Perasaan itu kalau udah dibuat terluka akan susah dibuat sembuh, butuh waktu yang lama.
_Tiara Ozora_"Becanda ... langsung baper?" tanya Svarga.
Sialan, satu kata itu yang mewakili perasaan Tiara, dia berdiri dari duduknya. Menatap lekat svarga.
"Jadi beneran ini? Topinya bisa dipinjam kak?"
"Iya..." Ujar Svarga.
"Kakak, gak papa? Nanti hukumannya bertambah loh?" Ingatkan Tiara, dia tidak mau, nanti Svarga akan marah-marah kepadanya. Kerena hukuman-nya di tambah.
Tapi Svarga menggeleng cepat, dia tidak akan mendapat hukuman dua kali, karena seperti itulah tadi yang dia dengar dari depan.
Dia berjalan, meninggalkan lapangan sekarang perasaannya sedikit tenang setidaknya dia tak akan berlari mengelilingi lapangan sebanyak 20 puluh kali.
Tiara melangkahkan kaki kanan saat baru saja memasuki kelas mereka, tidak ada guru. Dia berjalan ketempat duduknya, disambut dengan tatapan tanda tanya oleh teman-temannya.
"Lo disuruh ngapain sama anak OSIS?" Izzy membalikkan badanya kini posisi duduknya mengarah ke meja belakang.
"Lo disuruh hormat pada bendera, ngutipi sampah, lari-lari gak jelas?" Vita keburu penasaran dengan apa yang dilakukan teman-teman Aldi, pada siswa yang tidak memakai atribut lengkap.
Tiara tak menjawab dia masih tidak percaya dia selamat dari hukuman itu. Dan apa yang dikatakan teman-temannya tadi, dia tak menjawab dia hanya menatap datar teman-temannya.
"Lo selamat dari kegilaan osis itu?"
Itu pertanyaan dari bella, bella bisa melihat dengan jelas bahwa tiara tidak terlihat letih. Dia membuka mulutnya sedikit
"Dapat topi dari mana?" Selidik Bella.
Tiara menghela nafas pelan, menatap tiga temannya. Dia berpikir sejenak dari tiga temannya yang paling waras adalah Bella.
"Iya, dari kak Svarga."
"APA?" Ucap tiga temanya
"Yang kasih topi!" Dia tak percaya teman-temannya juga peka.
"Ahk lo becanda kan Tia?" Izzy mencari rawut becanda dari tiara.
"Serius?" Vita mengambil topi yang berada pada dimeja Tiara, dia mencium aroma parfum coklat disana dan benar saja itu memang parfum itu memang yang sering digunakan kak svarga.
Izzy menatap Vita meminta jawaban. Vita mengangguk cepat "iya topi kak Svarga, ada parfumnya." Sambil mengulurkan topi itu pada Izzy, dia menerima langsung mencari parfum yang dimaksud Vita tadi.
"Rasa coklat." Vita lagi-lagi mengangguk cepat, dia sebenarnya tidak mempermasalahkan itu. Karena dia telah memiliki Aldi.
Bella menatap penuh arti kepada Tiara. Dia hanya heran kenapa Tiara bisa dapat pinjaman dari Svarga.
"Kenapa bisa..."
Ucapannya terhenti melihat siapa yang masuk. Ke kelas mereka Bella mendesis pelan.
"Mantan lo!" Masih dapat didengar jelas oleh orang yang duduk di sebelahnya.
"Gak perlu lo bilang, gue juga tau!" Ucap Tiara kesal. Dia melihat Arkan ketua kelas mereka berjalan kearah pintu dimana Ahmad berdiri.
Terlihat mereka berbicara sebentar sebelum akirnya Arkan berbalik menatap semua tapi tatapannya kearah Tiara. Perasaan tiara tidak enak.
"TIARA OZORA." Jedanya, dia memberi isyarat agar Tiara menghampiri mereka. Tiara bengong, dia menunjuk dirinya mananyakan apakah dia yang dipanggil. Cepat Arkan mengangguk lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us
Teen Fiction_ Tiara adalah Anak perempuan yang baik tapi tidak sebaik jalan kehidupan rumah tangga Ayah dan ibunya, benar broken home. Siapapun tidak ada yang ingin orang tuanya berpisah. Saat sepeti ini dia tidak mudah percaya pada hubungan dia ragu pada jala...