Sedari tadi cewek berbaju karate itu melirik jam di lengannya. Dan kepalanya tak berhenti menengok saat terdengar derap dan suara motor lewat di depannya.
"Duh dia kemana sih?" gumamnya risau. "Kok gak dateng-dateng ya?"
Lama kelamaan gadis molek itu semakin gusar. Senyumnya mulai surut. Ia sudah berjalan, berdiri, duduk, dan menunduk. Terus saja seperti itu. Hingga, langit pun mulai terbalut awan hitam.
Ia mendongak lalu tetesan air hujan mulai menitik di telapak tangannya yang terangkat.
"Lo udah lupain janji kita," lirihnya sambil menatap nyala jalanan yang sudah basah.
Lalu, ia memutuskan untuk pulang, menyeret lambat kakinya dengan mata memerah dan bibir bergetar. Ia ingin genangan air mata di pipinya tersamarkan oleh air mata awan.
Jika kalian menikmati cerita ini, vote dan komen harap tinggalkan ya sebagai jejak dan penyemangat aku update, terima kasih dan sampai berjumpa di chapter selanjutnya⭐🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
When I'm Fear of Losing You [on going]
Teen Fiction"tukang kabur bisa apa?" "gue bisa bikin lo takut kehilangan gue!" Setelah cinta pertamanya di SMA tak terbalas, Seila akhirnya membayar janji Jefry untuk menjadi pacarnya. Sulit untuk berkata bahwa ia perlahan jatuh pada pesonanya. Hingga saat ia m...