selesai memakai baju, junho keluar dari kamar mandi dan mendapati yunseong yang tengah duduk diatas ranjang sembari mengutak atik laptopnya.
mendengar suara derikan pintu kamar mandi, yunseong menoleh dan tersenyum ke arah junho. "udah enakan?"
"iya, yunseong." angguk junho lalu berjalan menuju sebelah yunseong. "oh ya, maaf yah."
"buat?" yunseong kembali mengarahkan pandangannya kepada layar laptop. junho jadi merasa awkward.
"ngasarin kamu tadi,"
yunseong terkekeh. "udah di bilang, tenaga lo lemah. sama anpanman di tendang aja bisa langsung ke pental,"
"..." junho terdiam. "... gitu ya?"
"kenapa?" yunseong mengangkat kepalanya dan menatap junho heran. "lo marah?"
junho menggeleng lalu pergi untuk meletakkan sebotol sampo. "junho mau ke bawah dulu, ya. ambil sarapan,"
baru junho mengambil satu langkah, yunseong tiba tiba meraih tangan junho hingga hampir membuat junho jatuh.
"y-yunseong?? kenapa??" tanya junho dengan raut merah.
yunseong yang baru saja menyadari tindakannya ikut memerah, di lepaskannya tangan junho. "eh, itu, gue mau bilang, ini udah jam sepuluh.."
"terus?"
"kantin asrama udah tutup. kalo mau, lo mesti beli." jawab yunseong yang membuat junho menoleh ke arah jam.
setelah melihat jam, junho mengerucutkan bibirnya. junho kira, junho masih bisa menikmati sarapan yang di buat oleh bibi kantin.
sistem asrama mereka memang begini, mendisiplinkan murid untuk terbiasa bangun pagi. kantin asrama akan membuka waktu sarapan dari fajar hingga jam delapan.
bah. author mah can't relate.
kalau lebih dari pukul delapan, maka mereka tidak mempunyai pilihan lain untuk membeli.
melihat junho yang cemberut, yunseong membuka hape nya dan memesan mcd dan chatime untuk junho dan dirinya.
"gue udah pesen makanan tadi, gosah khawatir." yunseong berbohong. ia berlagak seolah ia memesan itu dari tadi.
junho membulatkan matanya, "eh, gak usah repot-repot yunseong! junho bisa beli!"
"nggak repot kok. emang kebetulan tadi gue pesen buat kita," ucap yunseong santai. "bentar lagi nyampe, kita makan sambil nonton yah,"
"tapi, uang yunseong.."
"uang doang gampang, gue bisa malakkin bapak gue ntaran!"
junho terkekeh. dasar anak sultan!
"kalo gitu, nanti aku ganti yah, kasian ayahmu kalo di palak trus." kata junho.
yunseong berdeham, "santai elah. oh, udah nyampe! tumben cepet."
"gue ngambil pesenan dulu ya!"
junho menahan tangan yunseong refleks. "biar junho aja,"
belum sempat yunseong menjawab, junho sudah ngacir keluar setelah mengambil uang di tangan yunseong dengan sandal dalam ruangannya. melihat itu, yunseong hanya tertawa pelan.
"kak yunseong, ya?"
junho menoleh dan mendapati mas mas chulbaljek, buru buru junho mengangguk. "iya, saya."
"ini kak pesanannya, jadi 300 ribu ya," ujar mas mas chulbaljek sembari memberikan pesanan yunseong. junho memberikan uang yang tadi ia rebut dari yunseong dengan senyum lebar.
mas mas chulbaljek pun berlalu dengan motor matic nya, junho memutar langkahnya.
BRAK!
"aduh, maaf!" ucap junho sembari memegangi hidung nya yang ber tabrakan dengan dada bidang seseorang.
junho mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang di tabraknya.
"ka- HMHFHT?!?!"
(a/n) :
anakku mau di bawa kemanaa
KAMU SEDANG MEMBACA
about you [yunseong junho]
FanfictionSegala rahasia, segala fakta yang di sembunyikan, perlahan terungkap dan mengundang berbagai pandangan.