Penjelasan hanya akan berguna saat orang itu bertanya dan kamu jawab.
__TiaraOzora__Seperti sedang kencan pertama dengan matahari. Hal itulah yang dirasakan Izzy, panas, gerah, saat melihat Vita dan pacarnya Aldi, benar-benar aneh rasanya. Dia menggelengkan kepalanya. Izzy membalikan badannya melihat Bella yang masih menulis, sedangkan Tiara sepertinya baru selesai, dia menutup bukunya.
Ini sudah jam istirahat tapi mereka masih di kelas. Resiko berteman dengan orang yang pintar.
"Tiara... Bella..." panggilnya lunglai."Hm?" mereka melihat kearah Izzy secara bersamaan. Bella memamerkan gigi putih yang tersusun rapi, tapi cepat Bella melihat kembali papan tulis, melanjutkan catatan.
"Ayok ke kantin?gue Lapeeer serius!"
"Gue, gak bisa." Tanpa mengalihkan pandanganya dari buku dan papan tulis. Tiara mengangguk. Izzy senang, dia segera berdiri dan merapikan bajunya. Sambil membawa lampu bulat itu.
Tiara mengeluarkan uang jajan yang berada di saku tasnya. Dan segera berdiri. "Bel titip apa?" Tawar Tiara takut nanti bella sakit gara-gara lupa sarapan.
Bella tersenyum "mau batagor aja."
"Oke!" Tiara segera menarik lengan Izzy, sebelum Bella memberi uangnya. Bella menggelengkan kepalanya selalu saja begitu Tiara tak perna mau menerima bayaran kalau dia yang menawarkan.
Matanya menatap Vita dan Aldi yang sedang bicara, pantas saja Izzy tidak tahan duduk di sana. Karena sedang ada yang sedang merasa dunia milik berdua.
_
Mereka memasuki area kantin, satu kata menggambarkan suasana Kantin 'padat'. Tiara menatap seluruh penjuru ada satu tempat kosong. Dia berbisik kepada Izzy, Izzy setuju dia pergi memesannya dan Tiara pergi ketempat duduk tadi. Mereka membagi tugas supaya tidak ada yang mengambil kursi itu.
Tiara duduk, matanya mencari seseorang tetapi tidak ada. Tapi sesuatu yang tak disangka sangka dia melihat sosok yang dia hindari, beberapa hari ini. matanya membulat, siapa lagi kalau bukan mantan.
Dia Ahmad, mantan, ralat bukan mantan, karena hanya pacaran beberapa hari. Dan diputuskan dengan seenak jidat. Tidak ada penjelasan.
"Em.. gak papahkan?"
"Enggak, bukan milik aku eh... gue." Mulutnya tak bisa dinasihati sudah dibilangin jangan ada kata Aku-kamu. Dia mengalihkan pandanganya kearah lain tapi entah mengapa pandanganya berhenti pada Svarga.
Mata mereka bertemu, sampai akhirnya Tiara yang mengakhiri duluan. Tiara menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali. Dia melihat Izzy telah datang membawa nampan berisi bakso dengan kuah yang sudah berwarna Merah.
Tatapan Izzy, sepertinya tidak ingin bersahabat, dengan orang yang telah menyakiti perasaan temannya.
"Geserrr ..." Ahmad menggeser dia cukup tau sikap Izzy, yang pemarah.
"Ngapain disini? Pergi sana..."
"Zy, gak usah, biarin aja."
"Tapi Tia...ra" Tiara menatapnya penuh mohon dia tak ingin Izzy jadi bertengkar dengan kak Ahmad, Izzy mengangguk.
"Oke, gue nurut."
Mereka diam tak ada yang berbicara, Izzy dan Tiara hanya fokus dengan bakso yang pedas dan panas untuknya. Lain hal dengan Izzy sesekali mencuri pandang kearah Ahmad dia merasa harus waspada terhadap Ahmad.
"Tia ..." ucap Ahmad.
Tiara mendongakan kepalanya melihat siapa yang panggil namanya.
"Apa kak?" Tiara sebisa mungkin sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us
Teen Fiction_ Tiara adalah Anak perempuan yang baik tapi tidak sebaik jalan kehidupan rumah tangga Ayah dan ibunya, benar broken home. Siapapun tidak ada yang ingin orang tuanya berpisah. Saat sepeti ini dia tidak mudah percaya pada hubungan dia ragu pada jala...