"Oh.. itu, kemarin Minhee pamit ke kita-kita. Katanya sih neneknya meninggal, jadi dia pulkam dulu." Jawab Wonjin. "Iya kan?"
Dongpyo mengangguk.
Taehyun bergumam tidak jelas lalu kembali diam. Matanya menangkap jam dinding, "kalian masuk kelas gih,"
"Tapi Yunseong-"
"Biar gue yang bantu," potong Taehyun.
"Ya oke, Seong, kita duluan ya."
Lalu satu persatu pamit meninggalkan meja kantin. Yunseong yang tidak bisa berfikir lebih lanjut hanya menuruti setiap kata Taehyun.
Taehyun kemudian beralih, menatap Yunseong. "Jadi Hwang,"
"Minhee, gue curiga sama Minhee." Kata Taehyun datar.
Yunseong mendelik, "ada bukti kuat?"
"Lu gak curiga gitu?"
"Tapi lu gak boleh semba-"
"Ssht! Ssht!" Keduanya menoleh kepada Bomin.
Bomin mendengus, "setidaknya biarin gue kenalan sama dia, Yun."
"Oh iya," Yunseong lantas menepuk dahinya. "Min, kenalin ini Taehyun, sahabat Junho, temen gue juga."
"Yo," sapa Taehyun.
"Gue Bomin, salken."
Taehyun mengangguk.
"Nah balik," sahut Yunseong. "Darimana lo bisa berasumsi kalau Minhee mencurigakan?"
"Lo gausah nyolot gitu," balas Taehyun, "gue sahabat Junho, lebih tau Junho daripada elo."
"Bajingan, kalo mau pamer ini bukan waktunya!" Kesal Yunseong.
"Sst! Udah udah!" Lagi lagi Bomin menginterupsi. Dia menyuruh Yunseong untuk duduk kembali.
Bomin mendecih, "lo pada malah debat,"
"Taehyun, kenapa lo bilang begitu?" Tanya Bomin santai. Taehyun menggulirkan matanya.
"Heh, Hwang." Taehyun memanggil Yunseong yang langsung menatap Taehyun tajam.
"Kenapa gue ngomong begitu?" Ulang Taehyun.
Yunseong dan Bomin menatap Taehyun serius.
Taehyun menghela napas, "selama ini Minhee obses sama Junho."
"Eh?"
Yunseong terbengong. Heran.
Ia selalu berpikir kalau Minhee menyukai dirinya bukan Junho. Tidak salah, siapapun yang melihat gelagat Minhee dari awal ke Yunseong, pasti mengira Minhee suka kepada Yunseong.
Lalu pemikiran Yunseong dipatahkan begitu saja oleh pernyataan Taehyun.
Tentang Minhee yang obses terhadap Junho.
"Dulu, gue yakin lu udah pernah dengar, Junho hampir dilecehin. Itu bikin Junho trauma dan jarang keluar kamar asrama dan terus bergantung sama gue. Sebagai sahabat, gue sayang sama Junho. Gue ngelindungin Junho dari Minhee selama gue masih jadi roomate Junho. Sayang sekali, orangtua gue nyuruh gue buat ngurus perusahaan." Jelas Taehyun. "Gue pun keluar. Tapi, tentu saja gue nyuruh beberapa bawahan gue buat ngawasin Junho dari jauh."
Yunseong memgangkat tangannya, menginterupsi cerita. "Gimana lo bisa tau Minhee obses sama Junho? Maksud gue, kalau untuk kasus pelecehan seksual, bisa jadi Minhee hanya termakan hormon dan nafsu?"
"Gue juga awalanya gak yakin. Tapi, setelah salah satu bawahan gue lapor ke gue kalo dia gak sengaja lihat beberapa-- nggak --banyak banget poto Junho di dinding sebelah meja belajarnya, gue mulai bercocoklogi." Kata Taehyun. "Gue sempetin jenguk Junho beberapa hari kemudian, dan gue ngegep Minhee yang baru aja keluar dari kamar Junho, gue paniklah. Buru-buru gue masuk kedalam dan benar aja, Junho nangis. Beberapa barang yang ada di kamar, berantakan. Gue asumsiin itu sebagai bentuk pertahanan dari Junho yang berusaha ngelepasin diri dari Minhee."
Yunseong menghela napas frustasi. Semuanya sangat membingungkan sekarang.
"Hwang," panggil Taehyun. Yunseong menoleh, "ayo kita ke rumah Minhee."
(A/n) :
Mau up sampe end. Capek banyak utang.
KAMU SEDANG MEMBACA
about you [yunseong junho]
FanfictionSegala rahasia, segala fakta yang di sembunyikan, perlahan terungkap dan mengundang berbagai pandangan.