EMPAT BELAS

28 20 21
                                    

Saat kau memilih jatuh cinta, kau juga harus siap untuk sakit hati
__AttayaRafif__

Bella melirik jam dinding yang mengarah pada jarum ke jam 9. Tatapannya kosong, stelah melihat kursi Tiara yang kosong, Izzy yang melihat itu menepuk pelan bahunya mencoba menyadarkan, takut kesurupan.

"Apa?"

Dia memutar matanya pada Izzy, Izzy hanya mengangkat bahunya acuh. Vita baru masuk kelas langsung menekuk mukanya. Membuat izzy dan Bella menatap malas, karena sebentar lagi Vita akan menceritakan kisah cintanya yang sedang dilanda badai.

Izzy cepat menggeser bangkunya, membuat Vita bisa berjalan masuk untuk duduk. Dia menatap Izzy dan Bella sekilas.

"Gila... Aldi diemin gue..." ucapnya dengan muka ditekuk.

Izzy sadar akan perubahan Vita, dari ujung rambut sampai kaki ada yang berubah. Dia sedikit berantakan dan tidak seperti Vita Kirana yang Izzy kenal.

"Lo kenapa? Gak tidur? Mata panda ada! Lo sakit?" tanya Izzy dengan nada memburu. Tangan kanannya cepat terangkat pada kening Vita, Vita tidak menjawab apapun. Dia tidak menolak, benar dia semalam tidak tidur, tidak makan. Benar dugaannya Vita sedang sakit, kening Vita yang panas

"Gimana kalau kami putus?" tanya perempuan berambut cokelat itu.

"Bagus dong, biar lo belajar, gak pacaran mulu." Ucap Bella dengan tidak memikirkan perasaan Vita. Mendengar itu Izzy menatap tajam Bella, Bella hanya memamerkan gigi putihnya, dia hanya ingin Vita belajar dengan baik.

Vita mendecak sebal mendengar itu, bagaimanapun dia masih sayang pada Aldi, masak hanya karena masalah sepele mereka harus putus. Dia memejamkan mata, kepalanya terasa berat. Dalam hitungan detik tubuhnya merosot ke Izzy, Izzy terkejut, dia mencoba mendirikan tubuh Vita yang kini bersandar ditubuhnya.

"Bell, ni anak keknya pingsan..."

"Iya... terus gimana?"

"Telfon Aldi dulu...," ucapnya sambil memegang tubuh Vita kuat.

"Gak ada pulsa..." Bella terkekeh dia tidak ada pulsa bagaimana mau menelfon. Izzy mendecak pelan dan mengulurkan ponselnya, Bella menerimanya.
Mengetik nama Aldi disana, mencoba menelfon tapi tidak diangkat.

"Gak diangkat," dia menoleh ke kanan mencari keberadaan Arkan ketua kelas, dan pandangannya menangkap sosok yang dia cari.

"Arkan!" Panggil Bella, kedua tangannya mengayun.

Orang yang dia panggil menoleh kepadanya, langsung paham dia berjalan ke arah mereka.

"Apa?" tanyanya saat sudah dekat dengan Bella, matanya melirik Vita dan Izzy.

"Vita pingsan, angkat dong!" ucap Bella

"Pacarnya? Nanti gue di bicarakan lagi yang enggak enggak!" ungkap Arkan pelan.

"Ditelpon, gak angkat!" ucap Izzy cepat

Arkan mengangguk dengan cepat berjalan ke arah Vita. Arkan menggeser meja Izzy agar jalan keluarnya nanti mudah. Sekarang Vita dalam gendongan Arkan, seketika kelas ribut melihat ada apa yang terjadi Vita pingsan dan Arkan yang menggendong.

Bella dan Izzy mengikuti arah jalan Arkan ke UKS, mereka menerobos pintu masuk, tanpa mengetok. Hal itu membuat yang didalam ruangan terkejut setengah mati.

"Masuk itu diketok, dulu bapak ibu!" suara Oskar membahana.

Izzy yang mendengar itu ingin sekali membalas, bagaimanapun tadi mereka sedang buru-buru, tapi dia tahan mengingat Vita lagi tidak sadarkan diri.

About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang