menukar dirinya dengan uang dan semua orang mengira hidupnya sangat sempurna...