Saat Seila sedang mengoleskan masker ke wajah Jefry, rupanya Jefry juga tertarik untuk mengoleskan masker ke wajah Seila.
Awalnya Seila kesal karena urutan perawatan wajahnya tidak seperti biasanya, juga karena Jefry hanya berniat iseng.
"Ih apaan sih, muka gue kan belum dibersihin!"
"Bodo!"
"Diem gak?!"
"Gak!"
Mau tidak mau Seila pun kena ulah Jefry. Akhirnya mereka dua saling mengoleskan masker satu sama lain di tengah-tengah angin siang yang menggoyangkan pepohonan kecil depan rumah Seila.
Tak lama, terdengar suara Minko yang mengeong keras di luar rumah. Minko, kucing kesayangan Seila yang bermata indah itu kini sedang menatap orang asing di depannya. Minko pun melompat ke pangkuan Seila, mengeong-ngeong keras masih menatap Jefry.
"Itu anjing apa kucing sih?" tanya Jefry menyembunyikan kegugupannya.
"Kucing lah!" Seila menjawab sebal. Pasalnya, untuk apa cowok itu bertanya hal yang jelas-jelas sudah tahu jawabannya. Pertanyaan bodoh macam apa itu pikir Seila.
"Kok kayak anjing natep orang asing segitunya ... mulutnya gak bisa diem lagi!"
Minko seperti memiliki kepekaan yang tinggi terhadap ucapan yang membicarakan dirinya. Sepertinya Minko tidak terima disama-samakan dengan anjing, hewan yang digadang-gadang sebagai musuhnya.
"Aaaaa …!" jerit Jefry dengan masker yang masih menempel di wajahnya.
Minko loncat ke pangkuan Jefry. Cowok itu terkejut bukan main. Ia berteriak kencang sambil berdiri saat Minko menghampirinya.
Seila yang di depannya tertawa puas sambil memegangi perut dengan tangan kanannya. Matanya ikut menyipit dengan tangan kiri menutup mulut, tak akan membiarkan air liurnya terbang kemana-mana. Tubuhnya bergetar dan terasa sakit, rupanya ia tak kuat menahan tawa melihat ekspresi pacarnya yang histeris.
Sangat lucu kata Seila. Bayangkan saja, tubuh jangkung dengan setelan pakaian olahraga, sangat keren. Tapi, apalah daya kini wajahnya sedang beroleskan masker berwarna abu-abu. Tiba-tiba Minko menyerangnya begitu saja tanpa aba-aba membuat ia terkejut dan berteriak seperti orang melihat hantu saja.
Sedangkan Minko menatapnya bingung. Membuat Seila ingin berpindah roh sebentar ke raga Minko dan menyerang Jefry lagi. Membayangkannya saja semakin membuat tubuhnya bergetar kencang.
"Kenapa ketawa?!"
"Lu–lucu aja gitu, hahaha." Seila masih tertawa, membuat Jefry semakin geram.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I'm Fear of Losing You [on going]
Teen Fiction"tukang kabur bisa apa?" "gue bisa bikin lo takut kehilangan gue!" Setelah cinta pertamanya di SMA tak terbalas, Seila akhirnya membayar janji Jefry untuk menjadi pacarnya. Sulit untuk berkata bahwa ia perlahan jatuh pada pesonanya. Hingga saat ia m...