Bagian 14

1.5K 244 43
                                    

꧁༺༒༻꧂

Sepak terjang seorang Kim Jennie di dunia permusikan dan modeling memang tak perlu diragukan lagi. Terlepas dari seberapa seringnya ia tersandung skandal, namanya juga terlalu sering menjadi langganan chart teratas billboard untuk waktu yang lumayan lama.

Comeback-nya yang di tunggu-tunggu, albumnya yang terjual habis, bahkan menjadi incaran para rumah mode untuk menjadikan dirinya sebagai model mereka sudah menjadi hal yang biasa baginya.

Jennie si superior.

Banyak orang mencintainya, banyak pula orang yang membencinya. Sebagian orang mengharap yang terbaik untuk kariernya, sebagian lagi berharap karier perempuan itu jatuh.

Seperti pagi ini. Orang-orang tidak dapat membendung rasa terkejut mereka saat sebuah berita menggemparkan muncul di media. Berita yang memenuhi liminasa media sosial dan sempat menduduki tagar pertama di twitter sejak beberapa jam ini tak pelak membuat wartawan berbondong-bondong mendatangi gedung SG Entertainment demi menuntut penjelasan lebih.

Agensi tak banyak buka mulut. Mereka membenarkan kabar yang beredar di masyarakat tentang hengkangnya Jennie dari agensi dan memilih untuk tidak memperpanjang kontraknya lagi.

"Irene! Kau sudah dengar!?"

Irene yang sedang mengelap meja spontan menolehkan kepalanya ke asal suara. Terlihat Wendy menghampirinya dengan terburu-buru.

"Lihat ini!"

Sebelum ia sempat bertanya, Wendy langsung menyodorkan ponselnya pada Irene. Membuat wanita itu mengernyit. Irene mau tak mau membaca tulisan yang terdapat di ponsel Wendy.

"Ini... " wanita itu membelalak kaget. "... Apa?"

Ia langsung merampas ponsel Wendy. Membaca lebih teliti kata demi kata yang tertera disana.

"Hei, kalian berdua! Cepat lihat ini!" barista yang berdiri dibelakang konter itu berteriak memanggil mereka. Membuat keduanya ikut melihat ke arah layar plasma yang sedang menampilkan seorang presenter berita.

"Pemirsa, berita yang hangat diperbincangkan mengenai Kim Jennie yang tidak memperpanjang kontrak dengan agensinya dan memilih untuk keluar ini membuat publik heboh. Alasan mengapa Jennie tidak memperpanjang kontraknya masih belum diketahui pasti. Tetapi, menurut beberapa sumber, penyebab keluarnya solois kondang itu dikarenakan ia memiliki alasan pribadi. Sampai saat ini, SG Entertainment, selaku agensi yang menaungi Jennie masih belum memberikan informasi lebih terkait hengkangnya artis mereka.... "

Setelah itu Irene tidak mendengar apapun lagi. Kepalanya sudah terlanjur penuh. Berita ini jelas mengejutkannya. Jennie begitu mudahnya membuang kariernya yang cemerlang seolah usahanya untuk menjadi artis tidak ada harganya.

Irene jelas berang. Susah payah ia menjadi trainee disana dulu tapi tidak berhasil. Sedangkan perempuan itu begitu mudahnya mendapatkan apa yang Irene impikan lalu kini perempuan itu membuangnya begitu saja.

Sampai disini, masih adakah yang namanya keadilan?

•••

Sekarang sedang masuk jam makan siang.

Jennie melenggang santai menuju lift direksi, menekan tombol lantai yang ditujunya lalu pintu pun menutup.

Ia bisa melihat senyum manis dari sekretaris bos itu begitu dirinya keluar dari lift, mempersilakannya masuk kedalam ruangan bosnya.

"Kau sedang sibuk? Padahal ini jam makan siang." tanpa basi-basi ia langsung mendudukkan dirinya di sofa beludru itu. Melirik pria yang sedang duduk di kursi kerja dan menatap heran padanya.

cʟᴀɴᴅᴇsтιɴᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang