kang decision.

139 26 1
                                    

- flashback setelah Junho kembali dikunci.

Bibi Park berdiri diam di depan pintu. Menatap datar sembari mendengarkan teriakan-teriakan Junho dari dalam kamar.

Lima menit kemudian, teriakan-teriakan Junho berhenti. Berganti lirihan. Tiga menit, kini benar-benar menjadi hening.

Terdengar suara langkah kaki yang menggelegar di lantai ini, Bibi Park menoleh kekiri dan kanan tapi tidak menemukan darimana asalnya.

Hingga akhirnya ia menyadari ada yang aneh dengan ruangan didepannya.

Tidak ada lagi teriakan, lirihan maupun ketukan kecil di pintu yang dihasilkan oleh Junho.

Dengan cepat, Bibi Park memutar knop pintu dan membukanya.

Lalu mendapati Junho yang tengah digendong oleh seorang lelaki - yang tak lain tak bukan adalah Taehyun. Mereka berada di jendela kamar.

Taehyun menatap Bibi Park lalu tersenyum mengejek.

"Semoga hari anda menyenangkan, Park Jiae."

Bibi Park yang hendak melangkah maju untuk menghadang mereka, terdiam. Menatap Taehyun tajam.

Taehyun mengeluarkan cengiran menyebalkannya lalu membawa Junho kabur melalui jendela.

Kebetulan jarak dengan tanah tidak terlalu jauh jadi masih bisa digapai oleh Taehyun.

Mereka pun kabur meninggalkan Bibi Park yang terdiam.























































Di bagian belakang mobil, Yunseong sibuk menanyai Junho sembari mengobati beberapa luka kecil Junho.

Mereka berhasil membawa balik Junho dari Minhee, harusnya ini melegakan.

Tapi sedaritadi Taehyun tidak henti-hentinya memasang raut yang bisa dibilang sedikit khawatir.

Bomin yang menyadari itu, berinisiatif untuk bertanya. "Taehyun."

"Hm?"

"Muka lo keliatan khawatir, kenapa?"

Taehyun menatap lurus kedepan. Alih-alih menjawab, Taehyun malah memasang muka datar dan melihat ke luar jendela.

Bomin menautkan alisnya bingung melihat tingkah Taehyun.

"Tae," panggil Junho dari belakang.

Taehyun berdehem kembali untuk menanggapi.

"Makasih," balas Junho.

Taehyun mengangguk pelan, namun Junho bisa melihatnya.

Yunseong mendelik, "lo kenapa Taehyun? Kok agak aneh?"

Taehyun diam tak bergeming.

"Tae," panggil Junho lagi dan lagi-lagi dijawab dengan gumaman.

Junho membuka mulutnya ragu, "tadi kamu bilang Bibi Park dengan nama 'Park Jiae'. Kamu kenal?"

Hening total.

Yunseong dan Bomin ikut terdiam dengan bahu menegang. Bahkan Bomin meremat stir mobil.

Junho yang menyadari itu semua, jadi bingung.

Helaan napas terdengar dari Taehyun.

"Kamu tau gedung AMF Ent. yang meledak tiga tahun lalu?" Tanya Taehyun.

Junho mengangguk. Tentu saja, siapa yang tidak tahu tragedi itu. Memakan korban lebih dari duaribu jiwa karena kobaran api yang merembet ke gedung gedung disekitarnya.

Tragedi yang mengerikan untuk diingat.

"Park Jiae yang merancang bom sekaligus meledakkan gedung itu." Ujar Taehyun.

Seketika Junho merinding, mulutnya yang menganga ia tutup menggunakan tangannya.

Jadi daritadi ia diawasi oleh seorang pembunuh?

Taehyun membalikkan badannya lalu menatap Yunseong dan Junho bergantian. "Minhee pasti punya rencana, hati-hati lah."


(A/n) :

Mendekati akhir 😋

about you [yunseong junho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang