12/Lari yang Kacau

106 18 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi yang cerah dengan sinar matahari yang terasa hangat ditambah langit biru berawan putih memicu semangat untuk siapapun yang akan berolahraga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi yang cerah dengan sinar matahari yang terasa hangat ditambah langit biru berawan putih memicu semangat untuk siapapun yang akan berolahraga.

Sesuai janji, tepat pukul 7 pagi Jefry sudah berada di depan pagar rumah Seila yang tinggi berwarna putih. Ia memakai celana olahraga sekolah dan kaos hitam bertulisan menggunakan Bahasa Inggris. Tak lupa, sepatu olahraga berwarna abu-abu dengan tali berwarna putih membalut kakinya yang besar.

Cewek yang ditunggunya pun akhirnya keluar membuka pagar rumah. Jefry sedikit tercengang dengan apa yang dikenakan Seila. Pasalnya ia terkejut bahwa jaket yang Seila gunakan adalah jaket olahraga sekolah miliknya. Ya, jaket yang Jefry kenakan pada pinggang Seila saat melihatnya tidak sadar kedatangan bulan.

Jefry sampai lupa jaket itu ada di tangan Seila karena saat pelajaran olahraga minggu selanjutnya ia tidak masuk. Saat itu ia diskors akibat insidennya bersama Gerald.

"Hey! Kenapa bengong?" tanya Seila sambil mengayunkan telapak tangan kanannya ke depan wajah Jefry. Rambut Seila yang diikat asal ikut bergoyang kesana-kemari. Jefry pun tersadar tetapi masih bergeming, hanya menatap Seila.

Seila akhirnya paham tanpa perlu penjelasan. Ia tersenyum sambil menunjuk jaket yang dipakainya lalu bertanya, "oh ini? Soryy gue lupa ngembaliin, lagian lo juga gak sekolah kan minggu depannya?"

Seila menyengir kaku menampilkan mata kucingnya.

Jefry langsung berbalik badan sambil berkata, "alesan."

Senyumnya mengembang, mengetes reaksi Seila apakah akan segera menyusul dirinya atau tidak.

"Ihh bener juga kan lo gak sekolah," tuturnya sambil menyusul Jefry yang sudah berjalan duluan meninggalkan dirinya.

"Bilang aja tiap tidur dipake jaketnya biar ngerasa lagi dipeluk gue." Jefry berkata demikian sambil menoleh lalu berjalan lurus lagi.

"Hah gimana?" tanya Seila ketika sudah sejajar dengan Jefry langkahnya. Wajahnya juga ikut didekatkan ke wajah Jefry seperti sedang menantang. Kakinya berjinjit sebentar tapi Jefry hanya mengangkat bahu singkat pura-pura tak memedulikan Seila.

When I'm Fear of Losing You [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang